Jumat, 01 Mei 2020

Makanan dan Minuman Rohani


Jumat Paskah Pekan III (P)
Kis. 9:1-20
Mzm. 117:1,2
Yoh. 6:52-50



Kis. 9:1-20

9:1 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,
9:2 dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.
9:3 Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.
9:4 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"
9:5 Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.
9:6 Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."
9:7 Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang juga pun.
9:8 Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik.
9:9 Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.
9:10 Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: "Ananias!" Jawabnya: "Ini aku, Tuhan!"
9:11 Firman Tuhan: "Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa,
9:12 dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi."
9:13 Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.
9:14 Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu."
9:15 Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.
9:16 Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."
9:17 Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."
9:18 Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.
9:19a Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya.
9:19b Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik.
9:20 Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.


Yoh. 6:52-50

6:52 Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan."
6:53 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
6:57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
6:58 Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."
6:59 Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat



Makanan dan Minuman Rohani

Saudara terkasih hari ini kita merenungkan makanan dan minuman rohani, yaitu tubuh dan darah Kristus yang diserahkan bagi kita. Penyelematan kita, sekaligus memperingatan Santo Yusuf Pekerja. Ada kaitan yang erat antara kerja dengan mencari makan dan demi hidup. Namun jangan sampai kita di dalam kerja hanya berkutat pada hasil, makanan, atau upah semata. Kerja harus sampai kepada pemaknaan sebagai hal yang spiritual.
Spiritualitas kerja sehingga melihat aktivitas fisik itu sebagai ungkapan syukur atas pemberian Tuhan. Kebaikan Tuhan yang telah kita terima dengan gratis. Tuhan Allah saja bekerja, kita lihat dalam Kisah Penciptaan. Ada pula waktu untuk beristirahat. Ini pun menghormati Allah Yang Bekerja.
Jika manusia hanya fokus mendapatkan makanan-minuman atau upah di dalam kerjanya, ini tidak sepatutnya. Makanan, minuman, dan upah adalah konsekuensi logis kita bekerja. Pekerja layak mendapatkan upah, namun bukan tujuan utama. Hati-hati  ketika pusat kita fokus kita makan dan minum, kita bisa menjadi kemaruk dan gila makan dan minum. Bisa berbahaya bagi kesehatan. Makan tanpa aturan dan pokok enak dan lupa menjaga kesehatan. Buat apa makan jika tidak sehat. Demikian juga minuman. Bisa membuat kesehatan terganggu.
Saudara terkasih, Tuhan memberikan diri-Nya, dalam rupa daging dan darah yang menyatukan kita dengan-Nya. Meterai kekal dan abadi karena berupa makanan yang kita santap. Kembali Tuhan mengajarkan soal mana yang masih membatasi manusia. Pribadi yang makan mana masih mati. Berbeda jika memakan daging dan meminum darah Kristus, adalah kehidupan abadi yang menjadi hadiah terbesar.
Bekerja untuk mendapatkan makanan tentu tidak salah. Makan pun tidak salah, namun bagaimana membawa kerja dalam spiritualitas yang membawa keselamatan. Pun makanan yang memberikan hidup kekal, bukan sekadar kenyang dan lapar lagi. Janji Tuhan yang membawa hidup itu bukan sekadar klaim, atau belum terjadi. Semua sudah  terjadi dan dimulai dari dunia ini.
Kesatuan dengan Yesus Sang Penyelamat adalah jaminan, meterai, dan kepastian bagi keberadaan kita di dalam surga. Apakah iya, hal yang luar biasa demikian akan kita korbankan demi hal yang remeh temeh? BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar