Selasa
Biasa Pekan Adven I (H)
Yes.
11:1-10
Mzm.
72:2,7-8,12-13,17
Luk.
10:21-24
Yes.
11:1-10
11:1 Suatu tunas akan keluar
dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2 Roh TUHAN akan ada
padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan
dan takut akan TUHAN;
11:3 ya, kesenangannya ialah
takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau
menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
11:4 Tetapi ia akan
menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan
terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan
menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas
mulutnya ia akan membunuh orang fasik.
11:5 Ia tidak akan menyimpang
dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada
pinggang.
11:6 Serigala akan tinggal
bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan
anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan
menggiringnya.
11:7 Lembu dan beruang akan
sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan
makan jerami seperti lembu.
11:8 Anak yang menyusu akan
bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan
tangannya ke sarang ular beludak.
11:9 Tidak ada yang akan
berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab
seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi
dasarnya.
11:10 Maka pada waktu itu
taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa;
dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi
mulia.
Luk.
10:21-24
10:21 Pada waktu itu juga
bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu,
Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang
bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa,
itulah yang berkenan kepada-Mu.
10:22 Semua telah diserahkan
kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain
Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan
menyatakan hal itu."
10:23 Sesudah itu
berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata:
"Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat.
10:24 Karena Aku berkata
kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi
tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak
mendengarnya.
Yesus
Sang Pewahyu
Saudara terkasih,
bacaaan kali ini memberikan kepada kita makna kegembiraan Yesus, yang
ditunjukkan secara langsung dengan kata bergembiralah,
ketika bergembira Yesus langsung berdoa dan bersyukur. Dia menyebut Bapa
kepada Allah, sebagai sapaan personal. Syukur atas berkat Bapa bagi orang-orang
kecil yang boleh melihat dan memahami apa yang sedang terjadi di tengah dunia.
Kejadian yang membedakan baik dan jahat secara nyata bukan hanya kegiata
dangkal yang tiada akhir. Para nabi dan raj ingin melihat dan menjadi saksi
namun justru terluput dari mereka, namun mampu dilihat oleh orang yang
sederhana. Pewahyuan dari keberadaan berada dalam kuasa Allah, yang tidak bisa
dibeli dengan kuasa dan hikmat sedalam apapun, kalau memang Allah tidak
berkenan.
Saudara terkasih,
ketika kita hidup dalam kerendahan hati dan kesederhanaan, menjadikan kita
semakin dekat dan akrab dengan Allah, Allah memberikan kepada kita untuk lebih
mengenal-Nya, termasuk mengenal Siapa Dia yang menjadi Utusan-Nya. Seberapa keras
orang mencari, seberapa gita orang menutupinya, ketika Allah berkehendak semua
akan terlaksana. Sering orang menjadi khawatir melihat keadaan dunia yang
sangat sadis dan menyingkirkan keberadaan orang Kristiani dengan keras, namun
itulah berkat dari Allah yang perlu kita syukuri dan jalani dengan sukacita.
Yesus yang memegang peran untuk mengenalkan Allah kepada dunia. Pewahyuanan melalui Yesus menjadi jembatan antara Allah dan manusia.
Saudara terkasih,
waktu Tuhan saat semua hidup dalam damai satu sama lain, bagaimana singa dengan
dan lembu makan jerami, anak bayi bermain di dekat liang ular. Keadaan damai
dan penuh kasih, tidak ada saling meniadakan, namun hidup berdampingan dengan
suka cita dalam kebersamaan. Semua itu akan terjadi ketika orang mampu
melepaskan diri dari kepentingan dan kesenangan diri. Menjalankan perintah
Allah dengan hati yang terbuka dan rendah hati. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar