Selasa
Biasa (H)
Ibr.
12:1-4
22:26b-27,
28, 30, 31-32
Mrk.
5:21-43
Pfak. S. Blasius
Ibr.
12:1-4
12:1 Pada waktu itu, pada
hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya
memetik bulir gandum dan memakannya.
12:2 Melihat itu, berkatalah
orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu
yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat."
12:3 Tetapi jawab Yesus
kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan
mereka yang mengikutinya lapar,
12:4 bagaimana ia masuk ke
dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh
dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh
imam-imam?
Mrk.
5:21-43
5:21 Sesudah Yesus
menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu
mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau,
5:22 datanglah seorang kepala
rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di
depan kaki-Nya
5:23 dan memohon dengan
sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah
kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap
hidup."
5:24 Lalu pergilah Yesus
dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan
berdesak-desakan di dekat-Nya.
5:25 Adalah di situ seorang
perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
5:26 Ia telah berulang-ulang
diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada
padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya
makin memburuk.
5:27 Dia sudah mendengar
berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia
mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
5:28 Sebab katanya:
"Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
5:29 Seketika itu juga
berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari
penyakitnya.
5:30 Pada ketika itu juga
Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling
di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?"
5:31 Murid-murid-Nya
menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan
dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?"
5:32 Lalu Ia memandang
sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
5:33 Perempuan itu, yang
menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas
dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan
segala sesuatu kepada-Nya.
5:34 Maka kata-Nya kepada
perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah
dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
5:35 Ketika Yesus masih
berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata:
"Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan
Guru?"
5:36 Tetapi Yesus tidak
menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat:
"Jangan takut, percaya saja!"
5:37 Lalu Yesus tidak
memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes,
saudara Yakobus.
5:38 Mereka tiba di rumah
kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan
meratap dengan suara nyaring.
5:39 Sesudah Ia masuk Ia
berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini
tidak mati, tetapi tidur!"
5:40 Tetapi mereka
menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu
anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
5:41 Lalu dipegang-Nya tangan
anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku
berkata kepadamu, bangunlah!"
5:42 Seketika itu juga anak
itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua
orang yang hadir sangat takjub.
5:43 Dengan sangat Ia
berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu, lalu Ia
menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Yesus
dan Kaum Perempuan, Hidup dan Percaya
Gereja pada hari ini, juga
merayakan tradisi Berkat Santo Blasius, tradisi
Gereja baik Barat ataupun Timur, umat menghampiri imam seperti pada acara
komuni. Sambil memegang dua batang lilin yang disilangkan pada leher umat, dan
imam berkata,” Semoga berkat doa Santo Blasius, Uskup, dan Martir, Allah
membebaskan Saudara dari penyakit tenggorokan, dan penyakit-penyakit lain. Dalam
nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Saudara terkasih, dalam perikop ini, Markus
memperlihatkan kuasa Yesus yang begitu besar, namun bukan sosok yang sempurna,
lihat Dia tidak tahu siapa yang menjamah-Nya, bukan bermaksud untuk membatasi
Yesus, namun menunjukkan bahwa Yesus merupakan pribadi yang bisa didekati
sebagai Pribadi yang memiliki kepekaan rasa. Mengerti kesedihan, orang yang
sakit dan berjuang memperoleh kesembuhan, anak yang membutuhkan makanan, dan
iman kepercayaan para umat. Perempuan menjadi tokoh simbolisasi akan
kepercayaan yang besar.
Saudara terkasih, harapan yang sudah pupus, bukan
persoalan bagi Yesus. Kematian merupakan gambaran berakhirnya kehidupan di
dunia, bahkan hingga hari ini belum ada yang bisa mengatasi untuk menghentikan
kematian dan memulihkan kehidupan yang sudah berakhir itu, namun DIA dengan
mudah menyatakan “Bangunlah!” sebagaimana membangunkan anak yang sedang
tidur saja.
Markus menunjukkan Yesus yang penuh kuasa untuk
mengajar dan menyembuhkan. Kuasa Yesus yang tidak terbatas, sering kita batasi
oleh pemikiran manusia yang memang terbatas. Pembatasan ini menjadikan
karya-Nya juga tidak bisa masuk karea terhalang ketidakpercayaan kita terlebih
dahulu. Apakah Anda sudah percaya sepenuhnya pada DIA? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar