Jumat
Paskah Pekan IV (P)
Kis.
13:26-33
Mzm.
2:6-7,8-9,10-11
Yoh.
14:1-6
Kis.
13:26-33
13:26 Hai saudara-saudaraku,
baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar
keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.
13:27 Sebab penduduk
Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan
hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan
setiap hari Sabat.
13:28 Dan meskipun mereka
tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati itu, namun
mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Ia dibunuh.
13:29 Dan setelah mereka
menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia
dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur.
13:30 Tetapi Allah
membangkitkan Dia dari antara orang mati.
13:31 Dan selama beberapa
waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke
Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini.
13:32 Dan kami sekarang
memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan
kepada nenek moyang kita,
13:33 telah digenapi Allah
kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada
tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau
pada hari ini
Yoh.
14:1-6
14:1 "Janganlah gelisah
hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak
tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab
Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
14:3 Dan apabila Aku telah
pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan
membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun
berada.
14:4 Dan ke mana Aku pergi,
kamu tahu jalan ke situ."
14:5 Kata Tomas kepada-Nya:
"Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu
jalan ke situ?"
14:6 Kata Yesus kepadanya:
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang
kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Jangan
Gelisah dan Takut!
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda
Gereja hendak merenungkan mengenai kasih karunia Tuhan yang demikian purna. Tuhan
menyatakan diri akan kembali, pergi di mana murid tidak bisa menyusul dan
mengikuti. Perihal kematian, dan akhirnya kebangkitan Tuhan. Semua sudah
dinyatakan dengan pelan-pelan, demi penghayatan yang lebih mendalam. Toh pada
saatnya masih juga kaget.
Jangan gelisah hatimu, permintaan sekaligus
perintah untuk tetap tenang, damai,
bahagia. Di dalam dunia ini nyamankan hati karena Tuhan sudah menyediakan
tempat yang terbaik di dalam rumah Bapa kita bersama. Tuhan sendiri yang
menyediakan kamar untuk kita. Tempat
yang tersedia banyak, jadi tidak perlu khawatir atau cemas lagi.
Hal yang penting, mendasar, dan utama, memahami
bahwa Yesus yang menjemput kita, dihantar ke hadapan Bapa dengan tempat yang
telah disediakan oleh Yesus pula. Kurang apa lagi coba. Kebaikan Tuhan yang
demikian purna. Tempat disediakan, kita dijemput, dibawa kepada Allah Bapa. Apa
lagi yang diperlukan? Semua hal yang sering menjadi beban pemikiran dan
menghabiskan energi manusia telah diselesaikan Tuhan Yesus. Kita hanya
mengikuti dengan bahagia.
Saudara terkasih, dalam hidup sehari-hari, kita
sering takut, cemas, dan ada pula yang menghabiskan waktunya hanya untuk
memikirkan kematiannya. Bagaimana agar terhindar dari neraka, mengupayakan agar
mendapatkan surga, dan sibuk, serta menghabiskan waktu untuk berhitung, takut
kalau salah melangkah dan berbuat. Hidupnya gelisah, khawatir, cemas, dan
bisa-bisa malah tidak berbuat apa-apa.
Mau melakukan ini takut dosa, memilih itu dapat
pahala berapa. Itu sangat mungkin terjadi. Hal-hal yang mencemaskan dan
menakutkan dalam hidup sehari-hari. Perbuatan yang malah menjauhkan dari apa
yang Tuhan kehendaki. Sangat mungkin demikian. Ribet dengan perhitungan sendiri
namun abai ada Tuhan sebagai penjamin.
Saudara yerkasih, alasan apalagi yang membuat kita
bisa meninggalkan Tuhan yang demikian baik itu?
Semua sudah disiapkan, disediakan, dan itu adalah untuk kita. Lah semua
gratis, cuma-cuma, tidak ada yang perlu kita lakukan. Kita berbuat baik,
memancarkan kasih itu konsekuensi atas kebaikan Allah, bukan karena demi tempat
istimewa itu. Semuanya sudah milik kita. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar