Selasa
Pekan Biasa XII (H)
2 Raj.
19:9-11,14-21-31-35a,36
Mzm.
60:3,4-5,12-13
Mat. 7:6,12-14
2 Raj.
19:9-11,14-21-31-35a,36
19:9 Dalam pada itu raja mendengar tentang Tirhaka, raja Etiopia,
berita yang demikian: "Sesungguhnya, ia telah keluar berperang melawan
engkau," maka disuruhnyalah kembali utusan-utusan kepada Hizkia dengan
pesan:
19:10 "Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, raja
Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercayai itu memperdayakan engkau dengan
menjanjikan: Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan raja Asyur.
19:11 Sesungguhnya, engkau ini telah mendengar tentang yang
dilakukan raja-raja Asyur kepada segala negeri, yakni bahwa mereka telah
menumpasnya; masakan engkau ini akan dilepaskan?
19:14 Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya;
kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan
TUHAN.
19:15 Hizkia berdoa di hadapan TUHAN dengan berkata: "Ya
TUHAN, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah
Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
19:16 Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah
mata-Mu, ya TUHAN, dan lihatlah; dengarlah perkataan Sanherib yang telah
dikirimnya untuk mengaibkan Allah yang hidup.
19:17 Ya TUHAN, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan
bangsa-bangsa dan negeri-negeri mereka
19:18 dan menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka
bukanlah Allah, hanya buatan tangan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat
dibinasakan orang.
19:19 Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kiranya
kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya
Engkau sendirilah Allah, ya TUHAN."
19:20 Lalu Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia
mengatakan: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Apa yang telah
kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, raja Asyur, telah Kudengar.
19:21 Inilah firman yang telah diucapkan TUHAN mengenai dia: Anak
dara, yaitu puteri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olokkan engkau;
dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu.
19:31 Sebab dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal
dan dari gunung Sion orang-orang yang terluput; giat cemburu TUHAN semesta alam
akan melakukan hal ini.
19:32 Sebab itu beginilah firman TUHAN mengenai raja Asyur: Ia
tidak akan masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana; juga ia
tidak akan mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi
tembok untuk mengepungnya.
19:33 Melalui jalan, dari mana ia datang, ia akan pulang, tetapi
ke kota ini ia tidak akan masuk, demikianlah firman TUHAN.
19:34 Dan Aku akan memagari kota ini untuk menyelamatkannya, oleh
karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku."
19:35 Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN, lalu
dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur.
19:36 Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur, dan pulang, lalu tinggallah
ia di Niniwe.
Mat. 7:6,12-14
7:6 "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing
dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan
diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."
7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat
kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum
Taurat dan kitab para nabi.
7:13 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu
dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk
melaluinya;
7:14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada
kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."
Apa
yang Kamu Inginkan, Lakukan Dahulu
Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk
merenungkan bahwa kita melakukan apa yang patut dan sesuai dengan kapasitas dan
kepentingannya. Bagaimana memberikan yang kudus kepada anjing, dan mutiara
kepada babi. Gambarang babi sebagai binatang yang kotor, najis, dan ganas,
pemakan segala, dan tidak ketinggalan sering dipakai sebagai simbol orang
munafik. Bisa dibayangkan bagaimana tidak ada manfaatnya, selain merugikan
memberikan mutiara pada babi. Pun barang yang kudus pada anjing. Salah-salah,
malah mereka yang mengoyakkan kita. Anjing pun tidak kalah buruknya dalam adat
Yahudi. Dua binatang yang sangat buruk dan seolah tidak berguna.
Apa yang pengin kita terima dari orang lain,
coba lakukan terlebih dulu. Bila kita ingin dihormati, jadilah pribadi yang
menghormati. Jika mau orang murah hati, dahuluilah untuk murah hati. Menghendaki
kasih berikanlah kasih. Hal yang sangat sederhana sebenarnya. jika demikian,
dunia akan damai karena saling
mengasihi. Hidup dalam simpati dan empati. Keseharian yang penuh pengertian dan
pemberian diri, bukan menuntut dan mengumpullkan bagi diri sendiri. Hal yang
sangat kontekstual bagi hidup kita bersama. Bagaimana orang mudah menuntut, meminta,
dan memaksakan kehendak.
Saudara terkasih, Yesus juga menyatakan jalan
yang baik, mudah, mulus, dan lebar sangat disukai banyak orang. Namun ternyata
perlu waspada, perlu perhatian, bahwa hal itu bukan emmbawa kepada kehidupan. Godaan
untuk nyaman, godaan memilih yang mudah, ternyata itu pemberian si jahat yang
ingin membinasakan. Jalan yang sempit dan susah, bisa menjadi salah satu indikasi,
bahwa itu jalan yang Tuhan kehendaki. Tuhan bukan suka mempersulit manusia,
namun bahwa Tuhan itu memberikan pertanggungjawaban, salah satu salib, dan
bagaimana kesetiaan pada proses, dan jalan yang tidak mudah itu.
Saudara terkasih, jika orang mau bersusah
payah, tentunya yang enak mampu menjalaninya. Belum tentu orang yang mau enak
itu mampu menjalani proses yang tidak mudah. Kita bisa membayangkan jika naik
bus butut dengan wajar, tentu akan menikmati naik bus eksekutif. Namun jika
terbiasa naik bis mewah, apakah akan menikmati bus bobrok? Susah bisa meyakini
hal ini. Orang susah untuk mampu setia dalam keadaan yang nyaman, namun jika
dalam keadaan susah saja mampu bertahan, dapat diyakini kemampuannya bertahan
dalam keadaan yang nyaman.
Film “SILINCE” sungguh menggambarkan hal ini. Bagaimana
misionaris yang menderita demikian berat dan satu demi satu jatuh di dalam
penghianatan. Hal yang sangat tidak mudah. Inilah yang Yesus ajarkan, jalan
mulus itu mudah dan banyak dipilih, namun membawa kepada kebinasaan. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar