Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah (P)
Mal.3:1-4
Mzm. 23:7-10
Ibr. 2:14-18
Luk. 2:22-40
Mal.3:1-4
3:1
Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku!
Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat
Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN
semesta alam.
3:2
Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat
tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni
logam dan seperti sabun tukang penatu.
3:3
Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia
mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak,
supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada
TUHAN.
3:4
Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada
hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.
Ibr. 2:14-18
2:14 Karena
anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama
dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh
kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
2:15 dan supaya
dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam
perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.
2:16 Sebab
sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan
Abraham yang Ia kasihani.
2:17 Itulah
sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya,
supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada
Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh
karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong
mereka yang dicobai.
Luk. 2:22-40
2:22 Dan ketika
genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke
Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
2:23 seperti ada
tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan
bagi Allah",
2:24 dan untuk
mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu
sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
2:25 Adalah di
Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang
menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
2:26 dan
kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia
melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
2:27 Ia datang ke
Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang
tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
2:28 ia menyambut
Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
2:29
"Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera,
sesuai dengan firman-Mu,
2:30 sebab mataku
telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
2:31 yang telah
Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
2:32 yaitu terang
yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi
umat-Mu, Israel."
2:33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang
dikatakan tentang Dia.
2:34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu
Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau
membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang
menimbulkan perbantahan
2:35 -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya
menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
2:36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak
Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup
tujuh tahun lamanya bersama suaminya,
2:37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun.
Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan
berpuasa dan berdoa.
2:38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap
syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang
menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
2:39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum
Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
2:40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan
kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Persembahan
Yesus
Saudara terkasih, beberapa pribadi patut menjadi acuan, model, dan
teladan bagi kita di dalam hidup beriman. Bagaimana Simeon dan Hana yang dengan
tekun dan rendah hati untuk memohon dapat berjumpa dengan Sang Penyelamat. Kepuasan mereka nyatakan dalam bentuk
ungkapan syukur dan menyatakan diri akan suka cita.
Yosef dan Maria, merupakan orang tua yang beriman dan penuh jiwa
spiritualitas. Mereka menyadari bahwa Yesus bukan milik mereka sendiri sebagai bagian tradisi
dan sipiritualitas. Mereka persembahkan kembali kepada Allah. Sikap terbuka
yang luar biasa besar.
Saudara terkasih, dengan demikian, apa yang bisa kita ambil
sebagai berkat karunia Allah? pertamaa mengenai sikap menantikan dan mengenal
Sang Mesias sebagaimana ditampilkan Simeon dan Hana. Mereka rendah hati, sabar,
tekun, dan setia. Mereka tidak memaksakan kehendaknya kepada Allah. Ungkapan
syukur atas kasih karunia yang mereka terima. Bagaimana kita bisa bersukur dan
berterima kasih jika mendapatkan karunia sebesar itu. Syukur, atau malah
menjadi terlena dan lupa. Hal yang setiap hari kita peroleh.
Melihat seluruh dinamika kehidupan ini tidak pernah terlepas dari
kehendak dan karya Allah sebagaimana Maria dan Yosep tampilkan. Bagaimana kita
menghidupi hari kita, merasa bawa itu kemampuan kita atau karena ada Allah yang
hadir dan merencanakannya? Sering kemajuan teknologi, kemudahan dalam hidup ini
membawa kita pada abai akan peranan Allah. apakah demikian? Bagaimana kita bisa
melihat bahwa kita tidak ada apa-apanya tanpa DIA. Bukti paling sederhana,
bagaimana kita bersama sesama untuk mencegah gunung api meletus. Sama sekali
tidak berdaya bukan? Setinggi apapun ilmunya, sepintar apapun manusianya,
banyak hal yang tetap mengandalkan Tuhan. Namun abai karena sikap pongah dan
lupa diri. Hal yang sangat kontekstual untuk kita renungkan. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar