Jumat, 04 Januari 2019

Perjumpaan Iman yang Mengubah dan Penuh Sukacita


Jumat Biasa Masa Natal (P)
1 Yoh. 3:7-10
Mzm. 98:1,7-8,9
Yoh. 1:35-42




1 Yoh. 3:7-10

3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
3:10 Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.

Yoh. 1:35-42

1:35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
1:36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
1:37 Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.
1:38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
1:39 Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.
1:40 Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
1:41 Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."
1:42 Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."




Perjumpaan Iman yang Mengubah dan Penuh Sukacita

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan bagaimana perjumpaan dengan Yesus itu memberikan banyak makna dan implikasi. Di mana beberapa pribadi yang diubah menjadi pribadi baru dan menular. Sukacita yang tidak bisa dipendam sendiri, namun dibagikan dan memperoleh kepenuhan di mana berbagi.
Suka cita. Apa yang Andreas lakukan, sebagai pribadi yang awal mula mendapatkan kepenuhan suka cita karena menemukan yang dicari. Ia kemudian membawa khabar dan suasana yang ia alami bagi saudaranya.  Ia siap membagikan, bukan menyimpannya untuk diri sendiri. Hal yang cukup kontekstual di mana kini, sering orang itu hanya memikirkan diri dan kelompoknya saja. Semua hanya difokuskan untuk diri sendiri. Mana mau berbagi, menyimpan itu lebih banyak.
Orang tidak bisa bersuka cita di dalam perjumpaan, malah seolah menjadi beban. Pola pikir matrealistis sering merusak suka cita dan persaudaraan. Tuhan membawa pembeda. Suka cita dan kasih karunia untuk dibagikan.
Perjumpaan dalam iman membawa perubahan, termasuk perubahan nama. Perubaha nama ini banyak dalam budaya adalah sebagai simbolisasi hidup baru. Dulu di seminari, atau kaul akan diminta mengubah nama, atau Abram menjadi Abraham, juga dalam alam budaya Jawa, ketika menikah, ada yang memilih nama baru. Simbol atau lambang hidup dan relasi baru, konteks yang identik, meskipun tentu dalam arti yang berbeda. Petrus dan Abraham adalah relasi bersama Tuhan Allah. Toh mendekati juga relasi.
Saudara terkasih, kita patut berdoa untuk memohon agar diubah oleh Tuhan agar makin berkualitas, lebih dekat pada Allah dan sesama. Perubahan yang makin positif sepanjang itu membawa pada kebaikan, iman lah yang berperan di sini. Perjumaan dengan Tuhan dan sesama yang penuh makna. Bagaimana kita berjumpa Tuhan adalah dengan merenungkan firman-Nya. Merenungkan ajaran-ajaran-Nya melalui pendalaman iman bersama saudara seiman. Kemauan beragai bersama dengan sesama tanpa pamrih, adanya perjumpaan dengan yang menderita, kesepian, dan terasing. Bagaimana  kita mau bersikap adalah kualitas kita. Mendekat kepada  Tuhan biar diubah atau malah menjauh dan semakin jauh dari kualitas Tuhan? BD.eLeSHa.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar