Senin
Biasa Pekan XXXIII (H)
1
Mak.1:10-15, 43-43
Mzm.
119:53,61,134,150,155,158
Luk.
18:35-43
1
Mak.1:10-15, 43-43
1:10 Dari pada mereka itulah
terbit sebuah tunas yang berdosa, yaitu Antiokhus Epifanes putera raja
Antiokhus. Ia telah menjadi sandera di Roma. Antiokhus Epifanes menjadi raja
dalam tahun seratus tiga puluh tujuh di zaman pemerintahan Yunani.
1:11 Di masa itu tampil dari
Israel beberapa orang jahat yang meyakinkan banyak orang dengan berkata:
"Marilah kita pergi dan mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa di
keliling kita. Sebab sejak kita menyendiri maka kita ditimpa banyak
malapetaka."
1:12 Usulnya itu diterima
baik.
1:13 Maka beberapa orang dari
kalangan rakyat bersedia untuk menghadap raja. Mereka diberi hak oleh raja
untuk menuruti adat istiadat bangsa-bangsa lain.
1:14 Kemudian orang-orang itu
membangun di Yerusalem sebuah gelanggang olah raga menurut adat bangsa-bangsa
lain.
1:15 Merekapun memulihkan
kulup mereka pula dan murtadlah mereka dari perjanjian kudus. Mereka bergabung
dengan bangsa-bangsa lain dan menjual dirinya untuk berbuat jahat
1:43 Juga dari Israel ada
banyak orang yang menyetujui pemujaan raja. Dipersembahkan oleh mereka korban
kepada berhala dan hari Sabat dicemarkan.
1:44 Kemudian dikirimlah oleh
raja dengan perantaraan pesuruh-pesuruh surat penetapan ke Yerusalem dan semua
kota daerah Yehuda lainnya, bahwasanya mereka harus menuruti adat istiadat luar
negeri juga,
1:45 dengan menghentikan
korban bakaran, korban sajian dan korban tuangan di Bait Suci, dengan
mencemarkan hari Sabat dan hari-hari raya
1:54 Pada tanggal lima belas
bulan Kislew dalam tahun seratus empat puluh lima maka raja menegakkan kekejian
yang membinasakan di atas mezbah korban bakaran. Dan mereka mendirikan juga
perkorbanan di segala kota di seluruh Yehuda.
1:55 Pada pintu-pintu rumah
dan di lapangan-lapangan dibakar korban.
1:56 Kitab-kitab Taurat yang
ditemukan disobek-sobek dan dibakar habis.
1:57 Jika pada salah seorang
terdapat Kitab Perjanjian atau jika seseorang berpaut pada hukum Taurat maka
dihukum mati oleh pengadilan raja
1:62 Namun demikian ada
banyak orang Israel yang menetapkan hatinya dan memasang tekad untuk tidak
makan apa yang haram.
1:63 Lebih sukalah mereka
mati dari pada menodai dirinya dengan makanan semacam itu dan begitu
mencemarkan perjanjian kudus. Dan sesungguhnya mereka mati juga.
1:64 Kemurkaan yang hebat
sekali menimpa Israel
Luk.
18:35-43
18:35 Waktu Yesus hampir tiba
di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis.
18:36 Waktu orang itu
mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: "Apa itu?"
18:37 Kata orang kepadanya:
"Yesus orang Nazaret lewat."
18:38 Lalu ia berseru:
"Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
18:39 Maka mereka, yang
berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru:
"Anak Daud, kasihanilah aku!"
18:40 Lalu Yesus berhenti dan
menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya,
Yesus bertanya kepadanya:
18:41 "Apa yang
kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang itu: "Tuhan,
supaya aku dapat melihat!"
18:42 Lalu kata Yesus
kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!"
18:43 Dan seketika itu juga
melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat
melihat hal itu dan memuji-muji Allah.
Imanmu
Telah Menyelamatkanmu
Saudara terkasih, kisah di atas menyatakan bahwa
iman orang yang menderita buta, memperoleh kesembuhan karena imannya. Yesus
tidak melakukan tindakan apapun. IA hanya menyatakan bahwa iman orang itu telah
menyembuhkannya.
Yesus melakukan banyak munjizat dengan berbagai
cara, ada yang melakukan tindakan seperti memegang, mengoles, atau menyentuhnya.
Ada pula membuat “ramuan” dari tanah dan ludah-Nya sebagaimana pernah pula IA
lakukan. Tindakan-Nya ada karena permintaan seperti kisah di sini, ada pula
yang tanpa ada permintaan sama sekali. Tergerak oleh belas kasihan. Apa artinya?
Bahwa Tuhan bisa melakukan apapun bagi anak-anak yang IA kasihi. Baik karena permintaan atau karena kehendak-Nya sendiri.
Saudara terkasih, dari sini kita bisa belajar, kita
bisa saja memohon dan meminta kepada-Nya untuk memberikan sesuatu bisa
kesembuhan, bantuan dalam finansial, bantuan untuk memperoleh jalan keluar dari
masalah, namun bisa pula kita tidak melakukan apapun namun akan diberikan-Nya
rahmat yang tidak disangka-sangka.
Kita perlu menyadari bahwa apa yang kita minta dan
mohonkan belum tentu sesuai dengan rancangan-Nya dan bagi kita membahasakan
bahwa itu tidak terkabulkan doa kita. Sejatinya bukan demikian, namun kita
perlu melihat apa yang menjadi kehendak-Nya. Bukan doa kita namun kasih dan
rahmat-Nya lah yang berlaku bagi kita.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar