Selasa, 02 Februari 2016

Yesus Dipersembahkan kepada Allah

Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah (P)
Mal. 3:1-4
Mzm. 24:7,8,9,10
Luk. 2:22-40


Mal. 3:1-4

3:1 Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
3:3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
3:4 Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.


Luk. 2:22-40

2:22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
2:23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah",
2:24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
2:25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
2:26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
2:27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
2:28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
2:29 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
2:30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
2:31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
2:32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
2:33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.
2:34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
2:35 -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
2:36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,
2:37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
2:38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
2:39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
2:40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.



Yesus Dipersembahkan kepada Allah

Saudara terkasih, Yesus tidak bisa disangsikan lagi adalah penduduk Yahudi dan juga dalam jajahan Romawi. Tidak heran bahwa Ia dicatatkan maka kelahiran-Nya bebarengan di mana ketika orang tua-Nya sedang melakukan cacah jiwa. Kali ini sebagai Anak Yahudi Ia diserahkan ke dalam Bait Allah. Lukas mengambil moment ini untuk memberikan kesinambungan antara Yudaisme dan kekristenan.
Sentral apapun ada di dalam Bait Allah, pemberitahuan pertama mengenai tindakan keselamatan definitif terjadi di Bait Allah (1:11), Yesus mengajar di Bait Allah (19:47), para murid melanjutkan peribadatan di Bait Allah sampai zaman baru (24:53 dan Kis. 3:1).
Simeon dan Hana pribadi yang rendah hati dan saleh, mengungkapkan pengakuan dan kalimat mengenai keselamatan bagi semua orang dan ciri Mesianisme di dalam perutusan yang akan diwarnai dengan penderitaan. Ciri Mesianisme salib dan bukan kenyamanan. Keluarga kudus saja harus menaggung itu, bagaimana kita sebagai penerusnya bisa lepas dari itu semua?

Saudara terkasih, apa yang kita pelajari ialah bahwa penderitaan itu bukan hukuman ataupun kutuk, namun konsekuensi logis atas apa yang telah Tuhan pilihkan untuk kita. Kita bukan meminta melepaskan beban itu, namun mampu menjalaninya dengan setia. Yesus dan Maria saja mengalami itu, apakah kita akan lepas dari semua beban dan derita itu? Tentu tidak. Dan kita bukan menghindarinya namun mampu menanggungnya dengan setia dan berani dengan suka cita. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar