Pw.
S. Fransiskus dari Sales, Usk PujG (P)
Ib.7:25-8:6
Mzm.
40:7-8a,8b-9, 10,17
Mrk.
3:7-12
Ib.7:25-8:6
7:25 Karena itu Ia sanggup
juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada
Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
7:26 Sebab Imam Besar yang
demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang
terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat
sorga,
7:27 yang tidak seperti
imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk
dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah
dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan
diri-Nya sendiri sebagai korban.
7:28 Sebab hukum Taurat
menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi
sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang
telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya
8:1 Inti segala yang kita
bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di
sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,
8:2 dan yang melayani ibadah
di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan
bukan oleh manusia.
8:3 Sebab setiap Imam Besar ditetapkan
untuk mempersembahkan korban dan persembahan dan karena itu Yesus perlu
mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan.
8:4 Sekiranya Ia di bumi ini,
Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini telah ada orang-orang
yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat.
8:5 Pelayanan mereka adalah
gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang
diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah:
"Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya
itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
8:6 Tetapi sekarang Ia telah
mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara
dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.
Mrk.
3:7-12
3:7 Kemudian Yesus dengan
murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea
mengikuti-Nya. Juga dari Yudea,
3:8 dari Yerusalem, dari
Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak
orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.
3:9 Ia menyuruh
murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu,
supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya.
3:10 Sebab Ia menyembuhkan
banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya
hendak menjamah-Nya.
3:11 Bilamana roh-roh jahat
melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak:
"Engkaulah Anak Allah."
3:12 Tetapi Ia dengan keras
melarang mereka memberitahukan siapa Dia
Mukjizat
Yesus
Saudara terkasih, hari ini kita merayakan Pw. Santo
Fransiskus dari Sales, ia merupakan anak yang berbakat dan menyelesaikan
sekolah dengan gemilang. Usai mendapatkan gelar doktor ilmu hukum, ia merasakan
panggilan imamat demikian kuat. Keluarganya tentu keberatan dengan hal itu.
Karyanya yang luar biasa dengan membuat pamflet
demi mempertobatkan jemaat yang mengingkari Gereja, ia dianugerahi tahbisan
uskup oleh Paus. Salah satu caranya menggembala yang luar biasa adalah dengan
semboyannya menegenai kelemahlembutan dan
kerendahan hati. Salah satu karya evangelisasi menggunakan surat khabar
adalah ide santo yang satu ini.
Bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk
merenungkan betapa Tuhan itu menarik dan menjadi pusat perhatian. Orang-orang
berdatangan untuk mendengarkan Tuhan. Mereka berkumpul di sekitar Yesus untuk
mendapatkan kesembuhan. Penyembuhan yang pernah IA lakukan sangat menarik para
penderita.
Sangat menarik apa yang dilakukan roh jahat, yang
mengenal jati diri Yesus yang sesungguhnya. Mereka menyatakan siapa Yesus itu. pengenalan
roh jahat ini bisa membahayakan keberadaan dan karya Yesus lebih lanjut.
Mengapa Yesus melarang si jahat menyatakan itu?
Yesus tahu bahwa pendengar-Nya belum cukup bekal untuk tahu jati diri sejati
Yesus. Mereka bisa terpengaruh untuk hanya mencari mukjizat, hanya mencari
kesembuhan, dan nyamannya hidup saja. Pengenalan siapa Yesus belum sepenuhnya
bisa dipahami para pendengar-Nya, para murid-Nya pun masih belum bisa paham
dengan baik.
Kita perlu menjalin relasi lebih baik bersama Tuhan
untuk mengenal siapa Yesus itu. Menjalin relasi dengan intim bersama dan di
dalam Tuhan. Merenungkan sabda Tuhan dengan hati dan budi yang terbuka. Membaca
Kitab Suci dan merenungkan dengan tekun. Bersama-sama saudara seiman, mengembangkan
cinta kasih terhadap sesama.
Menjawab dan menjalankan kehendak Tuhan dengan seluruh
jiwa dan raga, sebagaimana Fransiskus dari Sales. Halangan dan tentangan dari
keluarga bukan menjadi penghambat untuk melaksanakan kehendak Tuhan.
Kesiapsediaan menjalankan panggilan dan
perutusan Tuhan itu membutuhkan pengenalan Tuhan. Di sanalah peran nurani kita
untuk mengenal dan mengerti Tuhan dengan segala rencana dan panggilan-Nya. BD.eLeSHa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar