Sabtu
Biasa Pekan VIII (H)
Yud.
17,20-25
Mzm.
63:2,3-4,5-6
Mrk.
11:27-33
Yud.
17,20-25
1:17 Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan
apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus
Kristus.
1:20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah
dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh
Kudus.
1:21 Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil
menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.
1:22 Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu,
1:23 selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api.
Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang
lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan
dosa.
1:24 Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung
dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan
kemuliaan-Nya,
1:25 Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan
kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala
abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
Mrk.
11:27-33
11:27 Lalu Yesus dan murid-murid-Nya tiba pula di Yerusalem.
Ketika Yesus berjalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam
kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua,
11:28 dan bertanya kepada-Nya: "Dengan kuasa manakah Engkau
melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu,
sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?"
11:29 Jawab Yesus kepada mereka: "Aku akan mengajukan satu
pertanyaan kepadamu. Berikanlah Aku jawabnya, maka Aku akan mengatakan kepadamu
dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.
11:30 Baptisan Yohanes itu, dari sorga atau dari manusia?
Berikanlah Aku jawabnya!"
11:31 Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata:
"Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata: Kalau begitu,
mengapakah kamu tidak percaya kepadanya?
11:32 Tetapi, masakan kita katakan: Dari manusia!" Sebab
mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes
betul-betul seorang nabi.
11:33 Lalu mereka menjawab Yesus: "Kami tidak tahu."
Maka kata Yesus kepada mereka: "Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan
kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu."
Kebenaran
dan Kualitas Iman
Saudara terkasih, hari ini, kita diajak untuk merenungkan apa yang
terjadi pada Yesus di bait Allah. nampaknya Yesus menjadikan Bait Allah sebagai
pusat dan tempat pengajaran-Nya jika di Yerusalem. Ada beberapa hal yang patut
kita renungkan.
Pertanyaan mengenai kuasa, nampaknya soal Yesus mengusir pedagang
dan menjungkirbalikan meja jual beli di Bait Allah. Mereka tentu terganggu kepentingan dan rezeki mereka. Yesus
yang bukan “siapa-siapa” berpotensi merusak keadaan dan kenyamanan selama ini.
Pertama, bagaimana kecerdikan Yesus dan kecerdasan menghadapi
kelompok yang tidak menyukai-Nya. Hal yang tentu juga kita hadapi setiap hari. Yesus
tidak terbawa irama mereka namun membuat mereka mati kutu sendiri. Hal yang
demikian patut kita contoh, tidak perlu menyerang mereka, pun tidak perlu juga
membuat konfrontasi yang tidak bermanfaat.
Kedua, jawaban para ahli agama yang memilih tidak tahu, baptisa
Yohanes. Jelas menujukan kualitas iman mereka hanya mencari selamat. Menjawab
tidak tahu itu aman. Karena jika mengatakan dari surga konsekuensi tidak enak,
mau menjawab baptisan manusia apalagi. Orientasinya bukan kebenaran namun
kepentingan sendiri.
Ketiga, kebenaran apapun risikonya harus tetap ditanggung, bahkan
nyawa sekalipun. Tentu tidak elok demi mendapatkan aman, mengorbankan prinsip
dan kebenaran. Berbeda dengan mencari-cari gara-gara dengan menyerang
kepercayaan orang lain tentunya. Jika ada yang mempertanyakan iman dan
kepercayaan kita, perlu dijawab dengan semestinya, tidak perlu takut dan
gentar. Namun apakah gunanya juga jika harus berdebat dengan orang yang hanya
mencari-cari kesalahan, bukan jalurnya tentunya. Orang demikian tidak akan
pernah mau tahu apapun jawaban kita. Di sinilah kualitas iman kita, tidak
peduli dalam beberapa hal, pun tidak takut jika memang perlu.
Pilihan ada dalam tangan kita, bagaimana memilih membela kebenaran
dengan segala risikonya, atau diam dan memilih pura-pura tidak tahu biar aman?
BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar