Senin, 04 Maret 2019

Semangat Berbagi


Hari Senin Biasa Pekan VIII (H)
Sir. 17:24-29
Mzm. 32:1-2,5,6,7
Mrk. 10:17-27



Sir. 17:24-29

17:24 Namun untuk orang yang menyesalpun Tuhan membuka jalan kembali, dan orang yang kehilangan ketabahan hati dilipur oleh-Nya.
17:25 Berpalinglah kepada Tuhan dan lepaskanlah dosa, berdoalah di hadapan-Nya dan berhentilah menghina.
17:26 Kembalilah kepada Yang Mahatinggi dan berpalinglah dari yang durjana, dan hendaklah sangat benci kepada kekejian.
17:27 Siapa gerangan di dunia orang mati memuji Yang Mahatinggi, sebagai pengganti orang yang hidup dan yang mempersembahkan pujian?
17:28 Dari orang mati lenyaplah pujian seperti dari yang tiada sama sekali, sedangkan barangsiapa yang hidup dan sehat memuji Tuhan.
17:29 Alangkah besarnya belas kasihan Tuhan serta pengampunan-Nya bagi semua yang berpaling kepada-Nya!

Mrk. 10:17-27

10:17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
10:18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.
10:19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"
10:20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
10:22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
10:23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."
10:24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
10:25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
10:26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
10:27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.




Semangat Berbagi

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan bagaimana kita perlu menghayati iman dan agama tidak semata identitas, ritual, dan simbol ini dan itu, namun lebih utama adalah perbuatan atas perintah agama itu sendiri. Sangat penting dan mendesak terutama di dalam hidup berbangsa hari-hari ini. Sering orang bangga dan merasa paling hebat di dalam hidup beragamanya dengan hanya cukup rajin ke gereja, telah berziarah ke mana-mana, atau menjadi pengurus dalam banyak kegiatan dan hidup menggereja.
Ada sebuah ungkapan indah dan menarik, sungguh miris ketika orang mengaku Katolik hanya karena ia masuk gereja, apa pasi menjadi mobil jika di dalam garasi? Ini menjadi pertanyaan permenungan mendalam bagi hidup kita, yang masih bangga dan merasa paling hebat ketika telah mengenakan kalung atau liontin salib atau rosario, rumahnya penuh ikon dan salib beraneka macam. Itu baik dan penting, namun apakah sudah mendengar rintihan tetangga yang memerlukan uluran tangan dalam  banyak segi kehidupan? Atau malah ketika ada saudara yang datang pintu ditutup dan pura-pura tidak mendengar?
Saudara terkasih, Yesus tidak membenci orang kaya atau materi sebagai kekayaan, namun tidak setuju dengan perilaku pemuda kaya tersebut. Pemuda itu sudah melakukan kesalehan sesuai tuntunan Taurat dan sangat baik, namun kesalehan sosial ternyata ia masih kurang. Ia masih owel, enggan untuk berbagi. Tidak ada tuntutan agama yang ia langgar, ia tahu kog sebenarnya, ia bertanya bukan untuk menyobai Yesus seperti ahli Taurat dan kau Farisi, namun mungkin karena ia terusik hati nuraninya yang tidak tenteram.
Dalam hidup sehari-hari, sering terjadi bahwa kita merasa bahwa sudah saleh, sudah melakukan banyak hal, namun memiliki hati yang merasa belum lega, merasa masih ada yang kurang, di sanalah peran untuk bertanya kepada Tuhan, apa yang perlu dilakukan. Berbagi dalam segala jenis dan bentuknya, berbagi ilmu pengetahuan, berbagi harta milik, berbagi kekuatan, berbagi pengalaman, dan seterusnya. Hal ini pun ternyata sesuai bacaan Injil berat di lakukan. Dunia bersifat mengumpulkan, dan dunia mengajarkan orang untuk memenuhi keakuan terlebih dahulu.
Tuhan mengajak kita untuk berani melepaskan, bukan mengikat, berbagi bukan mengumpulkan, memisahkan dari pada mengumpulkan, membesar-besarkan perbedaaan daripada menjembatani persamaan. Tugas dari Tuhan ini akan berat jika tidak mau dan memiliki hati yang penuh kasih bersama Tuhan. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar