Sabtu, 07 Februari 2015

Marilah Ke Tempat Sunyi!

Sabtu Biasa, (H)
Ibr. 13:15-17,20-21
Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6
Mrk. 6:30-34


Ibr. 13:15-17,20-21

13:15 Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
13:16 Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu
13:20 Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,
13:21 kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin


Mrk. 6:30-34

6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
6:31 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.
6:32 Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi.
6:33 Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka.
6:34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.


Marilah Ke Tempat Sunyi!

Saudara terkasih, Yesus tahu dengan persis apa yang perlu dilakukan setelah para murid datang dari perutusan mereka. Mereka perlu untuk saling meneguhkan dan memberikan cerita sebagai bagian pengalaman iman mereka. Para murid dan Yesus pun perlu untuk beristirahat, namun Yesus masih memberikan perhatian kepada pihak lain yaitu orang-orang yang mengikuti-Nya.
Cerita di atas memberikan pembelajaran kepada kita untuk berempati kepada kebutuhan lebih banyak orang terlebih dahulu baru kebutuhan kita. Manusia modern sering jatuh memberikan perhatian lebih kepada diri sendiri baru orang lain lebih luas. Istirahat dan makan pun perlu dan penting. Memang bisa ditunda, namun penting dan perlu dilakukan. Kedisiplinan menjadi bagian penting bagi sebuah karya dan perutusan, sehingga berhasil dan lebih berdaya guna. Lihat bagaimana jadinya kalau orang menjadi sakit dan tidak bisa bekarya karena kurang istirahat. Istirahat bukan berarti malas, namun hati-hati ketika istirahat menjadi alasan untuk tidak berkerja, bukan ini maksud perikopa ini. Istirahat itu wajib hukumnya berkaitan dengan tubuh manusia yang terbatas dan tidak sempurna, memerlukan pemulihan tenaga.
Tergerak oleh belas kasihan, lihat Yesus selalu tergerak oleh belas kasihan bukan pencarian jati diri dan pengakuan diri yang berlebih-lebihan. Pengajaran penting bagi kita untuk bisa merasakan derita orang lain terlebih dahulu. BG.eLeSHa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar