Senin, 18 Maret 2019

Sebab Ukuran yang Kamu Pakai untuk Mengukur, akan Diukurkan Kepadamu.


Senin Pekan II Prapaskah (U)
Dan. 9:4-10
Mzm. 79:8,9,11,13
Luk. 6:36-38



Dan. 9:4-10

9:4 Maka aku memohon kepada TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian: "Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu!
9:5 Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu,
9:6 dan kami tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri.
9:7 Ya Tuhan, Engkaulah yang benar, tetapi patutlah kami malu seperti pada hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri kemana Engkau telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad terhadap Engkau.
9:8 Ya TUHAN, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau.
9:9 Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia,
9:10 dan tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya


Luk. 6:36-38

6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.




Sebab Ukuran yang Kamu Pakai untuk Mengukur,
akan Diukurkan Kepadamu.


Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak kita merenungkan firman Tuhan mengenai kemurahan hati. Tuhan meminta kita murah hati seperti Bapa Yang Murahhati. Jelas Tuhan meminta kita namun sudah lebih dulu melakukan. Ada keteladanan di sana.
Murah hati itu seperti apa sih? Tuhan memberikan gambaran, agar kita berkualitas, yaitu jangan menghakimi kalau tidak mau dihakimi. Padahal jelas sekali kita itu mudah untuk menghakimi orang lain. Minimal minilai orang lain, di balik itu kita belum dan tidak tahu secara menyeluruh.
Permintaan selanjutnya adalah jangan menghukum. Orang dengan mudah menghukum dan menuntu balas. Berbagai daerah dan bangsa ada budaya itu, Madura dengan carok, atau ada yang gigi ganti gigi atau nyawa ganti nyawa. Menghukum sangat biasa, minimal balas dendam.
Pengampunan, ini jelas sangat penting dan berbeda, budaya, hal baru, di mana pengikut Yesus harus mengampuni. Pengampunan yang menggambarkan kasih yang otentik, mendasar, dan penting. Biasa untuk menghakimi, menghukum, kini malah mengampuni.
Mengampuni itu bukan semata melupakan, namun benar-benar sudah tidak lagi mengingat apa yang sudah terjadi dan dengan pengampunan itu tidak lagi terpengaruh dengan itu semua. Sering kita hanya pada taraf melupakan dan belum sampai mengampuni. Apalagi mendoakannya.
Apa yang dikehendaki Tuhan itu, berkaitan dengan apa yang akan kita terima jika mau melakukannya. Agar tidak dihakimi, tidak dihukum, dan juga kita mendapatkan pengampunan juga. Apa yang kita lakukan akan kita peroleh sebagaimana yang kita lakukan. Namun ingat ini bukan demi balasan namun karena kasih karunia yang telah kita terima terlebih dahulu.
Jangan sampai kemurahan Tuhan itu salah dimaknai dan kita berbuat baik agar juga mendapatkan balasannya. Ini yang tidak patut dan pas. Apa yang seharusnya adalah melakukan kebaikan karena memang kita sudah terlebih dahulu memperoleh kebaikan Tuhan. Ini sering kita salah memahami, akar budaya, kebiasaan, dan sosiologis sering demikian berpengaruh. Hanya perlu penjernihan untuk lebih tepat menjadi murid-murid Tuhan. Melakukan kebaikan karena sudah mendapatkan kebaikan, bukan agar mendapatkan kebaikan. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar