Minggu, 20 Mei 2018

Roh Kudus dan Karya-Nya


HARI RAYA PENTAKOSTA (M)
Kis. 2:1-11
Mzm. 104:1ab,14ac,29bc,30,31,34
Gal. 5:16-25
Yoh. 15:26-27, 16:12-15



Kis. 2:1-11

2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
2:5 Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
2:6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
2:7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
2:8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:
2:9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia,
2:10 Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
2:11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."

Gal. 5:16-25

5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
Yoh. 15:26-27, 16:12-15

15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."
16:12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.
16:15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku."



Roh Kudus dan Karya-Nya

Saudara terkasih, tentu tidak ada yang pernah melihat Roh Kudus, namun tentu semua pernah mendapatkan bimbingan dan pendampingan Roh Kudus. Bagaimana Roh Kudus memberikan bimbingan, dalam konteks bacaan dan pengalaman para Rasul adalah menjelaskan karya Yesus dalam bahasa masing-masing pendengar yang berbagai-bagai itu asalnya.
Dalam kekinian, kita pun selalu mendapatkan penjelasan, bimbingan, dan pengarahan Roh Kudus dalam hidup kita. Ada yang tiba-tiba membatalkan perjalanan, eh ternyata angkutan yang kita ikuti mengalami kecelakaan, Roh Kudus yang berperan. Atau bisa memilih pilihan yang sulit dan berat, namun berani mengambil, itu siapa? Roh Kudus.
Hari-hari ini, kita sebagai pengikut Yesus di Indonesia sedang mengalami kejadian yang cukup berat, namun mengapa kita tetap saja setia dan tidak takut? Karena adanya Roh Kudus. Ada pendampingan Roh Kudus yang memampukan kita. Sering kita merasa tidak mampu, mengapa kita memilih untuk tetap setia? Karena bukan kita yang berkehendak, karena Roh Kudus yang menguatkan hati kita.
Saudara terkasih, dalam Roh Kudus, satu yang sangat penting di dalam hidup bersama sebagai bangsa dan negara adalah sikap menyatukan. Persatuan Indonesia yang demikian berat dan terkoyak akhir-akhir ini perlu jembatan pemersatu. Sebagai pengikut Kristus yang sering mendapatkan perlakuan tidak adil, sikap kita sangat penting. Bagaimana apakah kita mau membalas? Tentu tidak. Sikap pengikut Kristus tetap. Mengampuni, memberikan kesempatan untuk membangun persatuan, merobohkan egoisme, dan terutama di era digital yang parah secara etis ini, peran apa yang bisa diambil?
Pengikut Kristus bukan menjadi agen kerusuhan dengan menyebarkan berita salah, apalagi pemutarbalikan data. Jika tidak berani menyatakan kebenaran dengan lantang, cukup tidak menebarkan kejahatan.  Sikap minimalis malum ini, jauh lebih biijak karena tidak semua berani menanggung risiko di tengah budaya kekerasa verbal yang luar biasa masif ini.
Roh Kudus juga memberikan kesetiaan di dalam hidup bersama kita. Bagaimana beratnya untuk menjadi pengikut Yesus, di tengah bangsa ini, toh kita mampu. Siapa coba yang memberikan kekuatan dan kesetiaan itu. Roh Kudus. BD.eLeSHa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar