Selasa, 19 Juni 2018

Mengasihi Musuh


Selasa Biasa Pekan XI (H)
1 Raj. 21:17-29
Mzm. 51:3-4,5-6a,11,16
Mat. 5:43-48



1 Raj. 21:17-29

21:17 Tetapi datanglah firman TUHAN kepada Elia, orang Tisbe itu, bunyinya:
21:18 "Bangunlah, pergilah menemui Ahab, raja Israel yang di Samaria. Ia telah pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.
21:19 Katakanlah kepadanya, demikian: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah membunuh serta merampas juga! Katakan pula kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilat darahmu."
21:20 Kata Ahab kepada Elia: "Sekarang engkau mendapat aku, hai musuhku?" Jawabnya: "Memang sekarang aku mendapat engkau, karena engkau sudah memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.
21:21 Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka kepadamu, Aku akan menyapu engkau dan melenyapkan setiap orang laki-laki dari keluarga Ahab, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel.
21:22 Dan Aku akan memperlakukan keluargamu sama seperti keluarga Yerobeam bin Nebat dan seperti keluarga Baesa bin Ahia, oleh karena engkau menimbulkan sakit hati-Ku, dan oleh karena engkau mengakibatkan orang Israel berbuat dosa.
21:23 Juga mengenai Izebel TUHAN telah berfirman: Anjing akan memakan Izebel di tembok luar Yizreel.
21:24 Siapa dari keluarga Ahab yang mati di kota akan dimakan anjing dan yang mati di padang akan dimakan burung di udara."
21:25 Sesungguhnya tidak pernah ada orang seperti Ahab yang memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, karena ia telah dibujuk oleh Izebel, isterinya.
21:26 Bahkan ia telah berlaku sangat keji dengan mengikuti berhala-berhala, tepat seperti yang dilakukan oleh orang Amori yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel.
21:27 Segera sesudah Ahab mendengar perkataan itu, ia mengoyakkan pakaiannya, mengenakan kain kabung pada tubuhnya dan berpuasa. Bahkan ia tidur dengan memakai kain kabung, dan berjalan dengan langkah lamban.
21:28 Lalu datanglah firman TUHAN kepada Elia, orang Tisbe itu:
21:29 "Sudahkah kaulihat, bahwa Ahab merendahkan diri di hadapan-Ku? Oleh karena ia telah merendahkan diri di hadapan-Ku, maka Aku tidak akan mendatangkan malapetaka dalam zamannya; barulah dalam zaman anaknya Aku akan mendatangkan malapetaka atas keluarganya."


Mat. 5:43-48

5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?
5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."



Mengasihi Musuh

Saudara terkasih, hari ini kita, diajak Bunda Gereja untuk mengubah pola hidup, memperbaruhi  cara pandang dalam bersikap. Sering orang mengatakan, jika sebanding, adil, dan mau bersikap sebanding itu sebagai kualitas. Adil dalam arti jika setara, sebanding, memberikan apa  yang diterima, menuntut sebagaimana yang telah dianggap sebagai hak.
Yesus mengajak hal yang berbeda. Di mana mengasihi orang yang mengasihi, menyapa orang yang ramah, dan bersikap yang sama sebagai pedoman. Yesus mengajarkan dan mengajak hal yang berbeda. Yesus menyatakan hal yang sangat berat, di mana Yesus mengatakan namun juga mengajarkan, mengasihi musuh. Lihat bagaimana jungkir baliknya ajaran yang baru ini. Mata ganti mata menjadi kasihilah musuhmu.
Yesus mengajak hal ini, karena Bapa-Nya juga melakukan hal yang sama. Allah menjadikan hujan dan panas bagi semua orang. Bagaimana Allah tidak pandang bulu, hujan dan panas tidak diberikan pada orang yang baik saja, atau sebaliknya, orang jahat tidak diberikan hujan dan panas.
Saudara terkasih, hal yang kontekstual dalam hidup bersama sebagai anak negeri Indonesia, di mana orang dengan mudah memberikan pembedaan, pemisahan, dan sektarian, berbeda itu musuh, dan tidak jarang tega menyatakan boleh dibunuh.
Yesus mengajak semua orang, para murid itu jelas diharapkan menjadi pioner, menjadi punggawa untuk menebarkan kasih dan kebaikan. Kasih dan kebaikan pada semua orang, tidak pandang bulu. Dan ternyata, makin banyak orang yang mampu berbuat demikian, beberapa hari lalu, bom diledakan di gereja, dan para anggota Gereja menyatakan pengampunan dan bahkan mendoakan. Kisah inspiratif dan keteladanan luar biasa yang sudah dinyatakan dengan jiwa besar. Kisah luar biasa. BD.eLeSHa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar