Jumat
Pekan Biasa I Prapaskah (U)
Yeh.
18:21-26
Mzm.
130:1-2,3-4ab,4c-6,7-8
Mat.
5:20-26
Yeh.
18:21-26
18:21 Tetapi jikalau orang
fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala
ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak
akan mati.
18:22 Segala durhaka yang
dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena
kebenaran yang dilakukannya.
18:23 Apakah Aku berkenan
kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada
pertobatannya supaya ia hidup?
18:24 Jikalau orang benar
berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian
yang dilakukan oleh orang fasik -- apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang
dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah
setia dan karena dosa yang dilakukannya.
18:25 Tetapi kamu berkata:
Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah tindakan-Ku
yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat?
18:26 Kalau orang benar
berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus
mati karena kecurangan yang dilakukannya.
18:27 Sebaliknya, kalau orang
fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan
kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya.
18:28 Ia insaf dan bertobat
dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Mat.
5:20-26
5:20 Maka Aku berkata
kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga.
5:21 Kamu telah mendengar
yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh
harus dihukum.
5:22 Tetapi Aku berkata
kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang
berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa
yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
5:23 Sebab itu, jika engkau
mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu
yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
5:24 tinggalkanlah
persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan
saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
5:25 Segeralah berdamai
dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya
lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan
engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
5:26 Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar
hutangmu sampai lunas.
Pemaknaan
Baru akan Hukum Taurat
Saudara terkasih, hari ini kita diajak oleh Bunda
Gereja untuk merenungkan, bagaimana hidup hukum Taurat masih belum cukup untuk
membawa kepada hidup abadi. Yesus memberikan tekanan baru berkaitan dengan
hidup para ahli Taurat yang ternyata masih belum cukup radikal sbagai
pengikut-Nya. Di dalam tuntunan dan tuntutan Taurat, adalah pembunuhan, Yesus
meminta bahkan marahpun sebagai sebuah kesalahan yang harus dibereskan.
Yesus bukan menolak Taurat namun memberikan cara
pandang baru dan lebih mendalam serta lebih keras menuntut diri, ingat berbeda
menuntut diri bukan orang lain sebagaimana perilaku budaya selama ini yang
melakukan sebaliknya. Lemah kepada diri sendiri namun kuat menuntut pada pihak
lain.
Semangat dan motivasi dasar jauh lebih menjadi
pedoman bagi Yesus daripada sekadar taat hukum dan atauran. Itu belum cukup,
prosedural masih belum membawa kepada hidup yang kekal. Ini tentu hal yang
baru, karena selama ini hanya menjadi budaya ketaatan hukum tanpa kesadaran.
Saudara terkasih, kita bisa menyaksikan dalam hidup
sehari-hari, taat aturan sepanjang di depan polisi, ketika di jalan, orang tua,
saat di rumah, guru saat di sekolah, dan atasan waktu di tempat kerja. Saudara,
bukan ini, kesadaran, motivasi, dan ada Tuhan yang tahu itu lebih bermakna dan
akan membawa kehidupan kekal. Apa yang kita
lakukan selama ini? Sudah memiliki motivasi baik atau sebatas taat hukum
semata? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar