Sabtu, 28 November 2015

Nasihat Berjaga-Jaga


Sabtu Biasa Pekan XXXIV (H)
Dan. 7:14-27
Dan. 3:82,83,84,85,86,87
Luk. 21:34-36


Dan. 7:14-27

7:14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
7:15 Maka aku, Daniel, terharu karena hal itu, dan penglihatan-penglihatan yang kulihat itu menggelisahkan aku.
7:16 Lalu kudekati salah seorang dari mereka yang berdiri di sana dan kuminta penjelasan tentang semuanya itu. Maka berkatalah ia kepadaku dan diberitahukannyalah kepadaku maknanya:
7:17 Binatang-binatang besar yang empat ekor itu ialah empat raja yang akan muncul dari dalam bumi;
7:18 sesudah itu orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi akan menerima pemerintahan, dan mereka akan memegang pemerintahan itu sampai selama-lamanya, bahkan kekal selama-lamanya.
7:19 Lalu aku ingin mendapat penjelasan tentang binatang yang keempat itu, yang berbeda dengan segala binatang yang lain, yang sangat menakutkan, dengan gigi besinya dan kuku tembaganya, yang melahap dan meremukkan dan menginjak-injak sisanya dengan kakinya;
7:20 dan tentang kesepuluh tanduk yang ada pada kepalanya, dan tentang tanduk yang lain, yakni tanduk yang mempunyai mata dan yang mempunyai mulut yang menyombong, yang tumbuh sehingga patahlah tiga tanduk, dan yang lebih besar rupanya dari tanduk-tanduk yang lain.
7:21 Dan aku melihat tanduk itu berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka,
7:22 sampai Yang Lanjut Usianya itu datang dan keadilan diberikan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi dan waktunya datang orang-orang kudus itu memegang pemerintahan.
7:23 Maka demikianlah katanya: Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang keempat yang akan ada di bumi, yang akan berbeda dengan segala kerajaan dan akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya.
7:24 Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja.
7:25 Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
7:26 Lalu Majelis Pengadilan akan duduk, dan kekuasaan akan dicabut dari padanya untuk dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap.
7:27 Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.

Luk. 21:34-36

21:34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
21:35 Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.
21:36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."


Nasihat Berjaga-Jaga

Saudara terkasih, kita hari ini diajak untuk merenungkan Sabda Tuhan untuk berjaga-jaga. Bersiap sedia agar ketika Tuhan hadir di dalam kemuliaan kita dalam keadaan yang pantas di hadapan Tuhan. Nasihat Tuhan agar kita tidak bermabuk-mabukan menggambarkan bahwa kemabukan membawa kita tidak sadar akan apa yang kita pilih, lakukan, dan menjadi fokus serta orientasi kita.
Kemabukan bukan hanya mabuk minuman keras atau narkoba lainnya. Bisa pula mabuk kekuasaan, harta benda, kemegahan nama diri, karier, atau keluarga. Saudara kalau kita mengejar hal-hal demikian dan melupakan Tuhan, saat Tuhan hadir untuk menjemput kita, kita sedang tidak pantas di hadapannya. Melihat setiap hari sebagai hari terakhir secara positif bukan menjadi cemas, abai, egois, dan cinta diri. Melakukan apapun demi Tuhan, kegiatan sosial, bederma, aktif namun hatinya demi aman sendiri dan mengorbankan keluarga dan dunia sekitar juga tidak sepantasnya. Perilaku demikian juga wajud kemabukan kita akan kehidupan kekal secara keliru.
Tuhan menasihatkan kepada kita berjaga-jaga sambil berdoa, apa artinya? Bahwa kita melibatkan Tuhan di dalam perencanaan hidup kita. Boleh dan baik kita berjaga-jaga dan bahkan harus sebagaimana perintah-Nya itu, namun kalau melalaikan Tuhan dan merugikan sesama untuk apa? Sama juga dengan kesia-siaan dan kita masih jatuh di dalam  kemabukan bentuk yang lain. Kita terlena dengan yang rohani namun disusupi kepentingan dan cinta diri.

Saudara, Tuhan kita tidak hitun-hitungan dengan kita. DIA tidak akan menanyakan seberapa banyak dosa dan perbuatan baik kita, namun kita selayaknya untuk memilih berbuat baik sebagaimana IA teladankan dan Ia contohkan. Sangat tidak pantas ketika kita justru mengumbar keburukan sedangkan kita telah menerima kebaikan terus menerus.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar