Jumat, 08 Mei 2020

Jangan Gelisah dan Takut!


Jumat Paskah Pekan IV (P)
Kis. 13:26-33
Mzm. 2:6-7,8-9,10-11
Yoh. 14:1-6



Kis. 13:26-33

13:26 Hai saudara-saudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.
13:27 Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat.
13:28 Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati itu, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Ia dibunuh.
13:29 Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur.
13:30 Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati.
13:31 Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini.
13:32 Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita,
13:33 telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini


Yoh. 14:1-6

14:1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.
14:4 Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."
14:5 Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.


Jangan Gelisah dan Takut!

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja hendak merenungkan mengenai kasih karunia Tuhan yang demikian purna. Tuhan menyatakan diri akan kembali, pergi di mana murid tidak bisa menyusul dan mengikuti. Perihal kematian, dan akhirnya kebangkitan Tuhan. Semua sudah dinyatakan dengan pelan-pelan, demi penghayatan yang lebih mendalam. Toh pada saatnya masih juga kaget.
Jangan gelisah hatimu, permintaan sekaligus perintah untuk  tetap tenang, damai, bahagia. Di dalam dunia ini nyamankan hati karena Tuhan sudah menyediakan tempat yang terbaik di dalam rumah Bapa kita bersama. Tuhan sendiri yang menyediakan kamar untuk kita. Tempat  yang tersedia banyak, jadi tidak perlu khawatir atau cemas lagi.
Hal yang penting, mendasar, dan utama, memahami bahwa Yesus yang menjemput kita, dihantar ke hadapan Bapa dengan tempat yang telah disediakan oleh Yesus pula. Kurang apa lagi coba. Kebaikan Tuhan yang demikian purna. Tempat disediakan, kita dijemput, dibawa kepada Allah Bapa. Apa lagi yang diperlukan? Semua hal yang sering menjadi beban pemikiran dan menghabiskan energi manusia telah diselesaikan Tuhan Yesus. Kita hanya mengikuti dengan bahagia.
Saudara terkasih, dalam hidup sehari-hari, kita sering takut, cemas, dan ada pula yang menghabiskan waktunya hanya untuk memikirkan kematiannya. Bagaimana agar terhindar dari neraka, mengupayakan agar mendapatkan surga, dan sibuk, serta menghabiskan waktu untuk berhitung, takut kalau salah melangkah dan berbuat. Hidupnya gelisah, khawatir, cemas, dan bisa-bisa malah tidak berbuat apa-apa.
Mau melakukan ini takut dosa, memilih itu dapat pahala berapa. Itu sangat mungkin terjadi. Hal-hal yang mencemaskan dan menakutkan dalam hidup sehari-hari. Perbuatan yang malah menjauhkan dari apa yang Tuhan kehendaki. Sangat mungkin demikian. Ribet dengan perhitungan sendiri namun abai ada Tuhan sebagai penjamin.
Saudara yerkasih, alasan apalagi yang membuat kita bisa meninggalkan Tuhan yang demikian baik itu?  Semua sudah disiapkan, disediakan, dan itu adalah untuk kita. Lah semua gratis, cuma-cuma, tidak ada yang perlu kita lakukan. Kita berbuat baik, memancarkan kasih itu konsekuensi atas kebaikan Allah, bukan karena demi tempat istimewa itu. Semuanya sudah milik kita. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar