HARI
MINGGU PEKAN BIASA VI(H)
Im.
13:1-2, 45-46
Mzm.
32:1-2,5,11
1 Kor. 10:31-11:1
Mrk.
1:40-45
Im.
13:1-2, 45-46
13:1 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
13:2 "Apabila pada kulit badan seseorang ada bengkak atau
bintil-bintil atau panau, yang mungkin menjadi penyakit kusta pada kulitnya, ia
harus dibawa kepada imam Harun, atau kepada salah seorang dari antara
anak-anaknya, imam-imam itu.
13:45 Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik,
rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru:
Najis! Najis!
13:46 Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia
najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.
1 Kor. 10:31-11:1
10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau
jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk
kemuliaan Allah.
10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang
Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah.
10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang
dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan
orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.
11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut
Kristus.
Mrk.
1:40-45
1:40 Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil
berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau
mau, Engkau dapat mentahirkan aku."
1:41 Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia
mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku
mau, jadilah engkau tahir."
1:42 Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia
menjadi tahir.
1:43 Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras:
1:44 "Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa
tentang hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada
imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan
oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka."
1:45 Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan
menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan
masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang
terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
Hati-Nya
Tergerak oleh Belas Kasihan
Saudara terkasih, apa yang Yesus milik adalah hati yang penuh
belas kasihan. Hati-Nya mudah tergerak untuk membantu. Hari ini kita diajak
untuk merenungkan kebaikan-Nya itu. Sangat konkret dan penting, di mana ketika
orang mudah tersulut emosinya, kekerasan demi kekerasan hanya karena masalah
sepele. Yesus memberikan hal yang sebaliknya. Lihat bagaimana Tuhan begitu
baik, padahal orang yang memohon bantuan itu mengatakan kalau Engkau mau....
Perhatian Yesus bukan masalah kalimat itu, apa yang Ia lihat
adalah kesungguhan dan kehendak serta kondisi si pemohon tersebut. Coba jika
kita diminta tolong eh malah seperti itu kalimatnya tersinggung duluan. Padahal
orang kusta dalam konteks masa itu sangat menderita. Mereka harus berpakaian
compang-camping, rambut terurai, dan mengatakan najis-najis. Lebih parah lagi
adalah mereka diasingkan di luar kampunglah kalau dalam konteks saat ini. Kondisi yang mengenaskan itu jauh
lebih penting bagi Yesus. Pilihan yang penting dan mendesak lebih dahulu,
daripada sekadar tersinggung atau sensi atas ucapan yang meminta bantuan.
Yesus juga tidak gila kuasa dan merasa bahwa memang IA tidak
berhak secara hukum untuk “memulihkan” martabat si penderita dalam konteks
agama dan budaya. IA meminta si tahir tadi untuk datang kepada imam yang
ditunjuk dan berhak untuk itu. Lihat kembali bagaimana kualitas Yesus masih
tahu posisi da bukan mentang-mentang. Sebenarnya secara fakta IA mengatasi imam
setempat. Tidak mudah menyembuhkan kusta seperti itu, namun nyatanya bisa dan
pulih seperti sedia kala.
Perihal yang sama, bagaimana orang tersebut tidak mengindahkan
permintaan Yesus untuk tidak mengatakannya. Saking senangnya ia lupa, bahwa harus
merahasiakan hal tersebut. Namun apa bisa menahan atas berita gembira, bahkan
diselamatkan dalam kesendirian dan menjadi pulih seperti sedia kala.
Saudara terkasih, kita sebagai pengikut Kristus sering menghadapi
tidak mudah, baru saja sebuah gereja diserang orang dengan kekerasan. Saudara kita
yang sedang Misa termasuk Rm. Prier kena bacok termasuk salah satu polisi. Rama
sepuh, begitu halus dan lembut, terkena sabetan pedang, dalam alasan apapun
tidak bisa habis pikir. Kembali, sabda Yesus hari ini, mereka adalah orang yang
perlu belas kasihan. Kekerasan bukan untuk dibalas dengan kekerasan. Kerendahanhati
Yesus patut untuk membuat kita juga mendoakan agar mereka sadar bahwa
perilakunya salah, yang melarikan diri untuk menyerah dan bertanggung jawab. Kasihan keluarganya. Kekerasan tidak
perlu dijawab dengan kekerasan, apalagi sedang memuliakan Tuhan. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar