Senin, 07 Mei 2018

Risiko Dipilih Yesus


Senin Biasa Pekan VI Paskah (P)
Kis. 16:11-15
Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b
Yoh. 15:26-16:4a



Kis. 16:11-15

16:11 Lalu kami bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake, dan keesokan harinya tibalah kami di Neapolis;
16:12 dari situ kami ke Filipi, kota pertama di bagian Makedonia ini, suatu kota perantauan orang Roma. Di kota itu kami tinggal beberapa hari.
16:13 Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ.
16:14 Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus.
16:15 Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai kami menerimanya.


Yoh. 15:26-16:4a

15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."
16:1 "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.
16:2 Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.
16:3 Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku.
16:4a Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu."



Risiko Dipilih Yesus

Saudara terkasih, menjadi pengikut Yesus itu dilema, sudah dipilh-Nya, bukan untuk mendapatkan kemudahan. Eh malah risiko untuk dibunuh oleh dunia. Dalam konteks kekinian mungkin tidak pembunuhan sebagaimana awal Kekristenan. Kesusahan, kesulitan, dan derita itu bagian utuh. Salib bahkan hadiah yang diberikan Tuhan yang katanya memilih itu. Lha nyatanya kog ya suka cita, senang, dan krasan padahal bukan hal enak yang dijanjikan.
Paradog atas pilihan ini, bukan juga masokhis yang menyukai kekerasan, namun sebentuk konsekuensi atas kebencian dunia yang merasa terganggu. Setan merasa tidak berdaya dan menggunakan pihak lain untuk membenci Tuhan dan orang pilihan-Nya. Kita tentu akan paham dengan mudah ketika orang menebarkan kebencian, pembunuhan, ingat tahun lalu ada anak-anak yang menyanyikan lagi bunuh-bunuh untuk orang yang setia ikut Yesus tanpa merasa berdosa. Iblislah yang mengajarkan itu bukan manusia, dan lihat, mereka merasa membela Allah. Apa iya, membela Allah Sang Pencipta dengan menodai ciptaan. Menyintai ciptaan bentuk memuliakan Allah, itu baru pas dan benar.
Namun Tuhan sekali lagi mengingatkan akan mengirim Roh Kudus. Ketika orang mendapatkan kesulitan karena pilihan Tuhan, patut bersyukur boleh ambil bagian dalam salib Tuhan, secara kecil-kecilan. Sering godaan datang untuk mengajak meninggalkan Tuhan dan memilih melepaskan pilihan Tuhan itu demi jabatan misalnya. Demi mendapatkan kemudahan ini dan itu misalnya. Apa yang dimusuhi, dibenci, dan disangkal sebenarnya Yesus, Bapa, dan kita ikut di dalamnya. Hebat bukan jika kita bisa ikut serta di dalam derita Tuhan itu? Kita akan dimampukan Roh Kudus, dan kita pun telah dibekali dan diperingatkan Tuhan akan keadaan ini.
Risiko dipilih Tuhan itu berat, namun janji keselamatan abadi tentu tidak sebanding dengan apa yang kita alami di dunia ini.  Tidak ada  apa-apanya berkat Tuhan daripada risiko yang kita hadapi. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar