Pesta
Yesus Dipersembahkan di Kenisah (P)
Mal.
3:1-4
Mzm.
24:7,8,9,10
Luk.
2:22-40
Mal.
3:1-4
3:1 Lihat, Aku menyuruh
utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan
yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu
kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
3:2 Siapakah yang dapat tahan
akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia
menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun
tukang penatu.
3:3 Ia akan duduk seperti
orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi,
menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi
orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
3:4 Maka persembahan Yehuda
dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala
dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.
Luk.
2:22-40
2:22 Dan ketika genap waktu
pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk
menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
2:23 seperti ada tertulis
dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi
Allah",
2:24 dan untuk
mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu
sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
2:25 Adalah di Yerusalem
seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan
penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
2:26 dan kepadanya telah
dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias,
yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
2:27 Ia datang ke Bait Allah
oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk
melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
2:28 ia menyambut Anak itu
dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
2:29 "Sekarang, Tuhan,
biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
2:30 sebab mataku telah
melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
2:31 yang telah Engkau
sediakan di hadapan segala bangsa,
2:32 yaitu terang yang
menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu,
Israel."
2:33 Dan bapa serta ibu-Nya
amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.
2:34 Lalu Simeon memberkati
mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini
ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan
untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
2:35 -- dan suatu pedang akan
menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak
orang."
2:36 Lagipula di situ ada
Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat
lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,
2:37 dan sekarang ia janda
dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah
dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
2:38 Dan pada ketika itu juga
datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang
Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
2:39 Dan setelah selesai
semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota
kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
2:40 Anak itu bertambah besar
dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Yesus
Dipersembahkan kepada Allah
Saudara terkasih, Yesus tidak bisa disangsikan lagi
adalah penduduk Yahudi dan juga dalam jajahan Romawi. Tidak heran bahwa Ia
dicatatkan maka kelahiran-Nya bebarengan di mana ketika orang tua-Nya sedang
melakukan cacah jiwa. Kali ini sebagai Anak Yahudi Ia diserahkan ke dalam Bait
Allah. Lukas mengambil moment ini untuk memberikan kesinambungan antara
Yudaisme dan kekristenan.
Sentral apapun ada di dalam Bait Allah,
pemberitahuan pertama mengenai tindakan keselamatan definitif terjadi di Bait
Allah (1:11), Yesus mengajar di Bait Allah (19:47), para murid melanjutkan
peribadatan di Bait Allah sampai zaman baru (24:53 dan Kis. 3:1).
Simeon dan Hana pribadi yang rendah hati dan saleh,
mengungkapkan pengakuan dan kalimat mengenai keselamatan bagi semua orang dan
ciri Mesianisme di dalam perutusan yang akan diwarnai dengan penderitaan. Ciri Mesianisme
salib dan bukan kenyamanan. Keluarga kudus saja harus menaggung itu, bagaimana
kita sebagai penerusnya bisa lepas dari itu semua?
Saudara terkasih, apa yang kita pelajari ialah
bahwa penderitaan itu bukan hukuman ataupun kutuk, namun konsekuensi logis atas
apa yang telah Tuhan pilihkan untuk kita. Kita bukan meminta melepaskan beban
itu, namun mampu menjalaninya dengan setia. Yesus dan Maria saja mengalami itu,
apakah kita akan lepas dari semua beban dan derita itu? Tentu tidak. Dan kita
bukan menghindarinya namun mampu menanggungnya dengan setia dan berani dengan
suka cita. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar