Jumat, 27 Februari 2015

Mengasihi Tanpa Batas

Jumat Biasa Pekan I Prapaskah  (U)
Yeh. 18:21-28
Mzm. 130: 1-2,3-4ab, 4c-6,7-8
Mat. 5:20-26


Yeh. 18:21-28

18:21 Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
18:22 Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.
18:23 Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?
18:24 Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik -- apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya.
18:25 Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat?
18:26 Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.
18:27 Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya.
18:28 Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

Mat. 5:20-26

5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
5:21 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.
5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
5:26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.


Mengasihi Tanpa Batas

Saudara terkasih, puasa dan tobat juga berarti kasih. Dengan berpuasa apalagi bertobat orang diharapkan lebih mengasihi sesama. Bukan sebagaimana bacaan pertama di mana perubahan malah makin memburuk bukan ke arah kebaikan. Yesus bersabda bahwa mengasihi orang tidak boleh memandang bulu, hanya kelompokku, dan kelompok lain sebagai kafir atau musuh.
Hal-hal yang disampaikan Yesus merupakan jawaban atas fenomena yang terjadi di sana, di mana orang lebih menghargai dan mengasihi kelompoknya dan yang bukan adalah musuh yang bisa diartikan tidak perlu dibela, dikasihi, apalagi didoakan. Yesus menghendaki kita anak-anaknya untuk mengasihi, mendoakan, dan tidak memusuhi orang yang bahkan memusuhi kita.
Bacaan yang sangat kontekstual dengan keadaan kita yang hari-hari ini terkungkung cinta diri dan cinta kelompok mengatasi segalanya. Pihak dan kelompok lain sebagai musuh yang boleh menumpahkan darahnya sekalipun. Keprihatinan luar biasa yang terjadi di tengah dunia yang makin tua. Sikap curiga, memusuhi, dan mengedepankan permusuhan lebih mengemuka dibandingkan sikap mengasihi dan ramah satu sama lain.

Mulut berucap doa dan kata-kata suci, namun hatinya penuh kedengkian dan tangannya melayang untuk menjatuhkan sesama karena iri, dengki, dendam, atau keinginan daging lainnya. Yesus datang dengan cara yag berbeda dan bertolak belakang dengan kebiasaan dunia. Kita telah diberi teladan, dan kekuatan untuk melakukan yang sama. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar