Selasa, 02 Desember 2014

Yesus Sang Pewahyu


Selasa Biasa Pekan Adven I (H)
Yes. 11:1-10
Mzm. 72:2,7-8,12-13,17
Luk. 10:21-24


Yes. 11:1-10

11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
11:4 Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
11:6 Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya.
11:7 Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu.
11:8 Anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak.
11:9 Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya.
11:10 Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.


Luk. 10:21-24

10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
10:22 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."
10:23 Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat.
10:24 Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.

                                                                            
                                                                             Yesus Sang Pewahyu

Saudara terkasih, bacaaan kali ini memberikan kepada kita makna kegembiraan Yesus, yang ditunjukkan secara langsung dengan kata bergembiralah, ketika bergembira Yesus langsung berdoa dan bersyukur. Dia menyebut Bapa kepada Allah, sebagai sapaan personal. Syukur atas berkat Bapa bagi orang-orang kecil yang boleh melihat dan memahami apa yang sedang terjadi di tengah dunia. Kejadian yang membedakan baik dan jahat secara nyata bukan hanya kegiata dangkal yang tiada akhir. Para nabi dan raj ingin melihat dan menjadi saksi namun justru terluput dari mereka, namun mampu dilihat oleh orang yang sederhana. Pewahyuan dari keberadaan berada dalam kuasa Allah, yang tidak bisa dibeli dengan kuasa dan hikmat sedalam apapun, kalau memang Allah tidak berkenan.
Saudara terkasih, ketika kita hidup dalam kerendahan hati dan kesederhanaan, menjadikan kita semakin dekat dan akrab dengan Allah, Allah memberikan kepada kita untuk lebih mengenal-Nya, termasuk mengenal Siapa Dia yang menjadi Utusan-Nya. Seberapa keras orang mencari, seberapa gita orang menutupinya, ketika Allah berkehendak semua akan terlaksana. Sering orang menjadi khawatir melihat keadaan dunia yang sangat sadis dan menyingkirkan keberadaan orang Kristiani dengan keras, namun itulah berkat dari Allah yang perlu kita syukuri dan jalani dengan sukacita.
Yesus yang memegang peran untuk mengenalkan Allah kepada dunia. Pewahyuanan melalui Yesus menjadi jembatan antara Allah dan manusia.
Saudara terkasih, waktu Tuhan saat semua hidup dalam damai satu sama lain, bagaimana singa dengan dan lembu makan jerami, anak bayi bermain di dekat liang ular. Keadaan damai dan penuh kasih, tidak ada saling meniadakan, namun hidup berdampingan dengan suka cita dalam kebersamaan. Semua itu akan terjadi ketika orang mampu melepaskan diri dari kepentingan dan kesenangan diri. Menjalankan perintah Allah dengan hati yang terbuka dan rendah hati. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar