Jumat
Biasa Pekan XXXII (H)
Keb.
13:1-9
Mzm.
19:2-3,4-5
Luk.
17:26-37
Keb.
13:1-9
13:1 Tobit mengarang doa ini
untuk menyatakan sukacitanya:
13:2 "Terpujilah Allah
yang hidup selama-lamanya, dan kerajaan-Nyapun tetap untuk sekalian abad.
Memang Ia menyiksa tapi juga mengasihani, Ia menurunkan ke dunia orang mati,
tetapi menaikkan daripadanya juga; tiada seorangpun luput dari tangan-Nya.
13:3 Muliakanlah Dia, hai
orang Israel, di hadapan sekalian bangsa, sebab kita telah dicerai-beraikan-Nya
di antara mereka.
13:4 Wartakanlah
kebesaran-Nya di sana, agungkanlah Dia di hadapan segala yang hidup. Sebab
Dialah Tuhan kita dan Allah, Ia adalah Bapa kita untuk selama-lamanya.
13:5 Oleh karena kejahatan
kita maka kita disiksa-Nya, tetapi kita dikasihani-Nya lagi dan dikumpulkan-Nya
dari antara sekalian bangsa, di mana kamu terserak-serak.
13:6 Jika dengan segenap hati
kamu berbalik kepada-Nya, dan dengan segenap jiwa berlaku benar di hadapan-Nya,
niscaya Iapun berbalik kepada kamu, dan tidak disembunyikan-Nya wajah-Nya
terhadap kamu.
13:7 Maka pandanglah apa yang
akan dikerjakan-Nya bagi kamu, muliakanlah Dia dengan segenap mulut. Pujilah
Tuhan yang adil dan agungkanlah Raja kekal.
13:8 Aku memuliakan Dia di
tanah pembuanganku, dan kunyatakan kekuasaan serta kebesaran-Nya kepada kaum
berdosa. Bertobatlah, hai orang-orang yang berdosa, dan lakukanlah apa yang
benar di hadapan-Nya. Siapa tahu kalau-kalau Ia berkenan kepadamu dan
menjalankan belas kasihan kepada kamu.
13:9 Aku hendak mengagungkan
Allahku dan Raja sorgawi dan hatiku hendak bersorak karena kebesaran-Nya
Luk.
17:26-37
17:26 Dan sama seperti
terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak
Manusia:
17:27 mereka makan dan minum,
mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
17:28 Demikian juga seperti
yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual,
mereka menanam dan membangun.
17:29 Tetapi pada hari Lot
pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan
membinasakan mereka semua.
17:30 Demikianlah halnya
kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.
17:31 Barangsiapa pada hari
itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah,
janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di
ladang, janganlah ia kembali.
17:32 Ingatlah akan isteri
Lot!
17:33 Barangsiapa berusaha
memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan
nyawanya, ia akan menyelamatkannya.
17:34 Aku berkata kepadamu:
Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan
dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
17:35 Ada dua orang perempuan
bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan
ditinggalkan."
17:36 [Kalau ada dua orang di
ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.]
17:37 Kata mereka kepada
Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada
mayat, di situ berkerumun burung nasar."
Barangsiapa
Memelihata Nyawanya akan Kehilangan Nyawanya,
Barangsiapa
Kehilangan Nyawanya akan Menyelamatkannya
Saudara terkasih,
apa yang Yesus sampaikan pada bacaan hari ini, mengajak kita untuk semakin
merenungkan bagaimana sikap kita di dalam mengikuti-Nya. Komitmen menjadi
bagian yang diulang-ulang sepanjang pekan ini. Peran penting bagi kita untuk selalu
memegang komitmen dan kesetiaan, serta menomorsatukan Tuhan Allah dalam hidup
kita.
Apa yang perlu kita lakukan ialah Tuhan segalanya,
di atas apapun itu termasuk nyawa kita sendiri. Mengapa demikian, Saudara
sering orang diintimidasi masih mampu melewatinya, ketika nyawanya hendak
dicabut atau dibunuh kekhawatiran itu akan datang dan bisa menyangkal Tuhan,
demi selamat dia sendiri. Menyelamatkan nyawa dalam hal berkaitan dengan
kepercayaan dan iman kepada Tuhan tentunya. Kita hampir setiap saat tahu dengan
baik bagaimana konsekuensi ikut Yesus di negara seperti ini, dan itulah saat
bagi kita menunjukkan komitmen, berani menghadapi dunia demi DIA. Ketakutan kita
di dunia tentu tidak berdasar, ketika kita bisa memiliki segalanya di dalam
DIA. Pengalaman istri Lot, pengalaman masa Nuh membuat kita berkaca, bahwa DIA
lebih dari segalanya. BDD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar