Jumat
Pekan Biasa V (H)
1 Raj,
11:29-32, 12:19
Mzm.
81:10-11ab,12-13,14-15
Mrk. 7:31-37
1 Raj,
11:29-32, 12:19
11:29 Pada waktu itu, ketika Yerobeam keluar dari Yerusalem, nabi
Ahia, orang Silo itu, mendatangi dia di jalan dengan berselubungkan kain baru.
Dan hanya mereka berdua ada di padang.
11:30 Ahia memegang kain baru yang di badannya, lalu dikoyakkannya
menjadi dua belas koyakan;
11:31 dan ia berkata kepada Yerobeam: "Ambillah bagimu
sepuluh koyakan, sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Sesungguhnya Aku
akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu
sepuluh suku.
11:32 Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena hamba-Ku
Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih itu dari segala suku Israel.
12:19 Demikianlah mulanya orang Israel memberontak terhadap
keluarga Daud sampai hari ini.
Mrk. 7:31-37
7:31 Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan
melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.
7:32 Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang
gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu.
7:33 Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga
mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah
dan meraba lidah orang itu.
7:34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan
berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!
7:35 Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas
pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
7:36 Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya
jangan menceriterakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya
mereka, makin luas mereka memberitakannya.
7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan
segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya
berkata-kata."
Penyembuhan Penderita Bisu dan Tuli
Saudara terkasih, kali ini Bunda Gereja
melalui tindakan Yesus memberikan banyak bahan permenungan bagi kita. Bagaimana
penyembuhan biasanya hanya dengan kata-kata, kali ini dengan perbuatan tangan
atau aksi, dan juga seruan. Apa yang dilakukan Yesus dengan banyak cara dan
demi kesembuhan yang membutuhkan.
Simbol kedua, berkaitan dengan nubuatan
Yesaya, di mana ada orang bisu dan tuli bisa bicara dan mendengar. Dalam tradisi
para rabi, apa yang terjadi itu hanya bisa kalau zaman kedatangan Mesias. Namun
Yesus masih melarang orang untuk menyatakan karya-Nya. Yesus masih
mempertimbangkan bahwa pengenalan jemaat belum sepenuhnya mengenai jati diri
Yesus sesungguhnya.
Yesus tidak ingin, bahwa yang ikut DIA itu
hanya karena ingin sembuh, ingin mendapatkan kemudahan dan kenyamanan semata. Rangkaian
pengenalan panjang masih harus IA lakukan. Termasuk pada lingkaran utama Yesus
yaitu para rasul.
Pengenalan akan DIA menjadi utama dan penting,
sehingga tidak sesat dan malah salah memahami keberadaan Yesus. Penyembuhan dan
pembebasan dari roh jahat hanyalah sarana bagi Yesus untuk menyatakan diri,
jati diri-Nya, namun mengenai Mesias, masih belum cukup untuk dinyatakan.
Saudara terkasih, bagaimana kita
mengikuti-Nya, apakah hanya ingin enaknya saja? Sehingga berlaku melimpahkan
semua pada Tuhan? Mengalami kesulitan memohon bantuan Tuhan, padahal karena
kesalahan sendiri. Jika demikian, kita belum mengenal Tuhan dengan baik. Tuhan
tidak akan mengulurkan tangan-Nya atas nama belas kasihan-Nya. Itu bukan belas
kasihan namun ngerjain Tuhan untuk menjadi penyelamat atas repuasi buruk sendiri.
Pun dalam bencana alam, belum tentu Tuhan yang merencanakan sebagai peringatan.
Keadaan alam yang buruk bisa saja karena perilaku jahat manusia yang karena
ketamakannya, kerakusannya, dan jiwa perusaknya yang lebih dominan. Ekplorasi tidak
bijak malah menyalahkan Tuhan. Pengenalan akan DIA menjadi penting, sehingga
tidak salah untuk memaknai kasih-Nya. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar