Pw. S.
Agata, PrwMrt (M)
1 Raj. 8:1-7,9-13
Mzm.
132:6-7,8-10
Mrk.
6:53-56
1 Raj. 8:1-7,9-13
8:1 Pada waktu itu raja Salomo menyuruh para tua-tua Israel dan
semua kepala suku, yakni para pemimpin puak orang Israel, berkumpul di
hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN dari kota
Daud, yaitu Sion.
8:2 Maka pada hari raya di bulan Etanim, yakni bulan ketujuh,
berkumpullah di hadapan raja Salomo semua orang Israel.
8:3 Setelah semua tua-tua Israel datang, maka imam-imam mengangkat
tabut itu.
8:4 Mereka mengangkut tabut TUHAN dan Kemah Pertemuan dan segala
barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan
orang-orang Lewi.
8:5 Tetapi raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah
berkumpul di hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu,
dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak
terbilang banyaknya.
8:6 Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian TUHAN itu ke
tempatnya, di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus, tepat di bawah
sayap kerub-kerub;
8:7 sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas
tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu
pengusungnya dari atas.
8:9 Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh batu
yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu
bertuliskan perjanjian yang diadakan TUHAN dengan orang Israel pada waktu
perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir.
8:10 Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan
memenuhi rumah TUHAN,
8:11 sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan
kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.
8:12 Pada waktu itu berkatalah Salomo: "TUHAN telah
menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman.
8:13 Sekarang, aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat
Engkau menetap selama-lamanya."
Mrk.
6:53-56
6:53 Setibanya
di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di
situ.
6:54 Ketika
mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus.
6:55 Maka
berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang
sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada.
6:56 Ke mana
pun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang
meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka
diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang
menjamah-Nya menjadi sembuh.
Santa
Agata, Perawan dan Martir
Agata
lahir di Kantania, pulau Sisilia, pada pertengahan abad ketiga. Riwayatnya dan
kisah kesengsaraannya karena iman akan Kristus tidak diketahui secara pasti.
Semuanya baru muncul bertahun-tahun sepeninggal perawan suci ini.
Tradisi lama menurunkan satu-dua
riwayat seperti berikut: Agata adalah puteri seorang bangsawan kaya yang
berkuasa di Palermo atau Kantania, Sisilia. Penderitaannya sebagai seorang
Martir berawal pada masa pemerintahan kaisar Decius (249 - 251). Penderitaan
itu berawal dari peristiwa penolakannya terhadap lamaran Quintianus, seorang
pegawai tinggi kerjaan Romawi. Ia menolak lamaran itu karena ia telah berjanji
untuk tetap hidup suci di hadapan Tuhan.
Akibatnya ia di tangkap dan
dipenjarakan dengan maksud untuk mencemari kesuciannya. Semua usaha picik itu
sia-sia belaka. Dengan bantuan rahmat Tuhan, Agata tetap menunjukkan dirinya
sebagai mempelai Kristus yang teguh dan suci murni.
Quintianus semakin berang dan
terus menyiksa Agata hingga mati. Agata menghadapi ajalnya dengan perkasa dan
menerima mahkota keperawanan dan kemartirannya pada tahun 250.
Karena dipercaya bahwa Agata mempunyai kekuatan untuk mencegah dan mengendalikan letusan-letusan gunung api Etna di Sisilia, ia dimuliakan dan dihormati sebagai pelindung manusia dari ancaman-ancaman api. https://www.imankatolik.or.id
Karena dipercaya bahwa Agata mempunyai kekuatan untuk mencegah dan mengendalikan letusan-letusan gunung api Etna di Sisilia, ia dimuliakan dan dihormati sebagai pelindung manusia dari ancaman-ancaman api. https://www.imankatolik.or.id
Saudara terkasih, selain
mendapatkan peneguhan atas keteladanan S. Agata, kita pun mendapatkan peneguhan
iman dari para pengikut Yesus yang karena imannya, kepercayaan, dan sikapnya
yang yakin Yesus sebagai Penyembuh memberikan kesembuhan untuk mereka. Mereka disembuhkan
bahkan hanya dengan menyentuh jumbai jubahnya. Hal yang luar biasa. Bagaimana kita
dalam keseharian kita, jika mendapatkan kesulitan atau sakit, siapa yang utama
kita datangi dan mintai tolong? Tuhan dulu atau yang lain dulu. Jangan khawatir
merepotkan Tuhan, hadirlah dulu kepada Tuhan dan sembari obat, dokter, dan
sarana lain sebagai kepanjangan tangan Tuhan. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar