Pesta S.
Filipus dan Yakobus, Ras (M)
1 Kor.
15:1-8
Mzm.
18:2-5b
Yoh.
14:6-8
15:1 Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu
kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di
dalamnya kamu teguh berdiri.
15:2 Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang
padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu -- kecuali kalau kamu telah
sia-sia saja menjadi percaya.
15:3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu
apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena
dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
15:4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan,
pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
15:5 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian
kepada kedua belas murid-Nya.
15:6 Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus
saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi
beberapa di antaranya telah meninggal.
15:7 Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian
kepada semua rasul.
15:8 Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga
kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
14:7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal
Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
14:8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu
kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
14:9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku
bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah
melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa
itu kepada kami.
14:10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di
dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku
sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan
pekerjaan-Nya.
14:11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di
dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu
sendiri.
14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya
kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada
Bapa;
14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan
melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan
melakukannya."
Santo Filipus dan Yakobus Muda, Rasul
Filipus Rasul yang
berasal berasal dari Betsaida di Galiliea adalah seorang murid Yohanes
Pembaptis. Ketika Yohanes memperkenalkan Yesus sebagai Anak Domba Allah,
Filipus ada di situ. Penginjil Yohanes mengatakan bahwa Yesus memanggil Filipus
sebagai menjadi murid-Nya sehari setelah Ia memanggil Petrus dan Andreas
(Yoh1:35-51). Meskipun tidak banyak bercerita tentang dia sesudah kenaikan
Yesus, diketahui bahwa Filipus mewartakan Injil di Frigia, sebuah kota tua di
Asia Kecil. Klemens daru Aleksandria mengatakan bahwa Filipus menderita
penganiayaan hebat dan disalibkan dengan kepala di bagian bawah, sebagaimana
dialami Petrus di Roma pada masa pemerintahan Kaisar Domitianus (81-96).
Injil Matius, Markus dan Lukas memasukkan Filipus dalam daftar para rasul sebagai orang nomor lima setelah Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes. Wataknya yang spontan tanpa ragu-ragu terlihat jelas dalam lukisan Injil Santo Yohanes. Ia tanpa ragu-ragu mengikuti Yesus tatkala menerima seruan panggilan Yesus. Keyakinannya tentang kedudukan Yesus sebagai Mesias yang dinantikan Israel dinyatakan jelas kepada Nathanael: “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazareth.” Pada peristiwa perbanyakan roti untuk 5000 orang, Filipus dengan spontan menjawab Yesus: “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapatkan sepotong kecil saja”.(Yoh6:7)
Injil Matius, Markus dan Lukas memasukkan Filipus dalam daftar para rasul sebagai orang nomor lima setelah Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes. Wataknya yang spontan tanpa ragu-ragu terlihat jelas dalam lukisan Injil Santo Yohanes. Ia tanpa ragu-ragu mengikuti Yesus tatkala menerima seruan panggilan Yesus. Keyakinannya tentang kedudukan Yesus sebagai Mesias yang dinantikan Israel dinyatakan jelas kepada Nathanael: “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazareth.” Pada peristiwa perbanyakan roti untuk 5000 orang, Filipus dengan spontan menjawab Yesus: “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapatkan sepotong kecil saja”.(Yoh6:7)
Sebuah cerita yang berhubungang dengan kehidupan
Filipus sesudah kenaikan Yesus disajikan oleh Eusebius dan penulis Kristen
Purba lainnya. Mereka mengatakan bahwa Filipus mewartakan Injil di Frigia dan
meninggal di Hierapolis, Asia Kecil. Jenazahnya dimakamkan pula di Hierapolis.
Kemudian, relikuinya dikirim ke Roma, sejak tahun 561 disemayankan di Basilik
Rasul-Rasul. Polycrates, Uskup Efesus, dalam sebuah suratnya kepada Paus Viktor
II (1055-1057), menyebutkan bahwa dua orang anak Filipus hidup di Hierapolis,
sedangkan yang lainnya di Efesus. Papias, Uskup Hierapolis mengenal baik
anak-anak Filipus. Dari mereka, ia mengatahui bahwa Filipus pernah menghidupkan
kembali seorang anak lelaki yang telah meninggal.
Yakobus ia dikatakan bahwa ia termasuk salah seorang rasul Yesus. ia disebut Yakobus muda untuk membedakan dia dari Yakobus Tua yang terlebih dahulu menjadi Rasul. Ia dikenal sebagai anak Alfeus dan saudara sepupu Yesus. Ibunya Maria termasuk bilangan wanita-wanita yang senantiasa melayani Yesus. Maria inilah yang mendampingi Bunda Maria sampai puncak Golgota, bahkan juga pada saat Yesus dimakamkan. Sebelum menjadi murid Yesus, ia bekerja sebagai petani untuk menghidupi keluarganya.
Dalam kitab suci, ia baru dikenal setelah Yakobus Tua dibunuh oleh Raja Herodes. Ketika para rasul terpencar untuk mewartakan peristiwa kebangkitan Tuhan, dan Petrus mengungsi keluar dari Yerusalem, Yakobus ini tetap tinggal di Yerusalem. Ia kemudian menjadi Uskup Yerusalem yang pertama. Di Yerusalem, orang-orang Yahudi sungguh menghormati dia. Dia diberi julukan oleh orang-orang Yahudi sebagai “Yang Adil” karena mengetahui segala hukum Yahudi dan dia sendiri tetap patuh pada Hukum Taurat Musa. Meskipun demikian, sebagai Rasul dan Uskup, dia sangat menjunjung tinggi segala hukum Kristiani dan tidak berkeberatan kalau orang-orang Kristen bukan Yahudi dibebaskan dari tuntutan hukum Taurat., terutama kewajiban sunat. Hal ini terjadi pada Konsili pertama di Yerusalem, dimana dia juga tampil berbicara dengan penuh wibawa dan kebijaksanaan. Santo Paulus menyebut Yakobus sebagai Sokoguru Gereja sejajar dengan santo Petrus dan Yohanes (Gal2:9). Dalam masa kepemimpinannya sebagai Uskup Yerusalem, ia berhasil mempertobatkan banyak orang Yahudi di Palestina. Ketika diadakan konsili di Yerusalem pada tahun 49, ia berdebat dengan Paulus tentang seberapa jauh orang-orang Kristen yang bukan keturunan Yahudi harus menghormati beberapa pokok hukum Taurat.
Yakobus ia dikatakan bahwa ia termasuk salah seorang rasul Yesus. ia disebut Yakobus muda untuk membedakan dia dari Yakobus Tua yang terlebih dahulu menjadi Rasul. Ia dikenal sebagai anak Alfeus dan saudara sepupu Yesus. Ibunya Maria termasuk bilangan wanita-wanita yang senantiasa melayani Yesus. Maria inilah yang mendampingi Bunda Maria sampai puncak Golgota, bahkan juga pada saat Yesus dimakamkan. Sebelum menjadi murid Yesus, ia bekerja sebagai petani untuk menghidupi keluarganya.
Dalam kitab suci, ia baru dikenal setelah Yakobus Tua dibunuh oleh Raja Herodes. Ketika para rasul terpencar untuk mewartakan peristiwa kebangkitan Tuhan, dan Petrus mengungsi keluar dari Yerusalem, Yakobus ini tetap tinggal di Yerusalem. Ia kemudian menjadi Uskup Yerusalem yang pertama. Di Yerusalem, orang-orang Yahudi sungguh menghormati dia. Dia diberi julukan oleh orang-orang Yahudi sebagai “Yang Adil” karena mengetahui segala hukum Yahudi dan dia sendiri tetap patuh pada Hukum Taurat Musa. Meskipun demikian, sebagai Rasul dan Uskup, dia sangat menjunjung tinggi segala hukum Kristiani dan tidak berkeberatan kalau orang-orang Kristen bukan Yahudi dibebaskan dari tuntutan hukum Taurat., terutama kewajiban sunat. Hal ini terjadi pada Konsili pertama di Yerusalem, dimana dia juga tampil berbicara dengan penuh wibawa dan kebijaksanaan. Santo Paulus menyebut Yakobus sebagai Sokoguru Gereja sejajar dengan santo Petrus dan Yohanes (Gal2:9). Dalam masa kepemimpinannya sebagai Uskup Yerusalem, ia berhasil mempertobatkan banyak orang Yahudi di Palestina. Ketika diadakan konsili di Yerusalem pada tahun 49, ia berdebat dengan Paulus tentang seberapa jauh orang-orang Kristen yang bukan keturunan Yahudi harus menghormati beberapa pokok hukum Taurat.
Karena ulah beberapa teman Yakobus timbullah keonaran
di Antiokia melawan Paulus. Namun kedua rasul ini bersahabat karib: ketika
Paulus tiba di Yerusalem, Yakobus-lah yang menasehatkan agar Paulus pergi ke
Bait Allah untuk mentahirkan diri dan memberi persembahan. Paulus menuruti
nasehat Yakobus. Tetapi ia ditangkap dan diseret ke hadapan pengadilan. Paulus
sebagai warga negara Romawi minta diadili langsung oleh kaisar sendiri. Maka ia
dikirim ke Roma. Demikian Paulus, Rasul bangsa kafir itu sampai di Roma berkat
‘perantaraan’ Yakobus. Tetapi sebaliknya Yakobus dicurigai oleh orang-orang
Yahudi karena mereka tidak mendapat kesempatan untuk membalas Paulus. Karena
itu beberapa tahun kemudian Yakobus ditangkap, dilemparkan dari menara Bait
Allah lalu dirajam hingga mati pada tahun 62. Menurut sejarahwa Hegesippus,
Rasul Yakobus menghayati suatu cara hidup yang amat keras, antara lain: tidak
makan daging dan minum anggur. Ia juga tidak memakai alas kaki dan pakaiannya
hanya selembar saja. Banyak waktunya digunakan untuk berdoa sambil berlutut
sehingga kulit lututnya menjadi sangat tebal dan keras. Surat-suratnya yang
lebih menonjolkan perwujudan cinta kasih kepada sesama, terutama yang miskin
dan melarat, dimasukkan dalam kanon kitab Suci. Iman Katolik.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar