Jumat, 13 November 2015

Barangsiapa Memelihata Nyawanya akan Kehilangan Nyawanya, Barangsiapa Kehilangan Nyawanya akan Menyelamatkannya

Jumat Biasa Pekan XXXII (H)
Keb. 13:1-9
Mzm. 19:2-3,4-5
Luk. 17:26-37


Keb. 13:1-9

13:1 Tobit mengarang doa ini untuk menyatakan sukacitanya:
13:2 "Terpujilah Allah yang hidup selama-lamanya, dan kerajaan-Nyapun tetap untuk sekalian abad. Memang Ia menyiksa tapi juga mengasihani, Ia menurunkan ke dunia orang mati, tetapi menaikkan daripadanya juga; tiada seorangpun luput dari tangan-Nya.
13:3 Muliakanlah Dia, hai orang Israel, di hadapan sekalian bangsa, sebab kita telah dicerai-beraikan-Nya di antara mereka.
13:4 Wartakanlah kebesaran-Nya di sana, agungkanlah Dia di hadapan segala yang hidup. Sebab Dialah Tuhan kita dan Allah, Ia adalah Bapa kita untuk selama-lamanya.
13:5 Oleh karena kejahatan kita maka kita disiksa-Nya, tetapi kita dikasihani-Nya lagi dan dikumpulkan-Nya dari antara sekalian bangsa, di mana kamu terserak-serak.
13:6 Jika dengan segenap hati kamu berbalik kepada-Nya, dan dengan segenap jiwa berlaku benar di hadapan-Nya, niscaya Iapun berbalik kepada kamu, dan tidak disembunyikan-Nya wajah-Nya terhadap kamu.
13:7 Maka pandanglah apa yang akan dikerjakan-Nya bagi kamu, muliakanlah Dia dengan segenap mulut. Pujilah Tuhan yang adil dan agungkanlah Raja kekal.
13:8 Aku memuliakan Dia di tanah pembuanganku, dan kunyatakan kekuasaan serta kebesaran-Nya kepada kaum berdosa. Bertobatlah, hai orang-orang yang berdosa, dan lakukanlah apa yang benar di hadapan-Nya. Siapa tahu kalau-kalau Ia berkenan kepadamu dan menjalankan belas kasihan kepada kamu.
13:9 Aku hendak mengagungkan Allahku dan Raja sorgawi dan hatiku hendak bersorak karena kebesaran-Nya


Luk. 17:26-37

17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
17:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
17:29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
17:30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.
17:31 Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.
17:32 Ingatlah akan isteri Lot!
17:33 Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.
17:34 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
17:35 Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan."
17:36 [Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.]
17:37 Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."


Barangsiapa Memelihata Nyawanya akan Kehilangan Nyawanya,
Barangsiapa Kehilangan Nyawanya akan Menyelamatkannya


Saudara  terkasih, apa yang Yesus sampaikan pada bacaan hari ini, mengajak kita untuk semakin merenungkan bagaimana sikap kita di dalam mengikuti-Nya. Komitmen menjadi bagian yang diulang-ulang sepanjang pekan ini. Peran penting bagi kita untuk selalu memegang komitmen dan kesetiaan, serta menomorsatukan Tuhan Allah dalam hidup kita.
Apa yang perlu kita lakukan ialah Tuhan segalanya, di atas apapun itu termasuk nyawa kita sendiri. Mengapa demikian, Saudara sering orang diintimidasi masih mampu melewatinya, ketika nyawanya hendak dicabut atau dibunuh kekhawatiran itu akan datang dan bisa menyangkal Tuhan, demi selamat dia sendiri. Menyelamatkan nyawa dalam hal berkaitan dengan kepercayaan dan iman kepada Tuhan tentunya. Kita hampir setiap saat tahu dengan baik bagaimana konsekuensi ikut Yesus di negara seperti ini, dan itulah saat bagi kita menunjukkan komitmen, berani menghadapi dunia demi DIA. Ketakutan kita di dunia tentu tidak berdasar, ketika kita bisa memiliki segalanya di dalam DIA. Pengalaman istri Lot, pengalaman masa Nuh membuat kita berkaca, bahwa DIA lebih dari segalanya. BDD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar