Rabu, 21 Februari 2018

Tanda, Simbol atas Kuasa

Rabu Pekan I Prapaskah (U)
Yun. 3:1-10
Mzm. 51:3-4,12-13,18-19
Luk. 11:29-32



Yun. 3:1-10

3:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian:
3:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."
3:3 Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.
3:4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."
3:5 Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.
3:6 Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu.
3:7 Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.
3:8 Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.
3:9 Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."
3:10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.

Luk. 11:29-32

11:29 Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.
11:30 Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini.
11:31 Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!
11:32 Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!"



Tanda, Simbol atas Kuasa

Saudara terkasih, bacaan singkat ini sebenarnya sangat dalam arti dan maknanya. Bagaimana orang datang  kali ini  untuk meminta tanda. Permintaan tanda sebagai bukti sebenarnya membuktikan ketidakpercayaan. Dasar untuk percaya biasanya perbuatan besar. Padahal Yesus sudah berkali-kali melakukan itu, dan mereka masih saja kurang, artinya bahwa memang mereka tidak percaya.
Apa yang mereka lakukan sebenarnya sangat khas manusiawi, bagaimana kita, sebagai anak misalnya pernah bukan merasakan bahwa dikondisikan untuk jadi anak manis, penurut, dan membanggakan orang tua sehingga mudah untuk memperoleh cinta kasih atau materi dari orang tua. Sebagai orang tua biasanya kita menjanjikan apa-apa jika anak-anak kita menyenangkan kita. Ada syarat untuk mengasihi dan mendapat kasih. Demikian juga kita sebagai anak-anak Allah sering “mencobai” Tuhan. Ah nanti saja beribadah, berbuat baik, melakukan hal-hal rohani dan spiritual jika sudah mendapatkan cukup kesenangan duniawi. Ada syaratnya untuk menjadi hamba Tuhan yang baik. Sikap dan perilaku yang identik jika kita juga memohon Tuhan namun dengan memalak, bagaimana menghendaki berkat dari Tuhan namun dengan mengancam, mau melakukan ini kalau diberi itu. Atau ngambeg ketika Tuhan tidak memberikan sebagaimana yang kita kehendaki.
Saudara terkasih, berkat Tuhan sangat luar biasa, sejak awal Tuhan melimpahi kita dengan banyak hal, apa yang patut kita lakukan adalah bersyukur, bukan semata menyatakan kekurangan dengan memohon dan meminta saja. Tidak berarti bahwa kita tidak boleh memohon kepada Tuhan, namun kita jauh lebih banyak dengan kelimpahan, permohonan tidak menjadi yang utama. Meminta Tuhan menunjukkan tanda kebesaran-Nya, sebenarnya hal yang sangat lucu, Ia anugerahkan kepada kita hidup yang luar biasa, bayangkan bisa tidak membuat rambut saja yang kecil itu? Apalagi hidup bukan? Permintaan tanda adalah bukti kuasa jahat lebih menguasai. Roh Kudus akan memberikan kejelasan bukan kebimbangan dan keraguan. Keraguan hanyalah godaan dari si jahat untuk menjauhkan kita. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar