Kamis
Pekan I Prapaskah (U)
Est.
4:10-12
Mzm.
138:1-2a,2bc-3,7c-8,
Mat.
7:7-12
Est.
4:10-12
4:10 Akan tetapi Ester
menyuruh Hatah memberitahukan kepada Mordekhai:
4:11 "Semua pegawai raja
serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki
atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil,
hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang
kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama
tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja."
4:12 Ketika disampaikan orang
perkataan Ester itu kepada Mordekhai,
4:13 maka Mordekhai menyuruh
menyampaikan jawab ini kepada Ester: "Jangan kira, karena engkau di dalam
istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi.
4:14 Sebab sekalipun engkau
pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan
dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa.
Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan
sebagai ratu."
4:15 Maka Ester menyuruh
menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai:
4:16 "Pergilah,
kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk
aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam,
baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan
kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan
undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."
4:17 Maka pergilah Mordekhai
dan diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya.
Mat.
7:7-12
7:7 "Mintalah, maka akan
diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu.
7:8 Karena setiap orang yang
meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang
mengetok, baginya pintu dibukakan.
7:9 Adakah seorang dari
padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
7:10 atau memberi ular, jika
ia meminta ikan?
7:11 Jadi jika kamu yang
jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang
di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta
kepada-Nya."
7:12 "Segala sesuatu
yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga
kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi
Carilah,
Mintalah, dan Ketoklah
Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak
kita merenungkan firman Tuhan mengenai usaha. Mencari, meminta, dan mengetok
adalah sebuah usaha dan upaya. Gerak langkah menuju kepada Bapa Si Pemberi,
Pembuka Pintu, dan Penunjuk Arah. Paket komplet
dan itu adalah fakta.
Mencari, ini adalah upaya, usaha, dan bukan semata njagake, mengandalkan toh Tuhan sudah
tahu, Tuhan Mahabaik, Tuhan Mahamurah, dan akan memperoleh apapun yang kita
inginkan. Apakah demikian naifnya? Jelas tidak, ada upaya yang mengiringi
berkat dan rahmat yang diberikan Tuhan kepada kita. Gerak manusiawi yang memang
harus demikian.
Meminta, ada unsur kerendahan hati, ada kehendak bebas
untuk mengatakan kepada Tuhan apa kerinduan, apa yang kita perlukan, dan
inginkan. Tentu sekali lagi, bukan semata bahwa itu hanya meminta saja. Ada juga
mencari dan mengusahakan dengan laku sebagai pribadi dan manusia.
Keterlibatan Tuhan selaras dengan aksi dan tindakan
manusia. Meminta terus, namun tidak berusaha, bukan itu yang Tuhan kehendaki. Ada
keselarasan antara doa dan kerja atau aksi. Meminta juga memberikan bukti bahwa kita ini
terbatas. Kita bergantung pada Si Pemberi, yaitu Allah Bapa Sumber Segala
sesuatu.
Kerendahan hati yang memampukan orang untuk
meminta. Kesombongan diruntuhkan untuk bersikap bahwa Tuhan jauh lebih berkuasa dan mampu memberikan
kepada kita. Kita ini bukan siapa-siapa di hadapan Tuhan dan dunia.
Mengetuk itu da upaya untuk membuka jalan, meminta
diberikan jalan atau pintu kepada Tuhan, gerak dan langkah untuk menyapa Tuhan,
membuka hati bahwa memang tidak berdaya di hadapan Tuhan dan sesama.
Kehendak untuk melibatkan Tuhan dan sesama di dalam
hidup manusiawi sehari-hari. Hal yang tidak selalu mulus untuk dilakukan, Tuhan kadang
lebih jauh karena susah karena kesombongan kita, merasa mampu, tidak perlu
merepotkan Tuhan. Padahal Tuhan sangat suka kita repotkan.
Ingat, jangan hanya berhenti merepotkan Tuhan namun
kita tidak mau berusaha bukan itu. Kita memohon, meminta, mencari, dan mengetuk
namun juga berusaha dengan sepenuh hati. Hasil adalah hak sepenuhnya Tuhan. BD.
eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar