Pw. S.
Bonifasius, UskMrt (M)
2 Ptr.
3:12-15,17-18
Mzm. 91:1-2,14-15ab,
15c-16
Mrk.
12:13-17
2 Ptr.
3:12-15,17-18
3:12 yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari
Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan
hancur karena nyalanya.
3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang
baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
3:14 Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan
semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak
bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.
3:15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu
untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah
menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
3:17 Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah
mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan
terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan
kehilangan peganganmu yang teguh.
3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan
akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang
dan sampai selama-lamanya.
Mrk.
12:13-17
12:13 Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada
Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan.
12:14 Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru,
kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada
siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur
mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar
pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?"
12:15 Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata
kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar
supaya Kulihat!"
12:16 Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka:
"Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan
tulisan Kaisar."
12:17 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada
Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang
wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.
Santo Bonifasius, Uskup dan Martir
Bonifasius berasal dari sebuah keluarga Angolsakson. Ia lahir pada tahun 680 di Crediton, Inggris, dari pasangan orang-tua yang Katolik. Namanya sejak kecil ialah Winfried. Pertemuan dengan para misionaris sudah dialaminya sejak masa kecilnya. Para misionaris ini biasanya singgah di rumah mereka dan bercerita banyak tentang pengalaman mereka di seberang Laut Utara. Cerita-cerita para misionaris ini membangkitkan dalam hati Bonifasius keinginan untuk mengikuti jejak mereka. Ketika meningkat dewasa, Bonifasius masuk biara di Nursling. Di biara ini, ia dididik dan dilatih untuk menjadi seorang rasul yang tangguh. Akhirnya ia berhasil ditabhiskan menjadi imam dan diutus ke Frisia. Tetapi karena bangsa Frank yang telah banyak menjadi Kristen adalah musuh orang Frisia, maka penyebaran Injil disini dilarang. Oleh karena itu, Winfried kemudian pergi ke Roma. Oleh Paus Gregorius II ( 715-731), ia diterima dengan baik dan diberi nama baru Bonifasius yang berarti “yang mujur”. Dari Roma Bonifasius diutus ketengah-tengah bangsa Jerman. Tugas perutusan yang berat dan berbahaya ini dijalankannya dengan setia. Di Jerman, Bonifasius pertama-tama pergi ke Hesse, kemudian ke Thuringia, Bavaria dan akhirnya ke Frisia. Para sahabatnya di Inggris mendukungnya dengan doa-doa, keperluan-keperluan altar dan gereja.
Atas permintaan Paus Gregorius II, ia sekali lagi pergi ke Roma
pada tahun 722, dan disana ia ditabhiskan menjadi Uskup. Setelah itu,
Bonifasius kembali ke Jerman sebagai utusan Sri Paus untuk melayani gereja
disana. Ia mendirikan banyak gereja dan biara serta mengadakan pembaharuan
hidup rohani umat dan para imamnya. Banyak misionaris baru, imam maupun suster,
didatangkan dari Inggris. Dari antara misionaris-misionaris ini,terkenallah
suster-suster: Tekla, Walburga dan Lioba serta dua orang imam yang kemudian
menjadi orang kudus: Santo Lulus dan Santo Eobanus.
Untuk tetap memelihara hidup rohaninya, Bonifasius mempergunakan
beberapa minggu dalam setahun untuk beristirahat dan berdoa di kota Fulda. Kota
Fulda ketika itu menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Dengan cara
ini, Bonifasius berkembang menjadi seorang uskup yang saleh dan suci. Pada
usianya yang lanjut itu, ia sekali lagi pergi ke Frisia bersama beberapa imam
untuk menerimakan Sakramen Krisma. Tetapi di daerah Dokum, Bonifasius bersama
imam-imam itu diserang segerombolan orang-orang kafir. Para imam yang
bersamanya dan orang-orang serani di tempat itu bertekad melawan serang itu.
Melihat hal itu Bonifasius berkata: “Anak-anakku! Janganlah berperang! Hari yang
sudah lama kutunggu dengan penuh kerinduan akhirnya tiba juga. Biarlah Tuhan
berperang melawan mereka.” Bonifasius dengan para imam yang menyertainya dalam
perjalanan itu dibunuh karena imannya, bersama-sama 53 orang serani. Peristiwa
ini terjadi pada tahun 754. Kemudian jenazahnya dibawa ke Fulda. Bonifasius
dikenal sebagai perintih pewartaan Injil di Jerman dan dihormati sebagai
pelindung negeri Jerman. Imankatolik. or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar