Jumat, 26 Februari 2016

Batu yang Dibuang oleh Tukang-Tukang Bangunan Telah menjadi Batu Penjuru

Jumat Biasa Pekan II Prapaskah (U)
Kej. 27:3-4,12-13,17-28
Mzm. 105:16-17,18-19,20-21
Mat. 21:33-43,45-46



Kej. 27:3-4,12-13,17-28

27:3 Maka sekarang, ambillah senjatamu, tabung panah dan busurmu, pergilah ke padang dan burulah bagiku seekor binatang;
27:4 olahlah bagiku makanan yang enak, seperti yang kugemari, sesudah itu bawalah kepadaku, supaya kumakan, agar aku memberkati engkau, sebelum aku mati.
27:12 Mungkin ayahku akan meraba aku; maka nanti ia akan menyangka bahwa aku mau memperolok-olokkan dia; dengan demikian aku akan mendatangkan kutuk atas diriku dan bukan berkat."
27:13 Tetapi ibunya berkata kepadanya: "Akulah yang menanggung kutuk itu, anakku; dengarkan saja perkataanku, pergilah ambil kambing-kambing itu.
27:17 Lalu ia memberikan makanan yang enak dan roti yang telah diolahnya itu kepada Yakub, anaknya.
27:18 Demikianlah Yakub masuk ke tempat ayahnya serta berkata: "Bapa!" Sahut ayahnya: "Ya, anakku; siapakah engkau?"
27:19 Kata Yakub kepada ayahnya: "Akulah Esau, anak sulungmu. Telah kulakukan, seperti yang bapa katakan kepadaku. Bangunlah, duduklah dan makanlah daging buruan masakanku ini, agar bapa memberkati aku."
27:20 Lalu Ishak berkata kepada anaknya itu: "Lekas juga engkau mendapatnya, anakku!" Jawabnya: "Karena TUHAN, Allahmu, membuat aku mencapai tujuanku."
27:21 Lalu kata Ishak kepada Yakub: "Datanglah mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau bukan."
27:22 Maka Yakub mendekati Ishak, ayahnya, dan ayahnya itu merabanya serta berkata: "Kalau suara, suara Yakub; kalau tangan, tangan Esau."
27:23 Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya. Ishak hendak memberkati dia,
27:24 tetapi ia masih bertanya: "Benarkah engkau ini anakku Esau?" Jawabnya: "Ya!"
27:25 Lalu berkatalah Ishak: "Dekatkanlah makanan itu kepadaku, supaya kumakan daging buruan masakan anakku, agar aku memberkati engkau." Jadi didekatkannyalah makanan itu kepada ayahnya, lalu ia makan, dibawanya juga anggur kepadanya, lalu ia minum.
27:26 Berkatalah Ishak, ayahnya, kepadanya: "Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku, anakku."
27:27 Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN.
27:28 Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah.

Mat. 21:33-43,45-46

21:33 "Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.
21:34 Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.
21:35 Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu.
21:36 Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka.
21:37 Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani.
21:38 Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.
21:39 Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya.
21:40 Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?"
21:41 Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya."
21:42 Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
21:43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
21:45 Ketika imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mendengar perumpamaan-perumpamaan Yesus, mereka mengerti, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya.
21:46 Dan mereka berusaha untuk menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Dia nabi.


Batu yang Dibuang oleh Tukang-Tukang Bangunan Telah menjadi Batu Penjuru

Saudara terkasih, bacaan hari ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita sebagai murid-murid Kristus harus menghasilkan buah. Dalam perumpamaan kali ini, orang-orang Yahudi diperumpamakan para pengurus kebun yang tidak mau menyerahkan hasil panenannya kepada pemilik kebun anggur. Utusan yang dikirimpun dibunuh demi mendapatkan hasil panenannya dan Putera Pemilik Kebun pun dibunuh sehingga mendapatkan warisannya.
Pemilik Kebun tidak lagi mau mengirim utusan, bahkan Putera-Nya, Ia ambil  kembali kebun anggur itu dan diberikan kepada siapa saja yang bisa menghasilkan panenan dan mau memberikan panenan kepada yang empunya kebun. Kerajaan Allah yang diberikan kepada Bangsa Israel ditarik kembali dan oleh Allah diberikan kepada siapa saja yang meu taat dan bekerja demi DIA.
Saudara terkasih, batu penjuru yang dibuang oleh tukang bangunan adalah penggambaran yesus yang ditolak oleh ahli-ahli Taurat dan Farisi sebagai tukang-tukang yang mengelola Bangsa Yahudi, padahal yang dibuang itu batu yang sangat bermanfaat dan baik di hadapan Tuhan.

Kita sering asyik dengan pemikiran kita, kemampuan kita, mau hasil banyak dan melimpah demi diri sendiri dan melepaskan kehendak Allah. Semua diminta untuk diri sendiri, termasuk merugikan orang lain bukan sebagai hal yang salah. Membuang orang yang dianggap membahayakan, demi kedudukan sendiri. Menghalang-halangi orang untuk bisa berbuat banyak, demi keegoisan diri dan kekuasaan. Gambaran yang oleh Yesus dikritik dan dinyatakan dengan keras. Apakah kita terlibat di dalam keinginan demikian? BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar