Selasa, 17 November 2015

Perjumpaan yang Mengubah

Pw. S. Eliasabet dr Hungaria, Biarw. (P)
2 Mak.  6:18-31
Mzm. 4:2-3,4-5,6-7
Luk. 19:1-10


2 Mak.  6:18-31

6:18 Eleazar adalah seorang ahli Taurat yang utama. Ia sudah lanjut umurnya dan terhormatlah tampan rupanya. Ia dibuka mulutnya dengan kekerasan dan begitu dipaksa makan daging babi.
6:19 Tetapi dengan mengutamakan kematian terhormat dari pada hidup ternista ia menuju tempat pukulan dengan rela hati, setelah daging itu dimuntahkannya kembali.
6:20 Dan demikian mestinya tindakan orang yang berani menolak apa yang bahkan karena cinta kepada hidup sekalipun tidak boleh dikecap.
6:21 Tetapi para pengurus perjamuan korban yang tak halal menyendirikan Eleazar, oleh karena sudah lama mereka kenal baik dengan orang itu. Lalu mereka mengajak dia untuk mengambil daging yang boleh dipakai dan yang dapat disediakannya sendiri. Cukuplah kalau dari daging korban itu ia hanya pura-pura makan apa yang dititahkan raja.
6:22 Dengan berbuat demikian ia dapat meluputkan diri dari kematian dan mendapat perlakuan baik demi persahabatan lama di antara mereka.
6:23 Tetapi Eleazar mengambil keputusan mulia, yang pantas bagi umurnya, bagi kehormatan usianya, bagi ubannya yang jernih dan teramat mulia, pantas bagi cara hidupnya yang jernih sejak masa mudanya dan terlebih pantas bagi perundang-undangan suci yang diberikan oleh Allah sendiri. Dengan tegas dimintanya, supaya segera dikirim ke dunia orang mati saja.
6:24 Katanya: "Berpura-pura tidaklah pantas bagi umur kami, supaya janganlah banyak pemuda kusesatkan juga, oleh karena mereka menyangka bahwa Eleazar yang sudah berumur sembilan puluh tahun beralih kepada tata cara asing.
6:25 Boleh jadi mereka kusesatkan dengan berpura-pura demi hidup yang pendek dan fana ini dan dalam pada itu kuturunkan noda dan aib kepada usiaku.
6:26 Kalaupun sekarang aku lolos dari dendam dari pihak manusia, tetapi tidak dapatlah aku melarikan diri dari tangan Yang Mahakuasa, baik hidup maupun mati.
6:27 Dari sebab itu dengan berpulang sebagai lelaki aku sekarang mau menyatakan diri layak bagi usiaku.
6:28 Dengan demikian akupun meninggalkan suatu teladan luhur bagi kaum muda untuk dengan sukarela yang mulia mati bagi hukum Taurat yang mulia dan suci itu." Setelah berkata demikian, Eleazar segera menuju tempat siksaan.
6:29 Adapun orang-orang yang mengantarnya ke sana merubah kesudian yang belum lama berselang mereka taruh terhadapnya menjadi permusuhan. Itu dikarenakan oleh perkataan yang baru diucapkan Eleazar dan yang mereka pandang sebagai kegilaan belaka.
6:30 Ketika sudah hampir mati karena pukulan-pukulan, maka mengaduhlah Eleazar, katanya: "Bagi Tuhan yang mempunyai pengetahuan yang kudus ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut dan bahwa aku sekarang menanggung kesengsaraan hebat dalam tubuhku akibat deraan itu. Tetapi dalam jiwa aku menderita semuanya itu dengan suka hati karena takut akan Tuhan."
6:31 Demikian berpulanglah Eleazar dan meninggalkan kematiannya sebagai teladan keluhuran budi dan sebagai peringatan kebajikan, tidak hanya untuk kaum muda saja, tetapi juga bagi kebanyakan orang dari bangsanya


Luk. 19:1-10

19:1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
19:6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
19:7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."
19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.
19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."



Perjumpaan yang Mengubah

Saudara terkasih, apa yang Yesus sampaikan dalam ilustrasi di atas kita patut untuk bersyukur bahwa Tuhan hadir untuk semuaa orang, termasuk yang tidak layak bagi penilaian khalayak ramai. Pemungut cukai merupakan pekerjaan yang dinilai sangat buruk, maka aneh bagi Seorang Guru Besar mau makan di rumah pendosa tersebut.
Kedua, bahwa perjumpaan dengan Tuhan Yesus mengubah perilaku bahkan hati dari pribadi yang seperti apapun. Berubah menjadi lebih baik. Lihat bagaimana pemungut cukai tersebut tergerak untuk membagikan hartanya apalagi ia sadar bahwa telah merugikan banyak orang dengan pekerjaan dan perilakunya selama ini.
Saudara terkasih, Allah kita Allah Bapa yang baik hati, bukan pendendam dan penghukum, Maha Pengampun dan pemberi rahmat. Tidak ada yang perlu kita takuti atas apa yang kita lakukan, asal ada penyesalan dan pertobatan. Bukan berbangga atas dosa dan kelemahan dan berhenti. Kasih-Nya menggerakkan kita untuk makin dekat pada-Nya.
Bagaimana keakraban dan keintiman kita itu berhadapan dengan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Makin dekat pada Tuhan dan baik baik kepada sesama. Sama sekali bukan sebaliknya demi menjalin keintiman dengan Tuhan namun malah mengecewakan dan menyakiti sesama. Tentu bukan demikian kualitas pribadi yang melekat pada Tuhan. Demi Tuhan namun membunuh dan menyakiti Tuhan, apakah demikian? Tentu bukan. Tergerak untuk makin mengasihi dan mencintai sesama.BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar