Jumat, 09 Februari 2018

Penyembuhan Penderita Bisu dan Tuli

Jumat Pekan Biasa V (H)
1 Raj, 11:29-32, 12:19
Mzm. 81:10-11ab,12-13,14-15
Mrk. 7:31-37




1 Raj, 11:29-32, 12:19

11:29 Pada waktu itu, ketika Yerobeam keluar dari Yerusalem, nabi Ahia, orang Silo itu, mendatangi dia di jalan dengan berselubungkan kain baru. Dan hanya mereka berdua ada di padang.
11:30 Ahia memegang kain baru yang di badannya, lalu dikoyakkannya menjadi dua belas koyakan;
11:31 dan ia berkata kepada Yerobeam: "Ambillah bagimu sepuluh koyakan, sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku.
11:32 Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih itu dari segala suku Israel.
12:19 Demikianlah mulanya orang Israel memberontak terhadap keluarga Daud sampai hari ini.

Mrk. 7:31-37

7:31 Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.
7:32 Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu.
7:33 Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.
7:34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!
7:35 Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
7:36 Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.
7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."




Penyembuhan Penderita Bisu dan Tuli

Saudara terkasih, kali ini Bunda Gereja melalui tindakan Yesus memberikan banyak bahan permenungan bagi kita. Bagaimana penyembuhan biasanya hanya dengan kata-kata, kali ini dengan perbuatan tangan atau aksi, dan juga seruan. Apa yang dilakukan Yesus dengan banyak cara dan demi kesembuhan yang membutuhkan.
Simbol kedua, berkaitan dengan nubuatan Yesaya, di mana ada orang bisu dan tuli bisa bicara dan mendengar. Dalam tradisi para rabi, apa yang terjadi itu hanya bisa kalau zaman kedatangan Mesias. Namun Yesus masih melarang orang untuk menyatakan karya-Nya. Yesus masih mempertimbangkan bahwa pengenalan jemaat belum sepenuhnya mengenai jati diri Yesus sesungguhnya.
Yesus tidak ingin, bahwa yang ikut DIA itu hanya karena ingin sembuh, ingin mendapatkan kemudahan dan kenyamanan semata. Rangkaian pengenalan panjang masih harus IA lakukan. Termasuk pada lingkaran utama Yesus yaitu para rasul.
Pengenalan akan DIA menjadi utama dan penting, sehingga tidak sesat dan malah salah memahami keberadaan Yesus. Penyembuhan dan pembebasan dari roh jahat hanyalah sarana bagi Yesus untuk menyatakan diri, jati diri-Nya, namun mengenai Mesias, masih belum cukup untuk dinyatakan.

Saudara terkasih, bagaimana kita mengikuti-Nya, apakah hanya ingin enaknya saja? Sehingga berlaku melimpahkan semua pada Tuhan? Mengalami kesulitan memohon bantuan Tuhan, padahal karena kesalahan sendiri. Jika demikian, kita belum mengenal Tuhan dengan baik. Tuhan tidak akan mengulurkan tangan-Nya atas nama belas kasihan-Nya. Itu bukan belas kasihan namun ngerjain Tuhan untuk menjadi penyelamat atas repuasi buruk sendiri. Pun dalam bencana alam, belum tentu Tuhan yang merencanakan sebagai peringatan. Keadaan alam yang buruk bisa saja karena perilaku jahat manusia yang karena ketamakannya, kerakusannya, dan jiwa perusaknya yang lebih dominan. Ekplorasi tidak bijak malah menyalahkan Tuhan. Pengenalan akan DIA menjadi penting, sehingga tidak salah untuk memaknai kasih-Nya. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar