Sabtu
Biasa Pekan XXXIV (H)
Dan.
7:14-27
Dan.
3:82,83,84,85,86,87
Luk.
21:34-36
Dan.
7:14-27
7:14 Lalu diberikan kepadanya
kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari
segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah
kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan
yang tidak akan musnah.
7:15 Maka aku, Daniel,
terharu karena hal itu, dan penglihatan-penglihatan yang kulihat itu
menggelisahkan aku.
7:16 Lalu kudekati salah
seorang dari mereka yang berdiri di sana dan kuminta penjelasan tentang
semuanya itu. Maka berkatalah ia kepadaku dan diberitahukannyalah kepadaku
maknanya:
7:17 Binatang-binatang besar
yang empat ekor itu ialah empat raja yang akan muncul dari dalam bumi;
7:18 sesudah itu orang-orang
kudus milik Yang Mahatinggi akan menerima pemerintahan, dan mereka akan
memegang pemerintahan itu sampai selama-lamanya, bahkan kekal selama-lamanya.
7:19 Lalu aku ingin mendapat
penjelasan tentang binatang yang keempat itu, yang berbeda dengan segala
binatang yang lain, yang sangat menakutkan, dengan gigi besinya dan kuku
tembaganya, yang melahap dan meremukkan dan menginjak-injak sisanya dengan
kakinya;
7:20 dan tentang kesepuluh
tanduk yang ada pada kepalanya, dan tentang tanduk yang lain, yakni tanduk yang
mempunyai mata dan yang mempunyai mulut yang menyombong, yang tumbuh sehingga
patahlah tiga tanduk, dan yang lebih besar rupanya dari tanduk-tanduk yang
lain.
7:21 Dan aku melihat tanduk
itu berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka,
7:22 sampai Yang Lanjut
Usianya itu datang dan keadilan diberikan kepada orang-orang kudus milik Yang
Mahatinggi dan waktunya datang orang-orang kudus itu memegang pemerintahan.
7:23 Maka demikianlah
katanya: Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang keempat yang akan ada di
bumi, yang akan berbeda dengan segala kerajaan dan akan menelan seluruh bumi,
menginjak-injaknya dan meremukkannya.
7:24 Kesepuluh tanduk itu
ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka, akan muncul
seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan
tiga raja.
7:25 Ia akan mengucapkan
perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus
milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka
akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah
masa.
7:26 Lalu Majelis Pengadilan
akan duduk, dan kekuasaan akan dicabut dari padanya untuk dimusnahkan dan
dihancurkan sampai lenyap.
7:27 Maka pemerintahan,
kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan
kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah
pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada
mereka.
Luk.
21:34-36
21:34 "Jagalah dirimu,
supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan
duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu
seperti suatu jerat.
21:35 Sebab ia akan menimpa
semua penduduk bumi ini.
21:36 Berjaga-jagalah
senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua
yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak
Manusia."
Nasihat
Berjaga-Jaga
Saudara terkasih, kita hari ini diajak untuk
merenungkan Sabda Tuhan untuk berjaga-jaga. Bersiap sedia agar ketika Tuhan
hadir di dalam kemuliaan kita dalam keadaan yang pantas di hadapan Tuhan. Nasihat
Tuhan agar kita tidak bermabuk-mabukan menggambarkan bahwa kemabukan membawa
kita tidak sadar akan apa yang kita pilih, lakukan, dan menjadi fokus serta
orientasi kita.
Kemabukan bukan hanya mabuk minuman keras atau
narkoba lainnya. Bisa pula mabuk kekuasaan, harta benda, kemegahan nama diri,
karier, atau keluarga. Saudara kalau kita mengejar hal-hal demikian dan
melupakan Tuhan, saat Tuhan hadir untuk menjemput kita, kita sedang tidak
pantas di hadapannya. Melihat setiap hari sebagai hari terakhir secara positif
bukan menjadi cemas, abai, egois, dan cinta diri. Melakukan apapun demi Tuhan,
kegiatan sosial, bederma, aktif namun hatinya demi aman sendiri dan
mengorbankan keluarga dan dunia sekitar juga tidak sepantasnya. Perilaku demikian
juga wajud kemabukan kita akan kehidupan kekal secara keliru.
Tuhan menasihatkan kepada kita berjaga-jaga sambil
berdoa, apa artinya? Bahwa kita melibatkan Tuhan di dalam perencanaan hidup
kita. Boleh dan baik kita berjaga-jaga dan bahkan harus sebagaimana
perintah-Nya itu, namun kalau melalaikan Tuhan dan merugikan sesama untuk apa? Sama
juga dengan kesia-siaan dan kita masih jatuh di dalam kemabukan bentuk yang lain. Kita terlena
dengan yang rohani namun disusupi kepentingan dan cinta diri.
Saudara, Tuhan kita tidak hitun-hitungan dengan
kita. DIA tidak akan menanyakan seberapa banyak dosa dan perbuatan baik kita,
namun kita selayaknya untuk memilih berbuat baik sebagaimana IA teladankan dan
Ia contohkan. Sangat tidak pantas ketika kita justru mengumbar keburukan
sedangkan kita telah menerima kebaikan terus menerus.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar