P.w.
Ireneus, UskMrt (M)
2 Raj.
24:8-17
Mzm. 79:1-2,3-5,8,9
Mat.
7:21-29
2 Raj.
24:8-17
24:8 Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada
waktu ia menjadi raja dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama
ibunya ialah Nehusta binti Elnatan, dari Yerusalem.
24:9 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN
tepat seperti yang dilakukan ayahnya.
24:10 Pada waktu itu majulah orang-orang
Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem dan kota itu dikepung.
24:11 Juga Nebukadnezar, raja Babel, datang
menyerang kota itu, sedang orang-orangnya mengepungnya.
24:12 Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda,
mendapatkan raja Babel, ia sendiri, ibunya, pegawai-pegawainya, para
pembesarnya dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap dia pada tahun
yang kedelapan dari pemerintahannya.
24:13 Ia mengeluarkan dari sana segala barang
perbendaharaan rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan istana raja; juga
dikeratnya emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel,
di bait TUHAN seperti yang telah difirmankan TUHAN.
24:14 Ia mengangkut seluruh penduduk Yerusalem
ke dalam pembuangan, semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa,
sepuluh ribu orang tawanan, juga semua tukang dan pandai besi; tidak ada yang
ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri.
24:15 Ia mengangkut Yoyakhin ke dalam
pembuangan ke Babel, juga ibunda raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai
istananya dan orang-orang berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang
buangan dari Yerusalem ke Babel.
24:16 Semua orang yang gagah perkasa, tujuh
ribu orang banyaknya, para tukang dan para pandai besi, seribu orang banyaknya,
sekalian pahlawan yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang
buangan ke Babel.
24:17 Kemudian raja Babel mengangkat Matanya,
paman Yoyakhin, menjadi raja menggantikan dia dan menukar namanya menjadi
Zedekia.
Mat.
7:21-29
7:21 Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan
berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan
mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus
terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari
pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
7:24 "Setiap orang yang mendengar
perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang
mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah
banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab
didirikan di atas batu.
7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar
perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang
mendirikan rumahnya di atas pasir.
7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah
banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah
kerusakannya."
7:28 Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan
ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,
7:29 sebab Ia mengajar mereka sebagai orang
yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka
Santo Ireneus dari Lyons, Uskup dan Martir
Ireneus lahir di Asia
Kecil kira-kira pada tahun 140. Pendidikannya berlangsung di Smyrna. Pelajaran
agama diperolehnya dari Santo Polykarpus, seorang murid Santo Yohanes Rasul.
Riwayat hidupnya kurang diketahui, tetapi dari tulisan-tulisannya sendiri
dapatlah diperoleh banyak informasi tentang dirinya. Pada masa tuanya, ia
mengirimkan sepucuk surat kepada seorang temannya di Smyrna. Dari surat itu
diketahui kesannya terhadap pengajaran Santo Polykarpus. Sebagian suratnya
dapat dibaca dalam kutipan berikut: “Peristiwa-peristiwa pada masa itu masih
kuingat baik daripada yang terjadi baru-baru ini. Karena yang kita pelajari
pada masa muda tumbuh subur dan mengakar dalam batin. Saya masih mengingat
dimana Polykarpus duduk ketika ia mengajar, bagaimana caranya berjalan dan
bagaimana sikapnya. Saya masih ingat akan khotbah-khotbahnya kepada umat, dan
bagaimana ia mengisahkan pergaulannya dengan Yohanes serta orang-orang lain
yang menjadi saksi hidup Tuhan. Polykarpus mengajarkan apa yang didengarnya
dari saksi-saksi mata kehidupan Yesus dan mukzijat-mukzijatNya. Semua berkat
kemurahan Allah itu telah kuterima dengan sepenuh hati dan kucatat bukannya di
atas selembar kertas, melainkan di dalam hatiku, serta oleh rahmat Allah selalu
kurenungkan dengan seksama”.
Irenues bekerja di Lyons sebagai seorang imam. Pada
tahun 177, timbullah aksi penghambatan agama di Lyons. Uskup kota Lyons,
Potinus, meninggal karena suatu penganiayaan yang kejam atas dirinya. Ireneus
diangkat menjadi penggantinya. Sebagai uskup, ia menggembalakan umatnya dengan
penuh perhatian dan cinta. Kepada umatnya ia selalu berkhotbah dalam bahasa
setempat, meskipun ia sendiri dibesarkan dalam bahasa Yunani. Dalam
kepemimpinannya, ia selalu berusaha membela ajaran iman yang benar. Ia juga
memperjuangkan kesatuan Gereja dan menegakkan kewibawaan Paus.
Namanya Ireneus, yang berarti pencinta damai,
diusahakan menjadi kenyataan di dalam seluruh hidupnya. Dalam perselisihan
antara Gereja Latin dan Yunani tentang tanggal hari raya Paska, ia menjadi juru
bicara Sri Paus. Ia meninggal pada tahun 202 selaku seorang martir Kristus.Imankatolik.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar