Kamis, 24 Januari 2019

Mukjizat Yesus


Pw. S. Fransiskus dari Sales, Usk PujG (P)
Ib.7:25-8:6
Mzm. 40:7-8a,8b-9, 10,17
Mrk. 3:7-12




Ib.7:25-8:6

7:25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
7:27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
7:28 Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya
8:1 Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,
8:2 dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.
8:3 Sebab setiap Imam Besar ditetapkan untuk mempersembahkan korban dan persembahan dan karena itu Yesus perlu mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan.
8:4 Sekiranya Ia di bumi ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini telah ada orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat.
8:5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
8:6 Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.



Mrk. 3:7-12

3:7 Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea,
3:8 dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.
3:9 Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya.
3:10 Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya.
3:11 Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah."
3:12 Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia




Mukjizat Yesus


Saudara terkasih, hari ini kita merayakan Pw. Santo Fransiskus dari Sales, ia merupakan anak yang berbakat dan menyelesaikan sekolah dengan gemilang. Usai mendapatkan gelar doktor ilmu hukum, ia merasakan panggilan imamat demikian kuat. Keluarganya tentu keberatan dengan hal itu.
Karyanya yang luar biasa dengan membuat pamflet demi mempertobatkan jemaat yang mengingkari Gereja, ia dianugerahi tahbisan uskup oleh Paus. Salah satu caranya menggembala yang luar biasa adalah dengan semboyannya menegenai kelemahlembutan dan kerendahan hati. Salah satu karya evangelisasi menggunakan surat khabar adalah ide santo yang satu  ini.
Bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk merenungkan betapa Tuhan itu menarik dan menjadi pusat perhatian. Orang-orang berdatangan untuk mendengarkan Tuhan. Mereka berkumpul di sekitar Yesus untuk mendapatkan kesembuhan. Penyembuhan yang pernah IA lakukan sangat menarik para penderita.
Sangat menarik apa yang dilakukan roh jahat, yang mengenal jati diri Yesus yang sesungguhnya. Mereka menyatakan siapa Yesus itu. pengenalan roh jahat ini bisa membahayakan keberadaan dan karya Yesus lebih lanjut.
Mengapa Yesus melarang si jahat menyatakan itu? Yesus tahu bahwa pendengar-Nya belum cukup bekal untuk tahu jati diri sejati Yesus. Mereka bisa terpengaruh untuk hanya mencari mukjizat, hanya mencari kesembuhan, dan nyamannya hidup saja. Pengenalan siapa Yesus belum sepenuhnya bisa dipahami para pendengar-Nya, para murid-Nya pun masih belum bisa paham dengan baik.
Kita perlu menjalin relasi lebih baik bersama Tuhan untuk mengenal siapa Yesus itu. Menjalin relasi dengan intim bersama dan di dalam Tuhan. Merenungkan sabda Tuhan dengan hati dan budi yang terbuka. Membaca Kitab Suci dan merenungkan dengan tekun. Bersama-sama saudara seiman, mengembangkan cinta kasih terhadap sesama.
Menjawab dan menjalankan kehendak Tuhan dengan seluruh jiwa dan raga, sebagaimana Fransiskus dari Sales. Halangan dan tentangan dari keluarga bukan menjadi penghambat untuk melaksanakan kehendak Tuhan. Kesiapsediaan  menjalankan panggilan dan perutusan Tuhan itu membutuhkan pengenalan Tuhan. Di sanalah peran nurani kita untuk mengenal dan mengerti Tuhan dengan segala rencana dan panggilan-Nya. BD.eLeSHa




Tidak ada komentar:

Posting Komentar