HARI
MINGGU BIASA III (H)
Neh.
8:3-5a,6-7,9-11
Mzm.
19:8,9,10,15
1
Kor. 12:12-30
Luk.
1:1-4, 4:14-21
Neh.
8:3-5a,6-7,9-11
8:3 Lalu pada hari pertama
bulan yang ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah,
yakni baik laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan
mengerti.
8:4 Ia membacakan beberapa
bagian dari pada kitab itu di halaman di depan pintu gerbang Air dari pagi
sampai tengah hari di hadapan laki-laki dan perempuan dan semua orang yang
dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan
kitab Taurat itu.
8:5 Ezra, ahli kitab itu,
berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat untuk peristiwa itu.
8:6 Ezra membuka kitab itu di
depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang itu.
Pada waktu ia membuka kitab itu semua orang bangkit berdiri.
8:7 Lalu Ezra memuji TUHAN,
Allah yang maha besar, dan semua orang menyambut dengan: "Amin,
amin!", sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud
menyembah kepada TUHAN dengan muka sampai ke tanah.
8:9 Bagian-bagian dari pada
kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi
keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.
8:10 Lalu Nehemia, yakni
kepala daerah itu, dan imam Ezra, ahli kitab itu, dan orang-orang Lewi yang
mengajar orang-orang itu, berkata kepada mereka semuanya: "Hari ini adalah
kudus bagi TUHAN Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!", karena
semua orang itu menangis ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat itu.
8:11 Lalu berkatalah ia
kepada mereka: "Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman
manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari
ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita
karena TUHAN itulah perlindunganmu!"
1
Kor. 12:12-30
12:12 Karena sama seperti
tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun
banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.
12:13 Sebab dalam satu Roh
kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang
merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari
satu Roh.
12:14 Karena tubuh juga tidak
terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.
12:15 Andaikata kaki berkata:
"Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia
tidak termasuk tubuh?
12:16 Dan andaikata telinga
berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi
benarkah ia tidak termasuk tubuh?
12:17 Andaikata tubuh
seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah
telinga, di manakah penciuman?
12:18 Tetapi Allah telah
memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada
tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.
12:19 Andaikata semuanya
adalah satu anggota, di manakah tubuh?
12:20 Memang ada banyak
anggota, tetapi hanya satu tubuh.
12:21 Jadi mata tidak dapat
berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala
tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau."
12:22 Malahan justru
anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.
12:23 Dan kepada
anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita
berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok,
kita berikan perhatian khusus.
12:24 Hal itu tidak
dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita
begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan
penghormatan khusus,
12:25 supaya jangan terjadi
perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling
memperhatikan.
12:26 Karena itu jika satu
anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati,
semua anggota turut bersukacita.
12:27 Kamu semua adalah tubuh
Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.
12:28 Dan Allah telah
menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai
nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk
mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk
berkata-kata dalam bahasa roh.
12:29 Adakah mereka semua
rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk
mengadakan mujizat,
12:30 atau untuk
menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan
bahasa roh
Luk.
1:1-4, 4:14-21
1:1 Teofilus yang mulia,
Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa
yang telah terjadi di antara kita,
1:2 seperti yang disampaikan
kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.
1:3 Karena itu, setelah aku
menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku
mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu,
1:4 supaya engkau dapat
mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.
4:14 Dalam kuasa Roh
kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah
itu.
4:15 Sementara itu Ia
mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia.
4:16 Ia datang ke Nazaret
tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke
rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
4:17 Kepada-Nya diberikan
kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis:
4:18 "Roh Tuhan ada
pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik
kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
4:19 untuk memberitakan
pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta,
untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat
Tuhan telah datang."
4:20 Kemudian Ia menutup
kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua
orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.
4:21 Lalu Ia memulai mengajar
mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu
mendengarnya.
Roh
Tuhan Ada pada-Ku, Sabda Hidup
Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk
merenungkan sabda Tuhan, bahwa Yesus adalah Sabda Yang Hidup. Berkaitan dengan bacaan pertama, bagaimana orang Yahudi yang
usai dari tanah pembuangan itu merasa terharu, merasa bahwa sabda Tuhan yang
mereka dngarkan itu benar-benar hidup, meresap dalam hati mereka, menyapa
mereka sehingga membuat mereka langsung sujud hingga kepadanya ke tanah.
Berapa kali kita merasakan sabda hidup sedemikian
dalam di dalam hati kita, sehingga kita merasa selalu kurang dan tidak cukup hanya
sejenak di dalam membaca atau mendengarkan sabda Tuhan? Atau malah enggan dan
memilih menjauh saja, maunya secepatnya selesai dan tidak mau berlama-lama di
dalam merenungkan sabda Tuhan?
Sabda yang hidup dalam hati kita adalah yang menggerakan,
menggairahkan, dan menyemangati kita untuk semakin dekat dengan Tuhan dan
sesama. Roh Tuhan ada padaku, sebagaimana pernyataan Yesus yang mengatakan, Roh
Tuhan ada pada-Ku.
Dalam falsalah Jawa ada yang namanya mangunggaling kawula Gusti, Tuhan yang
meraja dalam diri manusiawi, Tuhan yang menjadi pembimbing utama dalam hidup
sehari-hari. Roh Tuhan yang ada di dalam diri manusia. Apa yang bisa dilihat
dan dinilai, apakah Tuhan sudah meraja dalam hidup kita?
Dalam konteks Yesus, Mesianistik adalah
menyembuhkan orang sakit, membebaskan orang tertindas, dan membuat orang lumpuh
berjalan. Itu yang dilakukan Yesus dan memang berkuasa atas itu semua.
Orang kesepian, tidak mesti ada di penjara di alam
modern ini. Orang tidak saja lumpuh tidak bisa berjalan, namun juga lumpuh
hatinya yang tidak bisa membedakan mana yang baik dan benar, dan juga mana yang
benar dan salah. Orang sering memilih untuk lumpuh hatinya karena mendapatkan
kemudahan duniawi. Inilah medan perutusan kita. Medan laga kita yang membentang
di sekitar kita. Dan itu konkret. Keprihatinan dunia adalah keprihatinan kita,
kita memiliki tugas juga untuk memberikan literasi, membantu untuk melek, dalam banyak konteks. Salah satu
yang paling mendesak jelas mengenai hoax,
ini juga berkaitan dengan membuat orang buta melihat bukan? Karena ini juga
membuat kita tersesat dalam banyak hal. Tersesat yang membawa konsekuensi luar
biasa bagi hidup beriman dan hidup bersama kita.
Saudara terkasih, sepanjang hati kita dipenuhi
dengan Roh Allah, Roh Tuhan dalam diri kita, kita akan mampu membedakan mana
yang baik dan buruk. Mampu memilih mana yang benar dan salah, serta mampu
membela moral dan kebenaran dengan semestinya. Jika sabda itu hidup dan
menghidupi kita, sehingga kita bersemangat dalam segala hal. Semangat dalam
apapun kondisi, hasil, dan keadaannya. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar