Sabtu, 28 Februari 2015

Jadilah Sempurna seperti Bapamu Sempurna

Sabtu Biasa Pekan I Prapaskah (U)
Ul. 26:16-19
Mzm. 119:1-2,4-5,7-8
Mat. 5:43-48


Ul. 26:16-19

26:16 "Pada hari ini TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan ini; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu.
26:17 Engkau telah menerima janji dari pada TUHAN pada hari ini, bahwa Ia akan menjadi Allahmu, dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya.
26:18 Dan TUHAN telah menerima janji dari padamu pada hari ini, bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya,
26:19 dan Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa yang telah dijadikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya."

Mat. 5:43-48

5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?
5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."



Jadilah Sempurna seperti Bapamu Sempurna

Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak kita untuk merenungkan keterbatasa kita dengan cara mengajak kita menjadi sempurna. Kesempurnaan itu justru dengan mengasihi musuh. Ajakan luar biasa indah dan kontekstual benar dalam masa akhir ini di mana orang lebih memilih untuk mengedepankan permusuhan dan kekerasan. Fitnah demi fitnah, balas membalas, suka cita di atas duka pihak lain menjadi santapan setiap hari bagi kita, baik melalui media ataupun langsung kita sebagai pelaku atau korban.
Dari masa ke masa kekerasan balas membalas dan sikap iri dengki lebih mengemuka. Yesus mengajak kita dengan perilaku yang berbeda, di mana DIA menghendaki kita mengasihi musuh. Permintaan yang normal sebenarnya, apa bedanya dengan pribadi lain yang juga mengasihi dan  ramah kepada kita. Orientasi, pemikiran, dan pendapat pokoknya aku dulu dan kelompokku dulu hari-hari ini makin kuat dan dominan dalam perpolitikan dan berengara kita, kelompokku sempurna, tidak pernah salah, dan yang terbaik, kelompok lain pasti salah dan penyebab kekacauan.

Kesempurnaan yang Yesus tuntut ialah berani mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka. Yesus mengajak kita melakukan seperti yang Tuhan Allah lakukan dan contohkan. Bagaimana hujan dan matahari tidak dipisahkan hanya untuk umat-Nya saja atau yang menolak-Nya tidak diberi-Nya hujan dan sinar mentari. Kasih tidak pandang bulu dan membeda-bedakan itulah sempurna bagi Allah.BD.eLeSHa.

Jumat, 27 Februari 2015

Mengasihi Tanpa Batas

Jumat Biasa Pekan I Prapaskah  (U)
Yeh. 18:21-28
Mzm. 130: 1-2,3-4ab, 4c-6,7-8
Mat. 5:20-26


Yeh. 18:21-28

18:21 Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
18:22 Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.
18:23 Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?
18:24 Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik -- apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya.
18:25 Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat?
18:26 Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.
18:27 Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya.
18:28 Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

Mat. 5:20-26

5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
5:21 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.
5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
5:26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.


Mengasihi Tanpa Batas

Saudara terkasih, puasa dan tobat juga berarti kasih. Dengan berpuasa apalagi bertobat orang diharapkan lebih mengasihi sesama. Bukan sebagaimana bacaan pertama di mana perubahan malah makin memburuk bukan ke arah kebaikan. Yesus bersabda bahwa mengasihi orang tidak boleh memandang bulu, hanya kelompokku, dan kelompok lain sebagai kafir atau musuh.
Hal-hal yang disampaikan Yesus merupakan jawaban atas fenomena yang terjadi di sana, di mana orang lebih menghargai dan mengasihi kelompoknya dan yang bukan adalah musuh yang bisa diartikan tidak perlu dibela, dikasihi, apalagi didoakan. Yesus menghendaki kita anak-anaknya untuk mengasihi, mendoakan, dan tidak memusuhi orang yang bahkan memusuhi kita.
Bacaan yang sangat kontekstual dengan keadaan kita yang hari-hari ini terkungkung cinta diri dan cinta kelompok mengatasi segalanya. Pihak dan kelompok lain sebagai musuh yang boleh menumpahkan darahnya sekalipun. Keprihatinan luar biasa yang terjadi di tengah dunia yang makin tua. Sikap curiga, memusuhi, dan mengedepankan permusuhan lebih mengemuka dibandingkan sikap mengasihi dan ramah satu sama lain.

Mulut berucap doa dan kata-kata suci, namun hatinya penuh kedengkian dan tangannya melayang untuk menjatuhkan sesama karena iri, dengki, dendam, atau keinginan daging lainnya. Yesus datang dengan cara yag berbeda dan bertolak belakang dengan kebiasaan dunia. Kita telah diberi teladan, dan kekuatan untuk melakukan yang sama. BD.eLeSHa.

Kamis, 26 Februari 2015

Mintalah, Carilah, dan Ketoklah!

Kamis Biasa Pekan I Prapaskah (U)
Est. 4:10a,c-12,17-19
Mzm. 138:1-2a,2bc-3,7c-8
Mat. 7:7-12


Mat. 7:7-12

7:7 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
7:8 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
7:9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
7:10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.


Mintalah, Carilah, dan Ketoklah!

Saudara terkasih, Yesus bersabda, bahwa kamu mintalah apapun itu, terutama kerajaan Allah. Siapa memenita akan diberi, siapa mencari akan memperoleh, dan siapa mengetok maka pintu akan dibukakan. Tuhan Allah Yang Mahabaik tentu akan memberikan apapun yang kita perlukan, sebagai pembanding, kita sebagai manusia saja bisa memberikan kepada sesama, terutama keluarga kita dengan yang terbaik, apalagi Allah.
Sikap peduli kepada sesama juga menjadi catatan agar kita bisa memberikan apa yang orang lain butuhkan, menyediakan apa yang saudara perlukan, serta terbuka pintu rumah dan pintu hati bagi siapa saja yang membutuhkan bantuan dari kita.
Pintu telinga dan hati yang mudah tertutup, sedang pintu mulut lebih mudah terbuka untuk menghujat daripada mendengarkan keluh kesah atau duka saudara kita. Kebiasaan kita ini hendak Tuhan Allah kendalikan dan kurangi dengan merenungkan Sabda-Nya hari ini. Manusia memiliki kelemahan dan kerapuhan untuk mendengarkan dan merasakan apa yang Dia Sabdakan, apalagi penderitaan sesama.

Apa yang Tuhan lakukan sebagai teladan dan contoh bagi kita untuk mampu melakukan itu semua bagi sesama kita. Kita telah mendapat dari Tuhan dan menyalurkannya kepada sesama bukan kita miliki sendiri. BD.eLeSHa.

Rabu, 25 Februari 2015

Tanda Yunus

Rabu biasa Pekan I Prapaskah (U)
Yun. 3:1-10
Mzm. 51:3-4,12-13,18-19
Luk. 11:29-32



Yun. 3:1-10

3:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian:
3:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."
3:3 Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.
3:4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."
3:5 Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.
3:6 Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu.
3:7 Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.
3:8 Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.
3:9 Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."
3:10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.

Luk. 11:29-32

11:29 Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.
11:30 Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini.
11:31 Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!
11:32 Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!"


Tanda Yunus

Tanda atau permintaan suatu tanda, merupakan suatu bentuk jaminan kepercayaan. Orang yang memiliki tanda atau menyaksikan tanda sebagai dasar kepercayaannya. Kepercayaan karena adanya tanda, dan Yesus menyatakan tidak akan memberikan tanda sebagaimana yang mereka minta.
Permintaan tanda sebagai wujud kekurangpercayaan, meremehkan keberadaan yang mereka hadapi. Tidak heran ketika itu Yesus menyebut Diri lebih dari Salomo dan Yunus. Mereka semua telah membuat tanda, namun mereka juga tidak begitu saja percaya. Tanda Yunus yang “menginap” tiga hari di perut ikan sebagai lambang kematian Yesus di dalam makam selama tiga hari. Ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka yang selalu minta tanda telah membuat mereka akan memperoleh hukuman.

Saudara terkasih, sering kita memohon Tuhan untuk hadir dan membantu kesulitan kita, namun pola pikir, kemampuan, kehendak kita malah mencari tanda dari Tuhan karena tidak sesuai dengan angan-angan kita. Tuhan sudah mengulurkan tangan, namun kita tidak mengenali karena kita asyik dengan rancangan dan konsep kita. Tanda-Nya berbeda dengan tanda kita, dan itulah bentuk kesiapsediaan kita untuk melihat rencana dan kehendak-Nya. Kita perlu menyesuaikan dengan rencana Tuhan dan bukan sebaliknya. Bukan memaksakan kehendak kita di dalam rencana dan rancangan Tuhan. BD.eLeSHa.

Selasa, 24 Februari 2015

Doa Bapa Kami

Selasa Biasa Pekan I Prapaskah (U)
Yes. 55:10-11
Mzm. 34:4-5,6-7,16-17,18-19
Mat. 6:7-15


Yes. 55:10-11

55:10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Mat: 6:7-15

6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."


Doa Bapa Kami

Hari ini Gereja mengajak kita untuk merenungkan Sabda-Nya yang hingga saat ini menjadi doa favorit dan semuanya tentu tahu yaitu doa Bapa Kami. Doa yang penuh ketelusan dan tidak bertele-tele, sebagai jawaban atas kehendak Yesus yang melihat kebiasaan doa bekepanjangan.
Doa Bapa Kami, yang memberikan kepada kita hak memanggil Allah sebagai Bapa, kedekatan dan kehangatan relasional luar biasa, menyebut Bapa ketika berdoa kepada Allah di surga. Bapa Kami juga doa yang mengajarkan kepada kita untuk menyapa Bapa terlebih dahulu, maka tidak heran setengah doa awal dari Bapa Kami sapaan kita kepada Bapa, menyapa, memuliaakan, dan berkaitan dengan kuasa dan kerajaan-Nya. Barulah setengahnya kemduian,  Bapa Kami menyatakan kerinduan, keinginan, dan permohonan. Permohonan sederhana dan kepasrahan pada Penyelenggaraan Illahi. Mengakui sebagai orang bersalah dan berdosa, yang memerlukan pengampunan.
Saudara terkasih, Tuhan Allah menyatakan pertama-tama bukan doa kita, namun apa yang mnejadi kehendak dan rencana-Nya dalam hidup kitalah yang berlaku. Lihat saat Allah bersabda, bahwa Aku tahu apa yang engkau inginkan, ini berarti sebelum kita memohon dalam doa, DIA sudah mengerti terlebih dahulu. Doa menjadi ungkapan kerinduan dan usaha kita dalam mencari dan mengerti kehendak Allah.

Nabi Yesaya memberikan gambaran indah mengenai berkat dan anugerah Tuhan, bagaimana air tercurah ke bawah untuk memberikan kehidupan, demikian pula berkat dari Allah memberikan kehidupan bagi kita dan tidak pernah akan kembali kepada-Nya. Demikian pula kalau kita berbuat baik, tidak  perlu kita mengharapkan kebaikan itu kembali kepada kita. BD.eLeSHa.

Senin, 23 Februari 2015

Pengadilan Terakhir

Hari Senin biasa Pekan I Prapaskah (U)
Im. 19:1-2,11-18
Mzm. 19:8,9,10,15
Mat. 25:31-46


Im. 19:1-2,11-18

19:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
19:2 "Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus.
19:11 Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya.
19:12 Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.
19:13 Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya.
19:14 Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah TUHAN.
19:15 Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran.
19:16 Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.
19:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
19:18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.

Mat. 25:31-46

25:31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
25:37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
25:38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
25:39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
25:44 Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."


Pengadilan Terakhir

Saudara terkasih, pengadilan terakhir, di mana kita menghadapi Yesus yang  datang sebagai Hakim. Kita berhadapan muka dengan muka, satu demi satu dengan DIA, Hakim Agung, yang berkuasa untuk mengadili kita sesuai dengan apa yang telah kita perbuat. Ilustrasi Kitab Suci hari ini, menampilkan dua contoh yaitu satu yang mendengarkan kehendak Tuhan dan pihak lain yang sama sekali tidak mendengarkan kehendak Tuhan.
Kasih terhadap sesama sebagai perwujudan iman dan kepercayaan  kepada-Nya, memegang peran penting di dalam penghakiman kita sebagai pribadi beriman. Jika ada orang yang mengatakan karena tidak tahu apa yang menjadi kehendak Tuhan berkaitan dengan kasih kepada sesama, mereka lupa bahwa kaum Farisi pernah memperoleh jawaban mengenai hal ini, kasihilah sesamamu manusia seperti mengasihi dirimu sendiri.
Keselamatan memang anugerah dan berkat yang kita terima secara cuma-cuma, namun bahwa kita perlu pula untuk menjawab anugerah dan berkat itu sebagai konsekuensi logis yaitu dengan memberikan kasih yang kita terima untuk memberikan kasih pula kepada sesama. Kasih Allah yang kita terima bukan hanya untuk kita sendiri namun perlu untuk kita bagikan kepada sesama dengan suka cita. Saluran rahmat, sehingga bukan egois dalam mengumpulkan rahmat untuk diri sendiri.
Menghadapi pengadilan terakhir kita tidak akan ada pembela yang bisa memutarbalikan fakta dan membela kita bak babi buta, yang bisa menyatakan yang salah menjadi benar. Kehidupan di sana, merupakan kelanjutan dari kehidupan kita di dunia ini, oleh karena itu, perbanyaklah perbuatan baik dan kebenaran sepanjang masih ada waktu dan kesempatan untuk melakukannya. Di dunia mungkin saja bisa mengelabui semua orang, namun di depan Hakim Agung, semua akan terbuka. BD.eLeSHa.




Minggu, 22 Februari 2015

Bertobatlah dan Percayalah pada Injil!

HARI MINGGU PRAPASKAH I (U)
Kej. 9:8-15
Mzm. 25:4b-5ab,6-7bc, 8-9
1 Pet. 3:18-22
Mrk. 1:12-15


Kej. 9:8-15

9:8 Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia:
9:9 "Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu,
9:10 dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi.
9:11 Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi."
9:12 Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya:
9:13 Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.
9:14 Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan,
9:15 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga  segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup


1 Pet. 3:18-22

3:18 Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh,
3:19 dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara,
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,
3:22 yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.


Mrk. 1:12-15

1:12 Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun.
1:13 Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.
1:14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,
1:15 kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"


Bertobatlah dan Percayalah pada Injil!

Saudara terkasih, bacaan Minggu Prapaskah I ini berkaitan dengan puasa dan pertobatan. Bagaimana Yesus yang baru saja usai berpuasa, menyatakan pertobatan. Puasa dalam arti sebagai sarana untuk memperbaiki diri dan pertobatan yang hendak menyatakan sebagai balik arah kepada kebaikan.
Yesus yang dalam arti tertentu melanjutkan karya Yohanes Pembaptis, yaitu pertobatan dengan adanya baptisan, sedang Yesus menyatakan pertobatan dan percaya pada Injil. Bukan semata bertobat namun ada kepercayaan kepada Injil. Injil dalam konteks ini ialah kaitannya dengan dunia Perjanjian Lama sebagaimana dinyatakan dalam Yesaya 52:7, pewartaan mengenai Kerajaan Allah. Kali ini, Yesus menyatakan sudah dekat, Kerajaan Allah itu sudah dekat. Pribadi dan umat yang ingin masuk Kerajaan Allah perlu pertobatan.
Saudara  terkasih, sudahkah kita bertobat dan percaya pada Injil? Dengan mudah kita akan menyatakn sudah, namun kalau ditanyakan lebih lanjut sudahkah terbukti dan dihidupi dalam kehidupan sehari-hari? Hati kita masing-masing yang bisa menjawabnya. Hanya  diri kita dan Tuhan  yang tahu seberapa besar dan arti pertobatan kita dan kepercayaan kita kepada Injil. BD.eLeSHa.






Sabtu, 21 Februari 2015

Bukan Orang Sehat yang Memerlukan Tabib, tetapi Orang Sakit

Sabtu Sesudah Rabu Abu (U)
Yes. 58:9b-14
Mzm. 86:1-2,3-4,5-6
Luk. 5:27-32


Yes. 58:9b-14

58:9b Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,
58:10 apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.
58:11 TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.
58:12 Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni".
58:13 Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus TUHAN "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong,
58:14 maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut TUHANlah yang mengatakannya.


Luk. 5:27-32

5:27 Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"
5:28 Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.
5:29 Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia.
5:30 Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
5:31 Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;
5:32 Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."



Bukan Orang Sehat yang Memerlukan Tabib, tetapi Orang Sakit


Saudara terkasih, Yesus datang untuk memanggil dan menyelamatkan orang berdosa dan bukan bagi orang sehat yang memerlukan tabib, demikian DIA menggunakan ilustrasi. Pemuridan Yesus tidak mengenal siapa mereka sebagaimana para guru Yahudi masa itu, murid Yesus dinilai sebagai orang buangan, jawaban Yesus mengenai pertanyaan itu ialah, bahwa IA datang untuk menyelamatkan dan membawa kembali para pendosa.
Lukas menampilkan kembali sifat pemuridan yaitu meninggalkan semuanya. Lewi dalam ilustrasi di atas juga meninggalkan semuanya. Meninggalkan semuanya sebagai sarana untuk bisa bergantung pada kehendak dan rencana Tuhan saja. Murid yang tidak meninggalkan seluruhnya, biasanya bergantung pada diri sendiri dan kemampuannya. Sikap lepas bebas menentukan kesiapsediaan dan keterbukaan hati di dalam mengikuti Tuhan.
Bacaan pertama masih mengupas mengenai puasa. Bagaimana Tuhan menghendaki puasa yang bermakna, yaitu apabila sudah mampu mengendalikan diri dan tidak semena-mena kepada orang lain. Sering kita dalam puasa kita masih saja menekan orang, menganggap orang lain sebagai salah dan memfitnah sebagai gaya hidup. Tuhan tidak mengendaki yang demikian, puasa harus diikuti dengan membuka hati untuk mengurangi pula kejahatan. Puasa perlu juga untuk mampu berbagi, dengan cara memberikan kepada sesama sebagaimana apa yang diinginkan. Bukan memberikan yangburuk atau sisa yang telah dinikmati, namun apa yang dia inginkan atau nikmati. Tuhan menjanjikan puasa yang demikianlah yang memperoleh “tanggapan” dari Tuhan. DIA janjikan seluruh kebaikan dan kemuliaan bagi yang telah melakukan itu semua.
Saudara terkasih, sudahkah puasa kita berciri demikian? BD.eLeSHa.


Jumat, 20 Februari 2015

Berpuasa yang Kukehendaki

Jumat Sesudah Rabu Abu (U)
Yes. 58:1-9a
Mzm. 51:3-4,5-6a,118-19
Mat. 9:14-15



Yes. 58:1-9a

58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
58:2 Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya:
58:3 "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.
58:4 Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
58:5 Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN?
58:6 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,
58:7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
58:8 Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.
58:9 Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku!


Mat. 9:14-15

9:14 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
9:15 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.


Berpuasa yang Kukehendaki

Saudara terkasih, kita sering terpaku dengan puasa itu apa yang tidak boleh, apa saja yang tidak boleh dilakukan, bukan mengapa itu dilakukan dan yang lain perlu dihindarkan. Tuhan tidak memberikan larangan dalam puasa kita, namun memberikan syarat agar puasa kita berarti, bukan semata lapar dan haus yang tidak memberikan hasil atau perubahan.
Puasa oleh Tuhan Allah agar mampu menggerakkan kita untuk semakin rendah hati dan sabar, bukan menggerutu karena lapar dan tidak bisa mengendalikan diri sat melihat makanan. Berani berbagi dan memberikan sebagian rezeki ataupun diri sendiri, bukan menumpuk untuk kemegahan diri. Dengan puasa orang diharapkan makin terbuka akan kesedihan, keprihatinan, dan kesusahan orang lain yang sedang kelaparan dan kekurangan. Puasa memaksakan kehendak dengan ide-ide dan konsep kita bagi orang lain. Bagaimana orang lain sudah banyak ditindas dan diperkosa hak-haknya, dan kita tambahi dengan pemaksaan kita. Tuhan menghendaki bahwa kita puasa untuk membuka belenggu ketidakadilan dan pemaksaan kehendak yang tidak jarang sering kita lakukan, bahkan saat kita puasa.
Puasa bukan semata haus dan lapar namun keberanian diri untuk berubah dan memperbaiki diir. Perbaikan diri dan kesediaan untuk membantu pribadi-pribadi lain yang sedang menderita, dan bukan terkungkung cinta diri yang berlebih-lebihan.BD.eLeSHa.


Kamis, 19 Februari 2015

Kemuridan

Kamis Sesudah Rabu Abu (U)
Ul. 30:15-20
Mzm. 1:1-2,3,4,6
Luk. 9:22-25


Ul. 30:15-20

30:15 Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan,
30:16 karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya.
30:17 Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya,
30:18 maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.
30:19 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
30:20 dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."

Luk. 9:22-25

9:22 Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."
9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
9:24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
9:25 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri


Kemuridan

Saudara terkasih, Yesus mengungkapkan untuk pertama kalinya, bahwa Ia akan menderita dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam, dan ahli Taurat. Penolakan itu bukan berhenti di sana, namun dilanjutkan dengan pembunuhan, namun jauh lebih penting ialah dari sana Ia dibangkitakan.
Kemuridan atau menjadi murid merupakan pilihan yang mengandung konsekuensi untuk menyangkal diri (Arnesastho), memikul (arato), dan mengikuti (akoloutheito). Murid berarti harus mulai dan berani menyangkal diri dan memikul salib dan pada saat Yesus telah naik ke surga mereka tetap setia mengikuti-Nya.
Menyangkal diri berarti bahwa mereka harus menyerahkan hidupnya di dalam Tuhan. Murid tidak akan mampu hidup dengana kekuatannya sendiri. Kekuatan  hidup seorang murid ada di dalam Yesus yang diikutinya.
Menyangkal diri saja masih belum cukup, mereka masih juga harus memamnggul salib, yang berarti murid harus mnjalani apa yang dijalani Yesus. Menempuh jalan penolakan seperti yang diperoleh Yesus. Murid tidak bisa lepas dari jalan Yesus.
Setiap hari, merupakan ungkapan dan penekanan luar biasa, di mana murid atau pengikut Yesus harus selalu menjalankan hidup di dalam DIA  yang menyangkal diri dan memanggul salib  itu setiap hari, bukan hanya saat enak. Keteladanan atau kemartiran atau persembahan hidup, sekiranya penolakan itu ada pada setiap saat dan setiap hari.
Mengikuti-Nya, dengan mengikuti, murid bisa menyaksikan apa yang Yesus lakukan, mendengarkan pengajaran, dan memahami pemikiran serta keprihatinan-Nya, serta yang penting meneladan cara hidup-Nya.
Sumber kekuatan hanya ada pada DIA. Kehidupan dan bukan kebinasaan yang murid perlukan dan itu ada pada Yesus. Saudara terkasih, kehidupan dengan didahului penolakan tentu lebih berharga daripada penerimaan yang berujung kebinasaan. Kehidupan dengan penerimaan di dunia, yang akan membawa kebinasaan kekal, dan bukan itu apa yang kita harapkan tentunya. BD.eLeSHa.

Rabu, 18 Februari 2015

Rabu Abu: Koyakan Hatimu, Jangan Hanya Pakaianmu


HARI RABU ABU (U)
Yl. 2:12-18
Mzm. 52:3-4,5-6a,12-13,14,17
2 Kor. 5:20-6:2
Mat. 6:1-6,16-18


Yl. 2:12-18

2:12 "Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."
2:13 Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.
2:14 Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu.
2:15 Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya;
2:16 kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang tua, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah penganten laki-laki keluar dari kamarnya, dan penganten perempuan dari kamar tidurnya;
2:17 baiklah para imam, pelayan-pelayan TUHAN, menangis di antara balai depan dan mezbah, dan berkata: "Sayangilah, ya TUHAN, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa: Di mana Allah mereka?"
2:18 TUHAN menjadi cemburu karena tanah-Nya, dan Ia belas kasihan kepada umat-Nya


2 Kor. 5:20-6:2

5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah
6:1 Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.
6:2 Sebab Allah berfirman:  "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau,  dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau."  Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.


Mat. 6:1-6,16-18

6:1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
6:2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
6:4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
6:5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
:16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.


Koyakan Hatimu, Jangan Hanya Pakaianmu

Saudara terkasih, masa puasa dan pantang sudah datang, Rabu Abu sebagai hari pembukaan waktu retret agung telah datang. Manusia memang penuh dosa, namun Allah Maharahim datang dan menawarkan pemulihan. Masa ini, masa di mana kita merenungkan betapa baiknya Tuhan Allah yang rela mengorbankan Anka-Nya yang tunggal untuk kita yang penuh dosa dan kelemahan ini. Semua karena kasih-Nya yang besar.
Puasa oleh Gereja memang sangat sederhana dan ringan, hanya dua kali yaitu hari ini Rabu Abu dan nanti Jumat Agung. Lebih ringan lagi ialah syaratnya makan kenyang satu kali, bukan makan kenyang sekali. Artinya apa yaitu bahwa kita diminta untuk mengkaji hati bukan ritual dan fisik semata. Bagi anak-anak yang belum dewasa belum berpuasa. Puasa juga berkaitan dengan pantang. Pantang untuk jajan, merokok, makan daging, ikan, gula, atau garam. Hal-hal itu jelas sangat mudah dan ringan, bagaimana orang yang menderita diabetes akan mengurangi gula, jelas sekali mampu, demikian pun penderita hipertensi akan pantang garam jelas saja mudah. Tuhan dan Gereja bukan melihat itu, namun hati orang, berani tidak meniggalkan hal yang paling disukai dalam hidupnya itu untuk mengisi masa retret agung ini.
Mengubah hati dan bukan hanya pakaian, lebih peduli, lebih memberikan kasih, dan tentu saja mengubah hidupnya dari penuh dosa ke arah penuh kasih sayang. Damai sejahtera menjadi piihan daripada pertengkaran dan perselisihan.BD.eLeSHa.