Kamis, 31 Mei 2018

Kunjungan Maria kepada Elisabet


Pesta SP. Maria Mengunjungi Elisabet (P)
Zef. 3:14-18
Yes. 12:2-6
Luk. 1:39-56



Zef. 3:14-18

3:14 Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem!
3:15 TUHAN telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni TUHAN, ada di antaramu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi.
3:16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
3:18 seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.


Luk. 1:39-56

1:39 Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.
1:40 Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
1:41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus,
1:42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
1:43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
1:44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
1:45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."
1:46 Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan,
1:47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
1:48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
1:49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
1:50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.
1:51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;
1:52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;
1:53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
1:54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,
1:55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."
1:56 Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.



Kunjungan Maria kepada Elisabet

Saudara terkasih, hari ini kita diajak Bunda Gereja untuk merenungkan bagaimana Maria mengunjungi Elisabet. Beberapa hal patut menjadi permenungan mendalam mengenai iman kita. Pertama bagaimana hubungan Yesus dengan Yohanes Pembaptis yang ternyata masih memiliki hubungan darah yang cukup dekat. Khas Lukas karena tidak ada Penginjil lain yang mengisahkan.
Yohanes Pembaptis yang masih ada di dalam kandungan melonjak kegirangan. Hendak menampakan bagaimana kedatangan Maria dengan Bayi Yesus yang juga masih dalam kandungan membawa suka cita, memberikan dampak, dan menyatakan kebesaran Tuhan.
Kedua perempuan luar biasa, redah hati, dan terbuka atas kehendak Allah. bagaimana mereka tentu tidak mudah menjalani perutusan itu. Satu perempuan lanjut usia, satu perawan kecil tanpa suami. Toh mereka saling menguatkan.
Pernyataan Tuhan atas Yesus jauh lebih awali dari pada peristiwa kebangkitan sejak dikandungan Elizabet telah menyatakannya. Lihat betapa kuasa Allah itu luar biasa. Karya-Nya dinyatakan bahkan jauh sebelum terjadi.
Saudara terkasih, apa yang dilakukan Maria mengunjungi Elisabet tentunya bukan semata hendak curhat atas kehamilan dan perutusannya. Ia bukan pribadi demikian, namun menguatkan saudarinya, dan dari sana ia pun memperoleh kekuatan di dalam menjalankan perutusannya sendiri. Hal yang tidak ringan, namun ia sanggup dan menyanggupi untuk terlibat di dalam karya keselamatan Allah yang tidak ringan dan mudah.BD. eLeSHa.


Penderitaan dan Kemuliaan


Rabu Biasa Pekan VIII (H)
1 Pet. 1:18-25
Mzm. 147:12-13,14-15,19-20
Mrk. 10:38-45


1 Pet. 1:18-25

1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
1:20 Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.
1:21 Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
1:24 Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
1:25 tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.


Mrk. 10:38-45
10:32 Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya,
10:33 kata-Nya: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
10:34 dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit."
10:35 Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!"
10:36 Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"
10:37 Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."
10:38 Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?"
10:39 Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.
10:40 Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan."
10:41 Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.
10:42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
10:43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
10:44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."



Penderitaan dan Kemuliaan

Saudara terkasih, Yesus kali ini menyatakan penderitaan-Nya untuk ketiga kalinya. Penderitaan sebagai bagian utuh atas perutusan-Nya. Kegagalan para murid juga berulang, kali ini Yohanes dan yakobus yang ingin duduk di kiri dan kanan Yesus. Kegagalan untuk memahami bahwa jalan Salib iyu harus dijalani, dan mereka tenyata tidak paham.
Perutusan Yesus dan jalan kemuliaan Yesus itu dengan cara sengsara. Jika para murid ingin ikut dalam kemuliaan Yesus, para murid juga ikut di dalam sengsara. Tidak bisa meninggalkan kesengsaraan untuk memperoleh kemuliaan.
Saudara terkasih, sengsara memang tidak enak. Sengsara memang tidak enak, dan tentu bahwa sering orang gagal untuk setia di dalam jalan yang tidak mudah. Tidak heran jika banyak pengikut Yesus itu banyak yang memilih untuk mendua, atau memilih  untuk meninggalkan jalan sengsara demi mendapatkan kemudahan duniawi. Di sinilah iman para murid dan tentunya kita mendapatkan ujian.
Cara, jalan, dan metode untuk mendapatkan kemuliaan harus melalui sengsara. Kesengsaraan di dalam Tuhan, bukan karena kesalahan dan pilihan kita di dalam melayani dunia. Ingat berbeda lho, antara sengsara di dalam Tuhan atau sengsara karena kita menghianati dunia. Contoh, menderita karena melakukan tindak kejahatan, itu jelas konsekuensi, namun berbeda jika menderita karena setia di dalam Tuhan, mempertahankan iman meskipun jabatan melayang, tentu berbeda bukan?
Setiap kali Yesus menyatakan penderitaan, murid terdekat Yesus menyatakan kegagalan di dalam melihat jalan derita Yesus. Apa yang dimaui Penginjil dalam hal ini? Di sini, Markus hendak menyatakan kalau para murid terdekat pun gagal memahami jalan perutusan, pengajaran, dan perjuangan Yesus. Apalagi kita. BD.eLeSHa.




Senin, 28 Mei 2018

Upah Mengikuti Yesus


Selasa Biasa Pekan VIII (H)
1 Pet. 1:10-16
Mzm. 98:1,2-3ab3c-4
Mrk 10:28-31



1 Pet. 1:10-16

1:10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.
1:11 Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.
1:12 Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.
1:13 Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.
1:14 Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus



Mrk 10:28-31

10:28 Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!"
10:29 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,
10:30 orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.
10:31 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."




Upah Mengikuti Yesus

Saudara terkasih, melanjutkan bacaan hari kemarin, mengenai pemuda kaya yang hendak ingin hidup kekal, kali ini para murid bertanya mengenai yang sama. Mereka merasa telah melakukan apa yang Yesus katakan mengenai meninggalkan segalanya. Berbeda dengan pemuda kaya yang enggan akan hartanya, para murid ini meninggalkan segalanya, ingat bagaimana mereka meninggalkan jala dan perahunya.
Meninggalkan segalanya, termasuk pamrih, dan keinginan sendiri, misalnya paling besar, paling utama, dan sebagainya. Apa yang akan diperoleh selain hidup kekal adalah kelimpahan atas apa yang sudah ditinggalkan. Namun jangan lupa ada konsekuensi atas itu semua.
Itu akan diperoleh dengan berbagai penganiayaan. Ingat hal ini bagian utuh atas panggilan dan berkat atas hidup kekal. Penganiayaan atas iman, jangan lupa dan malah berbalik arah dan memilih untuk mendapatkan kemudahan. Ingat ini adalah bagian utuh atas anugerah hidup abadi.
Saudara terkasih, sering kita enggan untuk melepaskan apa yang sudah menjadi milik kita. Salah satu yang susah adalah cinta kasih intim dengan lawan jenis, selain harta. Di sanalah hal yang tidak mudah untuk meninggalkan dan ikut Yesus. Di sana juga ada derita dan perasaan yang tidak nyaman bukan? Itu adalah konsekuensi logis atas pilihan.
Penganiayaan, mungkin tidak akan seheboh berabad lalu, atau sebagaimana abad permulaan, namun bahwa kesulitan karena iman dan kepercayaan kita kepada Yesus pun masih ada. Penderitaan batin atas sikap tidak enak dari mana-mana, bagaimana itu disikapi, menyerah kalah dan pergi, atau tetap setia dan hidup kekal? Sering kita tidak tahan dan mau menyerah namun yakinlah di dalam Tuhan semua akan mampu diterima dan dihadapi. BD.eLeSHa.



Hidup Kekal dan Kekayaan


Senin Pekan Biasa VIII (H)
1 Pet. 1:3-9
Mzm. 111:1-2,5-6,9,10c
Mrk. 10:17-27



1 Pet. 1:3-9

1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
1:8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,
1:9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.


Mrk. 10:17-27

10:17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
10:18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.
10:19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"
10:20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
10:22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
10:23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."
10:24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
10:25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
10:26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
10:27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."



Hidup Kekal dan Kekayaan

Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan mengenai pemuda kaya yang ingin mendapatkan kehidupan kekal atau hidup abadi. Perilakunya yang ditakar dengan kesalehan sehari-hari, tentu dalam adat budaya setempat, ia rasa sudah lebih dari pantas. Berarti ini bukan orang sembarangan. Ada beberapa hal yang patut kita renungkan.
Pertama, hidup kekal dan abadi, masuk Kerajaan Allah itu adalah berkat karunia, pemberian Allah semata. Tidak karena usaha kita, sebagaimana pemahaman si pemuda kaya tersebut. Hidup abadi itu bukan hak yang harus diberikan karena apa yang sudah kita lakukan.
Kedua, sikap berserah diri, pemuda itu sudah melakukan semua tindak kesalehan yang dituntut adat atau bahkan agamanya. Namun tidak ada sikap untuk pasrah akan anuegrah Allah. Ia masih  berpamrih di dalam amal perbuatannya.
Ketiga, kekayaan bukan menjadi penghalang, namun sikap pribadi di dalam menilai dan menghayati kekayaan itu. Pemuda tersebut sangat lekat akan hartanya. Enggan untuk membaginya dengan orang lain. Hal yang sangat wajar apalagi dalam kehidupan modern ini, menilai waktu adalah uang, dan kekayan adalah kepribadian.
Keempat, menyaksikan para murid gentar, mereka takut karena pernyataan Yesus bahwa lebih mudah unta masuk lobang jarum, namun ditegaskan oleh Yesus bahwa masuk surga itu bukan prestasi manusiawi, bukan karena pekerjaan dan kesalehan hidup manusia. Berkat dari Allah yang patut disyukuri.
Saudara terkasih, karena hidup kita sudah jaminan masuk surga, apa yang perlu kita lakukan adalah bersyukur atas anugerah itu semua. Wujud syukur dengan hidup baik, selaras pada kehendak Tuhan, mengasihi sesama. Perbuatan baik itu bukan semata kewajiban apalagi mencari balasan, namun karena Tuhan telah berbuat baik terlebih dahulu. Melepaskan seluruhnya di dalam Tuhan, bukan untuk mendapatkan yang lebih besar, namun karena kasih kepada Tuhan dan sesama.
Apakah jaminan surga itu perlu hilang karena perilaku kita sendiri yang tidak mau selaras kehendak Tuhan? Sayang sekali bukan? BD.eLeSHa.



Minggu, 27 Mei 2018

Tri Tunggal Mahakudus


HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS (P)
Ul. 4:32-34,39-40
Mzm. 33:4-5,6,9,18-19,20,22
Rm. 8:14-17
Mat. 28:16--20



Ul. 4:32-34,39-40

4:32 Sebab cobalah tanyakan, dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman dahulu, yang ada sebelum engkau, sejak waktu Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah ada pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar atau apakah ada pernah terdengar sesuatu seperti itu.
4:33 Pernahkah suatu bangsa mendengar suara ilahi, yang berbicara dari tengah-tengah api, seperti yang kaudengar dan tetap hidup?
4:34 Atau pernahkah suatu allah mencoba datang untuk mengambil baginya suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain, dengan cobaan-cobaan, tanda-tanda serta mujizat-mujizat dan peperangan, dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung dan dengan kedahsyatan-kedahsyatan yang besar, seperti yang dilakukan TUHAN, Allahmu, bagimu di Mesir, di depan matamu?
4:39 Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa TUHANlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.
4:40 Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya."


Rm. 8:14-17

8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.


Mat. 28:16--20

28:16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.
28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."




Tri Tunggal Mahakudus

Saudara terkasih, paling sering kita menyatakan dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, dalam sehari bisa puluhan kali, coba jika mulai bangun tidur dengan doa pagi dua kali, manak pagi empat kali, berangkat kerja atau aktifitas, bekerja atau belajar, makan siang, makan malam, mau berangkat tidur, bergitu banyak kita menguacapkan itu, namun apakah bisa memahami, atau bisakah menyatakan dengan apa apa artinya?
Sering kita hanya mengatakan sebagai pokoknya, iman dan percaya, jika ada yang bertanya dan menanyakan hal tersebut. Apakah demikian? Memang bahwa iman dan Ketuhanan itu akan selalu identik dengan kepercayaan mutlak. Ada sisi misteri yang memang tidak akan dipahami seutuhnya dengan otak dan kemampuan manusiawi.
Bagaimana mungkin ciptaan bisa mampu menjelaskan Pencipta, jika mampu ya tidak ada bedanya lagi Pencipta Yang Mahabesar itu.  Kebesaran-Nya tidak cukup dipahami apalagi dijelaskan oleh akal budi manusia yang terbatas. Tuhan yang tidak terbatas itu jelas tidak akan mampu dipahami dan kemudian dijelaskan dengan bahasa manusia.
Ada orang yang menggunakan perumpamaan, bahwa Tritunggal itu seumpama ini dan itu. Salah satu seperti manusia, dengan peran sebagai anak dari orang tua, bapak dari anaknya, dan warga sebagai masyarakat, namun itu juga tidak cukup dan memadai untuk menjelaskan itu.
Bapa, Putera, dan Roh Kudus itu  tiga pribadi yang di dalam satu ikatan kasih, jika ada yang mengatakan orang katolik Tuhannya tiga, jelas salah, karena memang Tri Tunggal Mahakudus itu Tunggal, bukan tiga.  Bagaimana itu dipahami ya datanglah dan lihatlah sendiri, di sana akan baru paham. Mengenal Tuhan dengan tinggal di bawah kaki Tuhan untuk mendengarkan apa yang IA sabdakan, sabdanya sangat halus mengundang. Pengenalan yang memerlukan hai yang jernih, tidak cukup dengan hapal dogma ini dan itu, atau hapal ideologi ini dan itu. Iman yang mendalam dengan hati nurani yang jernih.BD.eLeSHa.

Sabtu, 26 Mei 2018

Anak-Anak dan Kerajaan Allah


Pw. S. Filipus Neri, Im (P)
Yak. 5:13-20
Mzm. 141:1-2,3,8
Mrk. 10:13-16



Yak. 5:13-20

5:13 Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!
5:14 Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.
5:15 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.
5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
5:18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya.
5:19 Saudara-saudaraku, jika ada di antara kamu yang menyimpang dari kebenaran dan ada seorang yang membuat dia berbalik,
5:20 ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.


Mrk. 10:13-16

10:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."
10:16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.



Anak-Anak dan Kerajaan Allah

Saudara terkasih, kemarin kita merenungkan mengenai keluarga, hari ini kita diajak Bunda Gereja untuk merenungkan anak-anak. Buah dari keluarga adalah anak. Di dalam bacaan hari ini, para murid marah karena adanya anak-anak yang datang untuk dijamah Yesus. Pemikiran para murid sangat wajar karena keberadaan anak pada konteks masa itu adalah tidak penting, sebagaimana perempuan. Nah para murid yang marah ini, dibalas oleh Yesus untuk membiarkan anak-anak itu datang kepada-Nya.
Pandangan mengenai anak-anak yang sangat berbeda diberikan oleh Yesus. Anak-anak sangat penting karena mereka bisa melihat bahwa menerima segala sesuatu sebagai anugerah bukan karena hak yang harus didapat. Demikian juga pandangan mengenai Kerajaan Allah, itu adalah berkat dan anugerah dari Allah secara Cuma-Cuma bukan karena hak, apalagi karena jasa kita. Seperti anak-anak yang tidak berdaya, tidak merasa mempunyai hak, dan jelas kecil itulah yang bisa masuk Kerajaan Surga.
Saudara terkasih, sering kita merasa berhak mendapatkan berkat lebih dari Tuhan karena kita telah banyak melakukan kebaikan. Pamrih ini membuat hidup kita susah karena masih memikirkan balasan, imbalan, dan adanya timbal balik. Apalagi jauh lebih susah lagi jika kita mengukur, sudah sepadan belum dengan apa yang kita lakukan. Ada sikap iri pada Tuhan lagi, haduh apa tidak semakin berbahaya jika demikian? diperparah lagi jika kita nantinya juga merasa Tuhan berlaku tidak adil. Nah apakah tidak menjadi berbahaya perilaku demikian?
Sikap kanak-kanak yang memnadang segala sesuatu adalah anugerah bukan hak akan membuat hidup kita berpasrah.  Melihat kebaikan Tuhan itu bukan saja konsep, namun Tuhan memang baik dan penuh belas kasih. Pemberian Tuhan dengan begitu saja, bukan atas jasa dan perilaku kita. Apa yang kita lakuka itu adalah sudah sepatasnya berbuat baik karena Tuhan sudah terlebih dahulu berbuat baik. BD.eLeSHa.