Pesta
Yesus Dipersembahkan di Bait Allah (P)
Ibr.
2:14-18
Mzm.
24:7,8,9,10
Luk.
2:22-32
Ibr.
2:14-18
2:14 Karena anak-anak itu
adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka
dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia
memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
2:15 dan supaya dengan jalan
demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan
oleh karena takutnya kepada maut.
2:16 Sebab sesungguhnya,
bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia
kasihani.
2:17 Itulah sebabnya, maka
dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia
menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk
mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia
sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang
dicobai
Luk.
2:22-32
2:22 Dan ketika genap waktu
pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk
menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
2:23 seperti ada tertulis
dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi
Allah",
2:24 dan untuk
mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu
sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
2:25 Adalah di Yerusalem
seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan
penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
2:26 dan kepadanya telah
dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias,
yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
2:27 Ia datang ke Bait Allah
oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk
melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
2:28 ia menyambut Anak itu
dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
2:29 "Sekarang, Tuhan,
biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
2:30 sebab mataku telah
melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
2:31 yang telah Engkau
sediakan di hadapan segala bangsa,
2:32 yaitu terang yang menjadi
penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu,
Israel."
2:33 Dan bapa serta ibu-Nya
amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.
2:34 Lalu Simeon memberkati
mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini
ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan
untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
2:35 -- dan suatu pedang akan
menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak
orang."
2:36 Lagipula di situ ada
Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat
lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,
2:37 dan sekarang ia janda
dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah
dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
2:38 Dan pada ketika itu juga
datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang
Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
2:39 Dan setelah selesai
semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota
kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
2:40 Anak itu bertambah besar
dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Yesus Dipersembahkan di Bait Allah
Suadara terkasih, kalau Indonesia memiliki Mgr
Soegijopranoto yang menyatakan 100% Katolik 100% Indonesia, Yesus terlebih
dahulu menjalankan hal tersebut hampir 2000 tahun sebelumnya. Ia seratus persen
Yahudi yang taat pada raja-Nya. Saat kelahiran Ia sedang melakukan perintah
raja untut mencatatkan diri, demikian pula saat waktunya tiba Ia dipersembahkan
sebagai bagian dari anak sulung Yahudi.
Saudara terkasih, peristiwa ini merupakan peristiwa
historis yang dilaporkan oleh penginjil merupakan keteladanan sikap kita
sebagai anak bangsa. Anak bangsa yang sedang berprihatin juga akan dialami oleh
anak Gereja dan bukan hanya seenaknya sendiri dalam kenyamanan Gereja atau
sebaliknya. Sebagai hamba negara tidak mau peduli akan keberadaan dan
keprihatinan Gereja.
Saudara terkasih Simeon dan Hanna telah memberikan
pengakuan iman adakan keadaan Yesus sebagai terang bagi bangsa-bangsa. Seluruh bangsa
bukan hanya untuk Yahudi saja. Demikian pula mengikut Yesus akan menderita
bahkan Mariapun akan merasakan tembusan pedang dalam hatinya.
Saudara terkasih, mengikuti Yesus berarti siap
menderita, keprihatinan negara dan keprihatinan Gereja tidak bisa kita pisahkan
satu sama lain. Bagian Gereja tentu juga bagian negara dan sebaliknya. Keterlibatan
sepenuhnya bagi kedua-duanya, baik Gereja dan negara tidak bisa berat sebelah. Seluruhnya
memerlukan perhatian yang sama. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar