Sabtu, 09 Juni 2018

Hati-Nya Seluas Samudera


HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS (P)
Hos. 11:1,3-4,8c-9
Yes. 11:2-3,4bcd,5-6
Ef. 3:8-12,14-19
Yoh. 19:31-37




Hos. 11:1,3-4,8c-9

11:1 Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu.
11:3 Padahal Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Aku menyembuhkan mereka.
11:8 Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku, belas kasihan-Ku bangkit serentak.
11:9 Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim kembali. Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia, Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.


Ef. 3:8-12,14-19

3:8 Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,
3:9 dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu,
3:10 supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga,
3:11 sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
3:12 Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.
3:14 Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa,
3:15 yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.
3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,
3:17 sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.
3:18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,
3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,


Yoh. 19:31-37

19:31 Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
19:35 Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.
19:36 Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan."
19:37 Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam."




Hati-Nya Seluas Samudera

Ingat beberapa hari lalu, ketika berdiskusi mengenai keadaan negara ini, kebetulan menyangkut penghinaan akan Yesus. Seorang rekan semapt jengkel, tidak sampai marah levelnya. Mengatakan mosok penghina Yesus dibebaskan begitu saja. Saya menjawab, lha salib itu penghinaan luar biasa, bahkan  Yesus sendiri yang menanggungnya. Ia tidak marah, bahkan memberikan pengampunan pada para penyalib-Nya.
Lihat apa yang Yesus lakukan, mengampuni bukan menuntut balas yang setimpal. Mengapa demikian? Jika Ia menuntut pembalasan, apa beda ajaran-Nya dengan ajaran pihak lain yang hendak IA perbarui coba? Perjanjian Lama hidup dalam alam pikir balas dendam dan gigi ganti gigi dan seterusnya. Yesus bersikap yang berbeda.
Mengapa Yesus mampu mengampuni? Hati-Nya seluas samudera, tak bertepi, dan tak berujung. Coba bayangkan saja, hanya karena salah satu label kita, agama misalnya dihina, mencak-mencak, lapor sana lapor sini, marah tidak karuan. Lha Yesus ini dihinakan badan-Nya, jati diri-Nya, bahkan IA dihukum dengan sangat keji, kejam, dan luar batas manusiawi, IA masih mampu mengampuni.
Pengampunan yang tidak bersyarat, namun karena IA menjalankan kehendak Bapa-Nya. IA mengerti bahwa hukuman yang IA terima meskipun bukan  karena perbuatan-Nya itu demi orang yang IA cintai.
Pengampunan cinta yang besar, cinta tanpa syarat, dan mau memahami kondisi orang lain, ungkapan Hati Mahakudus. Bayangkan saja kita mau memahami keadaan orang lain sedikit saja, dunia ini akan damai. Namun kita pengin dipahami dan dimengerti, sehingga timbul perselisihan, peperangan, dan kekacauan yang merebak. Cinta membuat semuanya semarak dan indah. Tidak ada kekacauan kalau orang saling mencintai, bukan mengasihi diri sendiri saja. Pengampunan juga menetak budaya kekerasan. Balas dendam tidak menyelesaikan masalah, menambah persoalan iya.
Saudara terkasih, dalam hidup ini kita mengarah ke sana, menuju kepada hati yang seluas samudera. Mau memahami, mau mengasihi tanpa syarat, dan mau mengampuni juga tanpa syarat. Peziarahan bersama Tuhan yang sudah terlebih dahulu melakukan itu semua. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar