Jumat, 19 Februari 2016

Pemaknaan Baru akan Hukum Taurat

Jumat Pekan Biasa I Prapaskah (U)
Yeh. 18:21-26
Mzm. 130:1-2,3-4ab,4c-6,7-8
Mat. 5:20-26


Yeh. 18:21-26

18:21 Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
18:22 Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.
18:23 Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?
18:24 Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik -- apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya.
18:25 Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat?
18:26 Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.
18:27 Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya.
18:28 Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

Mat. 5:20-26

5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
5:21 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.
5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
5:26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.



Pemaknaan Baru akan Hukum Taurat

Saudara terkasih, hari ini kita diajak oleh Bunda Gereja untuk merenungkan, bagaimana hidup hukum Taurat masih belum cukup untuk membawa kepada hidup abadi. Yesus memberikan tekanan baru berkaitan dengan hidup para ahli Taurat yang ternyata masih belum cukup radikal sbagai pengikut-Nya. Di dalam tuntunan dan tuntutan Taurat, adalah pembunuhan, Yesus meminta bahkan marahpun sebagai sebuah kesalahan yang harus dibereskan.
Yesus bukan menolak Taurat namun memberikan cara pandang baru dan lebih mendalam serta lebih keras menuntut diri, ingat berbeda menuntut diri bukan orang lain sebagaimana perilaku budaya selama ini yang melakukan sebaliknya. Lemah kepada diri sendiri namun kuat menuntut pada pihak lain.
Semangat dan motivasi dasar jauh lebih menjadi pedoman bagi Yesus daripada sekadar taat hukum dan atauran. Itu belum cukup, prosedural masih belum membawa kepada hidup yang kekal. Ini tentu hal yang baru, karena selama ini hanya menjadi budaya ketaatan hukum tanpa kesadaran.

Saudara terkasih, kita bisa menyaksikan dalam hidup sehari-hari, taat aturan sepanjang di depan polisi, ketika di jalan, orang tua, saat di rumah, guru saat di sekolah, dan atasan waktu di tempat kerja. Saudara, bukan ini, kesadaran, motivasi, dan ada Tuhan yang tahu itu lebih bermakna dan akan membawa kehidupan kekal. Apa yang kita  lakukan selama ini? Sudah memiliki motivasi baik atau sebatas taat hukum semata? BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar