Senin, 09 Februari 2015

Sentuhan yang Menyembuhkan

Senin Biasa (H)
Kej. 1:1-19
Mam. 104:1-2a,5-6,10,12,224,35c
Mrk. 6:53-46

Kej. 1:1-19

1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
1:3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
1:6 Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."
1:7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.
1:8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.
1:9 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.
1:10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:11 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
1:12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:13 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.
1:14 Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
1:15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian.
1:16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
1:17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.

Mrk. 6:53-56

6:53 Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ.
6:54 Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus.
6:55 Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada.
6:56 Ke mana pun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh


Sentuhan yang Menyembuhkan

Saudara terkasih, dalam bacaan singkat ini Gereja mengajak kita untuk merenungkan kesederhanaan para umat yang sedang sakit dan mencari kesembuhan kepada-NYA. Banyak orang sakit dan keluarganya yang mengusung demi kesembuhan kerabat mereka di manapun Yesus berada. Bahkan mereka memiliki iman dan kepercayaan di mana mereka hanya menjamah jubah-Nya saja, sembuhlah mereka.
Sedikit menengok ke belakang, bagaimana pada ayat 51-52 menunjukkan kekerasan dan kurang kenalnya para murid akan kuasa Yesus. Kontras dengan bacaan hari ini, bahwa orang-orang lari mendapatkan Yesus di manapun DIA tampak. Ada masalah umat lari kepada Yesus, sedang para murid malah bertanya-tanya.

Saudara terkasih, sering kemampuan kita, pengetahuan kita, pengalaman-pengalaman kita malah menjauhkan kita dengan Tuhan Allah. Relasi yang intim, hangat, akrab dengan Tuhan Allah membutuhkan kesederhanaan dan kerendahan hati. Mengosongkan hati dan budi agar diisi Tuhan Allah semata. Pengetahuan, bekal, ilmu yang kita miliki hendaklah bukan menjauhkan kita dengan DIA, namun mampu menjadi saluran berkat dari-NYA ke seluruh dunia, melalui kemampuan dan profesi kita masing-masing. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar