Sabtu, 13 Desember 2014

Anak Manusia akan Menderita oleh Mereka

Pw. S. Lusia, PrwMrt (M)
Sir. 48:1-4, 9-11
Mzm. 80:2ac, 3b,15-16, 18-19
Mat. 17:10-13


Sir. 48:1-4, 9-11

48:1 Lalu tampillah nabi Elia bagaikan api, yang perkataannya laksana obor membakar.
48:2 Kelaparan didatangkan-Nya atas mereka, dan jumlah mereka dijadikannya sedikit berkat semangatnya.
48:3 Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya, dan api diturunkannya sampai tiga kali.
48:4 Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mujizatmu, dan siapa boleh bermegah-megah bahwa sama dengan dikau?
48:11 Berbahagialah orang yang telah melihat dikau, dan yang meninggal dengan kasih mereka, sebab kamipun pasti akan hidup pula.
48:12 Elia ditutupi dengan olak angin, tetapi Elisa dipenuhi dengan rohnya. Selama hidup ia tidak gentar terhadap seorang penguasa, dan tidak seorangpun menaklukkannya


Mat. 17:10-13

17:10 Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?"
17:11 Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu
17:12 dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka."
17:13 Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.


Anak Manusia akan Menderita oleh Mereka

Saudara terkasih, Yesus menyatakan kemuliaan-Nya itu berkaitan dengan sengsara, wafatm dan kebangkitan-Nya. Bangsa Yahudi di mana Yesus lahir dan hidup masih lekat dengan tanda-tanda, dan nubuat-nubuat, oleh karena itu para murid juga menanyakan apa maksud ahli-ahli taurat yang menyatakan bahwa dalam tradisi sebagaimana dalam Mal. 4:5-6 , bahwa nabi Elia akan kembali dari surga sebelum kedatangan Kerajaan Allah. Tradisi tersebut sah dan kedatangannya dalam pribadi Yohanes Pembaptis. Nabi Elia memnag sudah datang dalam pribadi Yohanes Pembaptis yang memiliki tugas untuk menyiapkan jalan bagi Yesus.
Perlakuan ahli-ahli Taurat dan bangsa Yahudi sangat buruk, tidak diakui bahkan akhirnya dihukum mati demikian juga dengan apa yang akan terjadi pada Yesus. Yesus sebagai anak manusia juga tidak akan diterima dan dihukum mati.
Saudara terkasih, sengsara, penolakan, dan penganiayaan, sikap curiga bagi Yesus cerminan pula bagi kita. Apabila kita dicela, dicurigai, dipersulit karena iman dan kepercayaan kepada-Nya, patutlah kita berbangga. Bukan bangga akan kekerasan dan menyukai kekerasan namun bangga memiliki kemampuan menjawab kekerasan dengan doa dan berkat. Tuhan telah lebih dahulu mengalami dan mampu menghadapi itu semua, tentu DIA tidak akan membiarkan apa yang menimpa kita sendirian. Dia akan hadir dan memberikan peneguhan dan kekuatan untuk tetap setia di dalam DIA.BD.eLeSHa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar