Minggu, 07 Desember 2014

Luruskanlah Jalan bagi Tuhan

Hari Minggu Adven II (U)
Yes. 40:1-5,9-11
Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14
2 Pet. 3:8-14
Mrk. 1:1-8


Yes. 40:1-5, 9-11

40:1 Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu,
40:2 tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya.
40:3 Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!
40:4 Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran;
40:5 maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya."
40:9 Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!"
40:10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
40:11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati


2 Pet. 3:8-14

3:8 Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
3:11 Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
3:12 yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
3:14 Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia


Mrk. 1:1-8

1:1 Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.
1:2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;
1:3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya",
1:4 demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."
1:5 Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan.
1:6 Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.
1:7 Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.
1:8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."



Luruskanlah Jalan bagi Tuhan

Saudara terkasih, bacaan Minggu kedua ini menampilkan tokoh yang luar biasa rendah hati, tulus, dan sangat setia akan perutusannya. Dia menjalani dengan suka cita dan ringan hati. Membuka jalan bagi pihak lain yang akan memperoleh hasil yang lebih gemilang, bisa membuat orang iri hati dan dengki, namun apa yang dijalankan oleh Yohanes pembaptis sungguh berbeda. Keteladanan yang luar biasa.
Adven masa di mana kesempatan untuk mempersiapkan hati menunggu kedatangan bayi Yesus, layaklah kalau kita merenungkan kesederhanaan budi, kerendahan hati, ketulusan Yohanes Pembaptis. Acap kita saksikan ada orang yang akan diganti itu malah membuat banyak kesulitan bagi penggantinya, ada pastor kalau dipindah membuat kas paroki kosong, banyak hal yang bisa dilakukan, perpisahan yang mewah, membangun sesuatu yang tidak mendesak, dan itu berulang, bukan hanya sekali, kalau hanya sekali itu kebetulan. Sikap yang tentu berbeda dengan perilaku Yohanes Pembaptis. Dia meratakan jalan yang bergelombang, agar karya Yesus berjalan dengan lebih mudah.

Iri, dengki, dan merasa tidak adil merupakan sikap jiwa yang kerdil, dan itu sama sekali tidak ada dalam benak dan hati Yohanes Pembaptis. Sikap yang dimiliki karena relasinya yang akrab dan dekat dengan Tuhan Allah Sang Pencipta. Berkat Allah yang berbeda diberikan kepada Yesus dan bukan kepadanya, bukan membuat dia dengki, namun tetap menerima sebagai berkat Tuhan yang harus dia jalankan. Dunia dan isinya memliki keragaman untuk saling melengkapi bukan justru saling meniadakan. Meniadakan satu sama lain hanya karena orang telah digelapkan oleh nafsu dan keinginan daging dunia yang melingkupinya. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar