MINGGU
PRAPASKAH III (U)
Kel.
3:1-8,13-15
Mzm.
103:1-2,3-4,6-7,8,11
1
Kor. 10:1-6,10-12
Luk.
13:1-9
Kel.
3:1-8,13-15
3:1 Adapun Musa, ia biasa
menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika
ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke
gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2 Lalu Malaikat TUHAN
menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu
ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3 Musa berkata:
"Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat
itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
3:4 Ketika dilihat TUHAN,
bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah
semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya,
Allah."
3:5 Lalu Ia berfirman:
"Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab
tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
3:6 Lagi Ia berfirman:
"Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub."
Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.
3:7 Dan TUHAN berfirman:
"Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah
Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh
pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
3:8 Sebab itu Aku telah turun
untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari
negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang
berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori,
orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
3:13 Lalu Musa berkata kepada
Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada
mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya
kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? -- apakah yang harus kujawab kepada
mereka?"
3:14 Firman Allah kepada
Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan
kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."
3:15 Selanjutnya berfirmanlah
Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah
nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku
kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku
turun-temurun.
1
Kor. 10:1-6,10-12
10:1 Aku mau, supaya kamu
mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah
perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
10:2 Untuk menjadi pengikut
Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
10:3 Mereka semua makan
makanan rohani yang sama
10:4 dan mereka semua minum
minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang
mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.
10:5 Tetapi sungguhpun
demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena
mereka ditewaskan di padang gurun.
10:6 Semuanya ini telah
terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita
menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,
10:10 Dan janganlah
bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka,
sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
10:11 Semuanya ini telah
menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita
yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.
10:12 Sebab itu siapa yang
menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh.
Luk.
13:1-9
13:1 Pada waktu itu datanglah
kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang
darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan.
13:2 Yesus menjawab mereka:
"Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua
orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?
13:3 Tidak! kata-Ku kepadamu.
Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.
13:4 Atau sangkamu kedelapan
belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya
dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
13:5 Tidak! kata-Ku kepadamu.
Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara
demikian."
13:6 Lalu Yesus mengatakan
perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun
anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak
menemukannya.
13:7 Lalu ia berkata kepada
pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon
ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di
tanah ini dengan percuma!
13:8 Jawab orang itu: Tuan,
biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya
dan memberi pupuk kepadanya,
13:9 mungkin tahun depan ia
berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"
Kesempatan
Kedua
Saudara terkasih, Minggu III Prapaskah ini kita
diajak untuk merenungkan sabda Tuhan mengenai buah dan kesempatan kedua. Bagian
kedua permenungan kita, sedangkan yang pertama adalah mengenai pemikiran dan
klaim bahwa bencana yang menimpa orang lain tentu karena dosa dan salah, kita
sendiri menilai lebih baik dari mereka. Sering ungkapan itu terucap, kala ada
bencana alam, kehidupan berat seseorang, kita tidak bersyukur namun menghakimi.
Bencana bukan serta merta karena hukuman atas kedosaan kita, bisa saja
peringatan atau ujian dari Tuhan untuk iman kita. Kita ingat dalam doa Bapa
Kami, agar kita tidak dimasukkan ke dalam pencobaan. Tuhan tidak menguji kita,
namun setan datang ke Bapa dan meminta menguji kita. Ingat pengalaman Ayub, Yesus,
dan itu pun kita alami, dengan skala yang lebih kecil.
Perumpamaan mengenai pohon ara, bagaimana kita
diharapkan, dan tugas kita adalah berbuah. Namun kita lebih mudah menyerah dan
menebang pohon itu dan menggantinya, Tuhan berbeda. Ia memberikan kesempatan
kepada kita. Kesempatan untuk bertobat, berubah, dan ada kemauan berubah. Jika pohon
hendak ditunggu hasilnya, tentu perlu pemeliharaan, pemupukan, penyiangan, dan
itu harus kita lakukan. Ada kesempatan dan ada kemauan, satu paket yang perlu
terjadi, sehingga ada usaha dari kedua pihak. Kesempatan dari Allah, dan tidak
ada timbal balik dari kita untuk mengubah diri, apa gunanya? Dari pihak kita
bertobat untuk meninggalkan cara lama dan mendapatkan hidup baru yang lebih
baik di dalam Tuhan. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar