Jumat, 02 Februari 2018

Persembahan Yesus

Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah (P)
Mal.3:1-4
Mzm. 23:7-10
Ibr. 2:14-18
Luk. 2:22-40



Mal.3:1-4

3:1 Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
3:3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
3:4 Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.


Ibr. 2:14-18

2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.
2:16 Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.


Luk. 2:22-40

2:22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
2:23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah",
2:24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
2:25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
2:26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
2:27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
2:28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
2:29 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
2:30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
2:31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
2:32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
2:33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.
2:34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
2:35 -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
2:36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,
2:37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
2:38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
2:39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
2:40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.



Persembahan Yesus

Saudara terkasih, beberapa pribadi patut menjadi acuan, model, dan teladan bagi kita di dalam hidup beriman. Bagaimana Simeon dan Hana yang dengan tekun dan rendah hati untuk memohon dapat berjumpa dengan Sang Penyelamat.  Kepuasan mereka nyatakan dalam bentuk ungkapan syukur dan menyatakan diri akan suka cita.
Yosef dan Maria, merupakan orang tua yang beriman dan penuh jiwa spiritualitas. Mereka menyadari bahwa Yesus  bukan  milik mereka sendiri sebagai bagian tradisi dan sipiritualitas. Mereka persembahkan kembali kepada Allah. Sikap terbuka yang luar biasa besar.
Saudara terkasih, dengan demikian, apa yang bisa kita ambil sebagai berkat karunia Allah? pertamaa mengenai sikap menantikan dan mengenal Sang Mesias sebagaimana ditampilkan Simeon dan Hana. Mereka rendah hati, sabar, tekun, dan setia. Mereka tidak memaksakan kehendaknya kepada Allah. Ungkapan syukur atas kasih karunia yang mereka terima. Bagaimana kita bisa bersukur dan berterima kasih jika mendapatkan karunia sebesar itu. Syukur, atau malah menjadi terlena dan lupa. Hal yang setiap hari kita peroleh.
Melihat seluruh dinamika kehidupan ini tidak pernah terlepas dari kehendak dan karya Allah sebagaimana Maria dan Yosep tampilkan. Bagaimana kita menghidupi hari kita, merasa bawa itu kemampuan kita atau karena ada Allah yang hadir dan merencanakannya? Sering kemajuan teknologi, kemudahan dalam hidup ini membawa kita pada abai akan peranan Allah. apakah demikian? Bagaimana kita bisa melihat bahwa kita tidak ada apa-apanya tanpa DIA. Bukti paling sederhana, bagaimana kita bersama sesama untuk mencegah gunung api meletus. Sama sekali tidak berdaya bukan? Setinggi apapun ilmunya, sepintar apapun manusianya, banyak hal yang tetap mengandalkan Tuhan. Namun abai karena sikap pongah dan lupa diri. Hal yang sangat kontekstual untuk kita renungkan. BD.eLeSHa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar