Senin, 04 Mei 2020

Gembala Baik, Pelayanan, Pengabdian, dan Pengorbanan


Senin Paskah Pekan IV (P)
Kis. 11:1-18
Mzm. 42:2-3; 43:3-4
Yoh. 11:11-18




Kis. 11:1-18

11:1 Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah.
11:2 Ketika Petrus tiba di Yerusalem, orang-orang dari golongan yang bersunat berselisih pendapat dengan dia.
11:3 Kata mereka: "Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka."
11:4 Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, katanya:
11:5 "Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat suatu penglihatan: suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku.
11:6 Aku menatapnya dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat dan binatang liar dan binatang menjalar dan burung-burung.
11:7 Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!
11:8 Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku.
11:9 Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram!
11:10 Hal itu terjadi sampai tiga kali, lalu semuanya ditarik kembali ke langit.
11:11 Dan seketika itu juga tiga orang berdiri di depan rumah, di mana kami menumpang; mereka diutus kepadaku dari Kaisarea.
11:12 Lalu kata Roh kepadaku: Pergi bersama mereka dengan tidak bimbang! Dan keenam saudara ini menyertai aku. Kami masuk ke dalam rumah orang itu,
11:13 dan ia menceriterakan kepada kami, bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri di dalam rumahnya dan berkata kepadanya: Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus.
11:14 Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu.
11:15 Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita.
11:16 Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.
11:17 Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?"
11:18 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."


Yoh. 11:11-18

10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.
10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
10:15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
10:17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
10:18 Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.



Gembala Baik, Pelayanan, Pengabdian, dan Pengorbanan

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan bagaimana Gembala Baik itu bertindak. Apa yang dilakukan adalah memberikan makanan bagi kelangsungan hidup, dekat, akrab, dan mengenal sehingga tahu ada yang tidak beres dengan yang digembalakan. Tidak ketinggalan menjamin keadaan selalu aman dan nyaman dari mara bahaya. Semua  ada dalam satu tugas Gembala Baik.
Siapapun adalah utusan Allah untuk menjadi gembala, dalam konteks, tanggung jawab, dan perutusan masing-masing. Ada yang menjadi imam, bapak atau ibu keluarga, biarawan-biarwati, guru, buruh, karyawan, atau bos. Ada pula yang mendapatkan perutusan sebagai seorang birokrat, politisi, dan aparatur negara. Jangan lupa, ibu rumah tangga yang mengatur rumah tangga tanpa kenal waktu itu pun dalam konteks tertuntu mendapatkan perutusan sebagai gembala.
Tiga hal yang patut kita renungkan berkaitan dengan kegembalaan. Pertama, pelayanan. Apapun tugas perutusan kita, apapun yang menjadi profesi kita, segala jenis tanggung jawab yang kita emban, seharusnya mengarah kepada pelayanan. Melayani satu sama lain dengan apa yang kita miliki. Seniman, penulis, pelaku seni dan hiburan, memberikan diri dengan karya terbaik mereka, demi orang lain terhibur, mendapatkan pencerahan, dan mampu menjadi lebih baik.
Kedua, pengabdian. Unsur ini memerlukan kerendahanhati, membuat pribadi lebih memberikan diri kepada orang dan pihak lain. Sikap egoisme yang harus ditekan dan lebih memberikan diri. Sikap altruis, demi kebaikan dan kesejahteraan orang lain terlebih dahulu. Berbagi berkat, bukan malah mengambil hak orang lain.
Ketiga, pengorbanan. Hal yang sangat konkret di tengah pandemi ini, bagaimana berkorban. Sederhana saja, tidak banyak melakukan aktivitas ke luar tanpa alasan yang pasti, mendesak, dan sangat penting. Sepele, dan itu berdampak besar. Lebih gede lagi, tidak menerima bantuan karena merasa masih cukup mampu dan lebih banyak yang membutuhkan. Ini bukan sok-sokan, namun berani berkorban.
Saudara terkasih, hal-hal itu sangat tidak mudah. Dunia memberikan kita tawaran, iming-iming yang begitu menggoda, lha orang lain saja enak-enakan, mengapa kita harus berbeda? Iman dan pengorbanan Yesus lebih dulu kita nikmati, peroleh, dan dapatkan. Saatnya kita melakukan yang sama. Hal ini bukan soal berpamrih, namun konsekuensi logis atas apa yang kita dapatkan. Saluran rahmat dalam hidup kita agar berarti banyak.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar