Jumat
Paskah Pekan V (P)
Kis.
15:21-31
Mzm.57:8-9,10,12
Yoh.
15:12-17
Kis.
15:21-31
15:21 Sebab sejak zaman
dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu
dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat."
15:22 Maka rasul-rasul dan
penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih
dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama
dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas.
Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu.
15:23 Kepada mereka
diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan
penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia,
Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain.
15:24 Kami telah mendengar,
bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami,
telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka.
15:25 Sebab itu dengan bulat
hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada
kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi,
15:26 yaitu dua orang yang
telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus.
15:27 Maka kami telah
mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang
tertulis ini juga kepada kamu.
15:28 Sebab adalah keputusan
Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih
banyak beban dari pada yang perlu ini:
15:29 kamu harus menjauhkan
diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging
binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri
dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."
15:30 Setelah berpamitan,
Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat
berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka.
15:31 Setelah membaca surat
itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan
Yoh.
15:12-17
15:12 Inilah perintah-Ku,
yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
15:13 Tidak ada kasih yang
lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk
sahabat-sahabatnya.
15:14 Kamu adalah sahabat-Ku,
jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
15:15 Aku tidak menyebut kamu
lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku
menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala
sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
15:16 Bukan kamu yang memilih
Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya
kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu
minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
15:17 Inilah perintah-Ku
kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Saling
Mengasihi adalah Kekuatan
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda
Gereja merenungkan bagaimana kasih itu menjadi pilar penting dalam hidup
bersama. Apapun komunitasnya, apapun relasinya, apapun bentuk kebersamaannya,
kasih itu kunci penting untuk menjalin kebersamaan. Itulah tantangan, termasuk dalam keluarga. Bagaimana
membangun komunitas kasih itu perlu keberanian, kesanggupan, dan terutama
kehendak baik.
Biasanya masalah adalah adanya kasih bersyarat. Contoh,
biar suami tetap mengasihi, istri harus selalu rapi, cantik, dan label-label
lainnya. Pun bagi suami, pria yang akan dikasihi jika memiliki pekerjaan yang
sangat membanggakan, pekerja keras, cakep, dan perhatian. Anak-anak akan
menerapkan model kasih yang demikian. dituntut alim, penurut, dan berprestasi,
akan mendapatkan kasih sayang.
Apa yang terjadi bukan tanpa sadar, dikatakan
dengan jujur, jelas, gamblang, dan apa adanya. Memang sadar, namun tidak
sepenuhnya tahu dan paham yang dimaksudkan. Ibu-ibu dengan bangga cerita
rangking anaknya, atau promosi suaminya. Gambara kebanggaan jika tidak
hati-hati mengabaikan sikap kasih. Kala jatuh dan nilai anak buruk, karir suami
mentok atau jatuh menjadi malu, tidak didukung.
Laki-laki atau suami bisa juga berlaku demikian. waktu
istrinya membanggakan, cantik, keren, dipuja bak bidadari, begitu gemukan
sedikit lirik sana-sini. Penyakit-penyakit dunia yang sering tanpa sadar
menjadi kebanggaan manusia, termasuk kita. Padahal mengaku anak-anak Tuhan.
Apalagi lebih luas dalam bermasyarakat. Lha menggereja
saja begitu. Ah dia kan tidak aktif dalam kegiatan. Ah kamu apa, tugas gereja
saja tidak pernah. Aku nih dewan bertahun-tahun, pengabdian tulus demi Gereja. Hal
yang sangat mungkin terjadi bahkan dalam dunia Gerejani sekalipun. Imam,
biarawan-biarawati pun dapat jatuh pada kondisi kasih bersyarat itu/
Saudara terkasih, Tuhan Allah menghendaki kita
untuk saling mengasihi. Ada ketersalingan, saling memberi, bukan saling
meminta, yang berujung pada pemaksaan sepihak. Hal-hal yang ada di atas adalah
meminta kasih. Tuhan mengajarkan kepada kita, keteladanan purna yang bisa
menjadi pola bertindak kita. Tidak mudah, memang sukar, tetapi itulah ziarah
kita bersama Gereja dan Tuhan. Ada Roh Kudus yang akan membimbing langkah kita.
BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar