Kamis
Pekan Biasa Pekan IV (H)
1 Raj.
2:1-4,10-12
1
Taw. 29:10,11ab,11d,12a,12bcd,
Mrk.
6:7-13
1 Raj.
2:1-4,10-12
2:1 Ketika saat kematian Daud
mendekat, ia berpesan kepada Salomo, anaknya:
2:2 "Aku ini akan
menempuh jalan segala yang fana, maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti
laki-laki.
2:3 Lakukanlah kewajibanmu
dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang
ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah,
peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya
engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju,
2:4 dan supaya TUHAN menepati
janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap
hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa,
maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.
2:10 Kemudian Daud mendapat
perhentian bersama-sama nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud.
2:11 Dan Daud memerintah
orang Israel selama empat puluh tahun; di Hebron ia memerintah tujuh tahun, dan
di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun.
2:12 Salomo duduk di atas
takhta Daud, ayahnya, dan kerajaannya sangat kokoh.
Mrk.
6:7-13
6:7 Ia memanggil kedua belas
murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh
jahat,
6:8 dan berpesan kepada
mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat,
roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan,
6:9 boleh memakai alas kaki,
tetapi jangan memakai dua baju.
6:10 Kata-Nya selanjutnya
kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu
rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu.
6:11 Dan kalau ada suatu
tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan
kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai
peringatan bagi mereka."
6:12 Lalu pergilah mereka
memberitakan bahwa orang harus bertobat,
6:13 dan mereka mengusir
banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan
mereka.
Perutusan
Keduabelas Rasul
Saudara terkasih, perutusan Yesus kepada para
murid, yang meskipun bersama dengan-Nya mereka gampang jatuh dan tidak percaya.
Itu semua bukan penghalang bagi perutusan para murid. Yesus tidak mengatakan
secara pasti dan jelas mengenai tugas mereka, hanya saja ada larangan dan apa
yang perlu mereka bisa lakukan.
Utusan itu dalm konteks dan konsep waktu itu
memiliki tugas yang sama, atau atas nama, di dalam pemberi kuasa sendiri. Mereka
berjalan dalam perutusan Yesus sendiri. Tidak ada bedanya dengan apa yang
menjadi tugas Yesus.
Mereka diutus berdua-dua, apakah artinya? Kesaksian,
kita sama-sama tahu bahwa bagaimana kesaksian itu bisa diakui ketika ada dua
orang saksi. Dengan demikian, mereka memiliki kekuatan di mata hukum dan dalam
memberi kesaksian itu kuat dan sahih.
Larangan untuk membawa bekal sebagai jawaban dan
keberanian mereka di dalam komitmen mereka di dalam pemuridan Yesus. Kesaksian mereka
akan sia-sia ketika mereka tetap membawa bekal, mereka tidak bisa berserah pada
Tuhan Allah yang mengutus mereka. Pasrah dana tergantung sepenuhnya kepada
Tuhan Allah.
Soal makan dan bekal hendak menunjukkan bagaimana mereka
harus menerima keramahan yang ada. Namun ada pula penolakan dan itu bagian utuh
dari perutusan mereka. Penolakan dan penerimaan merupakan pemisahan mana yang
menerima keselamatan dan menolakan tawaran Allah yang baik itu.
Sekembalinya mereka telah menunjukkan bagaimana
perutusan mereka itu, menyembuhkan yang sakit, mengusir setan, mengabarkan
pertobatan. Lihat bagaimana mereka melakukan apa yang menjadi perutusan Yesus
sendiri. Kelanjutan perutusan Yesus tampil dan tampak di dalam karya mereka padahal
Yesus tidak secara langsung mengatakan mereka harus melakukan apa. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar