Pw. S.
Athansius, UskPujG (P)
Kis.
15:1-6
Mzm.
122:1-2,3-4a,4b-5
Yoh.
15:1-8
Kis.
15:1-6
15:1 Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan
kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat
istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."
15:2 Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah
pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta
beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan
penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu.
15:3 Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu
mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka
menceriterakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal
itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ.
15:4 Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh
rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang
Allah lakukan dengan perantaraan mereka.
15:5 Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah
menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus
disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa."
15:6 Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk
membicarakan soal itu.
Yoh.
15:1-8
15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah
pengusahanya.
15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan
setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan
kepadamu.
15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti
ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada
pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di
dalam Aku.
15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab
di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar
seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan
ke dalam api lalu dibakar.
15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di
dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu
berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Athanasius
Pembela
terbesar ajaran Gereja Katolik tentang Tritunggal MahaKudus dan misteri
Penjelmaan Sabda menjadi Manusia ialah santo Athanasius, Uskup Aleksandria,
Mesir. Athanasius lahir di Aleksandria, kurang lebih pada tahun 297 dan
meninggal dunia pada tanggal 2 Mei 373. Beliau dikenal sebagai ‘Bapak
Ortodoksi’ karena perjuangannya yang besar dalam menentang ajaran-ajaran sesat
yang berkembang pada masa itu.
Pada tahun 318, Athanasius ditabhiskan menjadi
diakon, dan ditunjuk sebagai sekretaris Uskup Aleksandria. Dalam kurun waktu
singkat setelah tabhisan diakon itu, ia menerbitkan karangannya tentang rahasia
Penjelmaan. Sebagai sekretaris Uskup, ia berhubungan erat dengan para rahib
padang gurun, seperti santo Antonius, sang pertapa dari Mesir. Athanasius sendiri
sangat tertarik sekali dengan kehidupan para rahib itu. Akhirnya dia sendiri
pun meneladani cara hidup para pertapa itu dan menjadi seorang pendoa besar.
Menanggapi
ajaran sesat Arianisme, Athanasius bersama uskupnya pergi menghadiri Konsili
Nicea (sekarang: Iznik, Turki) yang diprakarsai oleh kaisar Konstantianus.
Dalam konsili itu, Athanasius terlibat aktif dalam diskusi-diskusi mengenai
Ke-Allah-an Yesus Kristus,Pribadi kedua dalam Tritunggal MahaKudus. Sekembali
dari konsili itu, peranan Athanasius semakin terasa penting, terutama setelah
meninggalnya uskup Aleksandria enam bulan kemudian. Sebagai pengganti Uskup
Aleksandria, Athanasius dipilih menjadi uskup Aleksandria. Dalam tugasnya
sebagai uskup, Athanasius mengunjungi seluruh wilayah keuskupannya, termasuk
pertapaan-pertapaan para rahib. Ia mengangkat seorang uskup untuk wilayah
Ethiopia. Ia memimpin keuskupannya selama 45 tahun.
Pada masa
kepemimpinannya Arianisme mulai timbul lagi di Mesir. Dengan tegas Athanasius
menentang Arianisme itu. Ia banyak menghadapi tantangan. Sebanyak lima kali ia
terpaksa melarikan diri untuk menyelamatkan diri dari kepungan musuhnya.
Athanasius dikenal sebagai seorang uskup yang banyak menulis. Dengan
tulisan-tulisannya ia berusaha menerapkan dan membela ajaran iman yang benar.
Ia meninggal dunia pada tanggal 2 Mei 373. Iman Katolik. or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar