Sabtu, 09 Mei 2020

Iman itu Nyata dan Tampak dalam Hidup Harian


Sabtu Paskah Pekan IV (P)
Kis. 13:44-52
Mzm. 98:1,2-3b,3c-4
Yoh. 14:7-14



Kis. 13:44-52

13:44 Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah.
13:45 Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.
13:46 Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.
13:47 Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."
13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.
13:49 Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu.
13:50 Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu.
13:51 Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium.
13:52 Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.


Yoh. 14:7-14

14:7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
14:8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
14:9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
14:10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
14:11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.



Iman itu Nyata dan Tampak dalam Hidup Harian

Saudara terkasih, hari ini bersama Bunda Gereja kita merenungkan sabda Tuhan mengenai Jati Diri Yesus sebagai Putera Allah. Dalam hidup harian kita, banyak ungkapan untuk menggambarkan pengenalan. Ada buah jatuh tak jauh dari pohonnnya, tak kenal maka tak sayang, dalam falsafah Jawa ada kacang mangsa ninggal lanjaran, kacang tidak akan pernah jauh atau meninggalkan tongkatnya. Masih ada pula, pohon dikenal dari buahnya.
Dalam bacaan Injil hari ini, kita bersama mendengarkan bagaimana Yesus memperkenalkan diri sekaligus Bapa yang mengutus-Nya. Kedatangan-Nya itu bukan kaleng-kaleng, tidak hanya sebuah permainan, namun misi luar biasa besar. Karya keselamatan manusia. Keterpisahan yang demikian jauh, Allah mau membawa kembali.
Nah untuk bisa meyakinkan, menyatakan kuasa yang IA miliki, Yesus mengatakan, apa yang IA lakukan, katakan, dan lakukan itu sama dengan apa yang Tuhan Allah Bapa kehendaki. Mosok ada utusan, duta, dan wakil, tidak akan berani melakukan apa yang bukan agenda, rancangan, rencana, dan kehendak yang mengutus. Dalam hal ini, Yesus adalah utusan, duta, dan wakil Bapa di tengah dunia.
Apa yang Bapa kehendaki, lakukan, dan rancangkan, semua dilakukan dan dinyataka oleh Yesus. Yesus melakukan sepenuhnya yang menjadi agenda Bapa. Itu juga gambaran, citra sepenuhnya Bapa yang bisa dipahami, akal budi, pemikiran, dan indera manusiawi. Pengenalan kita akan Yesus sama juga pengenalan akan Bapa.
Saudara terkasih, orang beriman, orang yang mengaku Bertuhan, dan memiliki Tuhan dalam hidupnya akan terlihat dalam hidupnya sehari-hari. Orang yang beragama, memiliki iman yang mendalam, dan hidup di dalam Tuhan akan terbaca dari pola pikir, pola tindak, dan itu tidak akan menyimpang satu sama lain. Satu kata dan  perbuatan. Orang menjadi nyaman bersama dengan orang beriman.
Takut, cemas, curiga, berjaga-jaga, itu karena hatinya miskin iman. Bisa saja mulutnya berbusa-busa mengenai kata atau ayat suci, namun perilaku dan perkataan lain tidak sinkron. Ini yang membuat orang jadi ragu dan tidak nyaman berdekatan.
Bersama Tuhan dalam diri dan hati membuat kita membawa pula Tuhan dalam hidup kita. Kita menjadi daya tarik bagi sesama untuk percaya, yakin, dan merasa aman dan nyaman. Orang sangat mungkin memberikan diri, kepercayaan, dan apapun jika demikian. Orisinalitas membuat orang percaya. Ada Tuhan di sana. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar