Senin, 11 Mei 2020

Etalase Tuhan


Senin Paskah Pekan  V (P)
Kis. 14:5-18
Mzm. 115:1-2,3-4,15-16
Yoh. 14:21-26



Kis. 14:5-18

14:5 Maka mulailah orang-orang yang tidak mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari kedua rasul itu dengan batu.
14:6 Setelah rasul-rasul itu mengetahuinya, menyingkirlah mereka ke kota-kota di Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya.
14:7 Di situ mereka memberitakan Injil.
14:8 Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya dan lumpuh sejak ia dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan.
14:9 Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Dan Paulus menatap dia dan melihat, bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan.
14:10 Lalu kata Paulus dengan suara nyaring: "Berdirilah tegak di atas kakimu!" Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian ke mari.
14:11 Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia: "Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia."
14:12 Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena ia yang berbicara.
14:13 Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu.
14:14 Mendengar itu Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru:
14:15 "Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
14:16 Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing,
14:17 namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan."
14:18 Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan korban kepada mereka



Yoh. 14:21-26

14:21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”
14:22 Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: “Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?”
14:23 Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
14:24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
14:25 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu;
14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu



Etalase  Tuhan

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan Roh Penghibur dan apa yang perlu kita lakukan. Dua hal yang layak kita dalami dengan benar-benar, sehingga kita tidak salah jalan sebagaimana kita renungan kemarin. Masih dalam satu kesatuan utuh. Jalan keselamatan dan paket di dalam Tuhan itu seperti apa dalam hidup kita.
Mendengarkan sabda dan firman Tuhan itu baik, bagus, dan bahkan sebuah keharusan. Apakah itu cukup? Tidak, ktika hanya membaca, mendengar, dan mungkin saja fasih untuk kutip sana kutip sini. Itu masih perlu lebih lagi dengan mampu menggunakannya dalam hidup sehari-hari. Membaca, mendengar itu baik, mengerti dan mampu menerjemahkan dalam kehidupan sehari-hari lebih baik, namun perlu pula mampu melakukannya dalam tindak tanduk dan aplikasinya dalam hidup. Malah mungkin tidak tahu persisnya kata-kata Yesus di mana, seperti apa, perilakunya sangat mungkin sudah lebih dari sekadar perintah Yesus.
Sederhana saja, bagaimana perintah kasih itu bertebaran dalam seluruh Kitab Suci, mau Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, khususnya Injil, ribuan kali  kita pernah mendengar, membaca dan merenungkannya. Tahu mengutip mungkin bahkan luar kepada untuk merujuk kata-kata Yesus atau kata Paulus misalnya. Nah apakah mampu melakukan dalam hidup sehari-hari. Kepada keluarga misalnya. Menuntut orang lain untuk sama, marah jika ada keluarga yang berbuat salah, atau memang tanpa mendengar perintah kasih namun sudah lembah manah, sareh, dan penuh perhatian kepada sesama?
Mendengarkan dan merenungkan itu baik, namun masih perlu dalam tindakannya nyata. Apakah orang lain bisa melihat Allah yang ada di dalam diri kita, jika tidak digunakan dalam perbuatan? Apanya yang mau dicontoh, ketika ucapan saleh, namun perilakunya tidak sejalan dengan kata-kata suci.
Saudara terkasih, kita perlu menjadikan hidup kita adalah etalase dan rupa Allah yang tampak di tengah dunia. Ketika Yesus melakoni peran itu dengan sempurna, paling tidak kita ikuti dengan kekuatan yang kita miliki. Roh Kudus akan menguatkan dan mendampingi kita untuk mampu berperan di dalam menampilkan citra Allah di tengah dunia. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar