Kamis, 14 Maret 2019

Carilah, Mintalah, dan Ketoklah


Kamis Pekan I Prapaskah (U)
Est. 4:10-12
Mzm. 138:1-2a,2bc-3,7c-8,
Mat. 7:7-12



Est. 4:10-12

4:10 Akan tetapi Ester menyuruh Hatah memberitahukan kepada Mordekhai:
4:11 "Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja."
4:12 Ketika disampaikan orang perkataan Ester itu kepada Mordekhai,
4:13 maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester: "Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi.
4:14 Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."
4:15 Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai:
4:16 "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."
4:17 Maka pergilah Mordekhai dan diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya.


Mat. 7:7-12

7:7 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
7:8 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
7:9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
7:10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi



Carilah, Mintalah, dan Ketoklah

Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak kita merenungkan firman Tuhan mengenai usaha. Mencari, meminta, dan mengetok adalah sebuah usaha dan upaya. Gerak langkah menuju kepada Bapa Si Pemberi, Pembuka Pintu, dan  Penunjuk Arah. Paket komplet dan itu adalah fakta.
Mencari, ini adalah upaya, usaha, dan bukan semata njagake, mengandalkan toh Tuhan sudah tahu, Tuhan Mahabaik, Tuhan Mahamurah, dan akan memperoleh apapun yang kita inginkan. Apakah demikian naifnya? Jelas tidak, ada upaya yang mengiringi berkat dan rahmat yang diberikan Tuhan kepada kita. Gerak manusiawi yang memang harus demikian.
Meminta, ada unsur kerendahan hati, ada kehendak bebas untuk mengatakan kepada Tuhan apa kerinduan, apa yang kita perlukan, dan inginkan. Tentu sekali lagi, bukan semata bahwa itu hanya meminta saja. Ada juga mencari dan mengusahakan dengan laku sebagai pribadi dan manusia.
Keterlibatan Tuhan selaras dengan aksi dan tindakan manusia. Meminta terus, namun tidak berusaha, bukan itu yang Tuhan kehendaki. Ada keselarasan antara doa dan kerja atau aksi.  Meminta juga memberikan bukti bahwa kita ini terbatas. Kita bergantung pada Si Pemberi, yaitu Allah Bapa Sumber Segala sesuatu.
Kerendahan hati yang memampukan orang untuk meminta. Kesombongan diruntuhkan untuk bersikap bahwa Tuhan  jauh lebih berkuasa dan mampu memberikan kepada kita. Kita ini bukan siapa-siapa di hadapan Tuhan dan dunia.
Mengetuk itu da upaya untuk membuka jalan, meminta diberikan jalan atau pintu kepada Tuhan, gerak dan langkah untuk menyapa Tuhan, membuka hati bahwa memang tidak berdaya di hadapan Tuhan dan sesama.
Kehendak untuk melibatkan Tuhan dan sesama di dalam hidup manusiawi sehari-hari. Hal yang tidak  selalu mulus untuk dilakukan, Tuhan kadang lebih jauh karena susah karena kesombongan kita, merasa mampu, tidak perlu merepotkan Tuhan. Padahal Tuhan sangat suka kita repotkan.
Ingat, jangan hanya berhenti merepotkan Tuhan namun kita tidak mau berusaha bukan itu. Kita memohon, meminta, mencari, dan mengetuk namun juga berusaha dengan sepenuh hati. Hasil adalah hak sepenuhnya Tuhan. BD. eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar