Pw. S.
Timotius dan S. Titus , Usk. (P)
2 Tim.
1:1-8
Mzm. 96:1-2a,2b-3,7-8a,10
Luk. 10:1-9
2 Tim.
1:1-8
1:1 Dari Paulus,
rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup
dalam Kristus Yesus,
1:2 kepada
Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari
Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
1:3 Aku mengucap
syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang
dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku,
baik siang maupun malam.
1:4 Dan apabila
aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau
kembali supaya penuhlah kesukaanku.
1:5 Sebab aku
teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di
dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di
dalam dirimu.
1:6 Karena itulah
kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh
penumpangan tanganku atasmu.
1:7 Sebab Allah
memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan
kekuatan, kasih dan ketertiban.
1:8 Jadi
janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku,
seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh
kekuatan Allah.
Luk. 10:1-9
10:1
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu
mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak
dikunjungi-Nya.
10:2
Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan
pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
10:3
Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah
serigala.
10:4
Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi
salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.
10:5
Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi
rumah ini.
10:6
Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu
itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
10:7
Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang
kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah
berpindah-pindah rumah.
10:8
Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah
apa yang dihidangkan kepadamu,
10:9
dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka:
Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
Pewartaan
dan Pewarta
Saudara terkasih, hari ini kita merayakan Perayaan
Wajib Santo Timotius dan Santo Titus. Mereka berdua dikenal sebagai rekan
sekerja dan seperjanan Paulus. Mereka merupakan utusan Paulus ke mana karya
mereka dikenal hingga hari ini. Sedikit perbedaan Timotius yang berasal dari
keluarga yang tidak cukup religius, kecuali ibunya yang menganut Yahudi. Di mana
Kitab Suci telah menjadi bagian utuh di dalam keluarga mereka.
Titus berasal dari keluarga tidak beriman, dan
karena pewartaan Paulus, ia dibaptis, yang akhirnya menjadi uskup. Ia merupakan
rekan seperjalanan dan rekan kerja Paulus yang luar biasa. Para pewarta ulung
pada zamannya. Hingga kini kita mendapatkan berkat karya mereka.
Saudara terkasih, dalam bacaan Injil hari ini, kita
juga diajak merenungkan tugas dan perutusan Yesus bersama para murid-Nya. Kali ini
para murid diutus berdua-dua sejumlah 70 orang murid. Mereka diutus untuk
menyiapkan lahan yang mau didatangi Yesus. Yesus datang ke tempat di mana IA
sudah dikenal karena pewartaan murid lain itu. Hal ini menunjukkan pentingnya pewartaan dan itu
menjadi bagian yang terencana oleh Yesus, bukan sembarangan.
Konskuensi perutusan adalah kerasnya daerah yang
dituju, maka dinyatakan, bahwa mereka masuk ke kawasan serigala. Domba diminta
masuk ke kalangan serigala. Artinya mereka sangat lemah dan tidak berdaya,
dibandingkan kawanan yang mau dituju. Mereka tidak memiliki harapan jika
berbicara kondisi.
Mereka diutus tanpa bekal, tidak boleh membawa
apa-apa. Ini tentunya berkaitan dengan kehendak agar mereka mampu mewartakan
dengan perilaku dan tindakan yang mampu mengandalkan Tuhan semata. Hal ini
tentu menunjukkan pewartaan yang konkret bukan hanya perkataan dan pernyataan. Hal
yang mendasar bagi pewartaan.
Tugas Yesus tidak mudah, ketika dinyatakan akan
mengutus domba ke tengah kawanan serigala, pun dinyatakan, jika ditolak, tinggalkan.
Perintahnya jelas tinggalkan, bukan untuk mengutuk atau mengatakan ini dan itu.
Hanya meninggalkan. Jelas, padat, dan singkat.
Ketika kedatangan mereka diterima, boleh tinggal,
makan, dan itulah upah bagi mereka. Upah adalah konsekuensi logis atas kinerja.
Upah bukan menjadi tujuan dan motivasi pewarta. Pernyataan yang menjadi penting
bagi kinerja pewartaan era modern, yang tidak jarang menjadikan uang dan upah
sebagai pedoman utama.
Saudara terkasih, ini lah tugas perutusan kita
hingga hari ini, untuk menyatakan bahwa Kerajaan Surga sudah dekat dan perlu
untuk bertobat. Pertobatan yang menyentuh kemanusiaan sehingga bukan hanya
kata-kata dan pernyataan, namun memang adanya perubahan hidup dan makin dekat
dengan Tuhan. Hidup bersama Tuhan. Mengandalkan seluruh bagian hidup di dalam
Penyelenggaraan Ilahi. BD. eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar