Senin
Pekan II Prapaskah (U)
Dan.
9:4-10
Mzm.
79:8,9,11,13
Luk.
6:36-38
Dan.
9:4-10
9:4 Maka aku memohon kepada
TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian: "Ah Tuhan, Allah yang maha
besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka
yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu!
9:5 Kami telah berbuat dosa
dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami telah
menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu,
9:6 dan kami tidak taat
kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada
raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada
segenap rakyat negeri.
9:7 Ya Tuhan, Engkaulah yang
benar, tetapi patutlah kami malu seperti pada hari ini, kami orang-orang
Yehuda, penduduk kota Yerusalem dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan
mereka yang jauh, di segala negeri kemana Engkau telah membuang mereka oleh
karena mereka berlaku murtad terhadap Engkau.
9:8 Ya TUHAN, kami, raja-raja
kami, pemimpin-pemimpin kami dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah
berbuat dosa terhadap Engkau.
9:9 Pada Tuhan, Allah kami,
ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia,
9:10 dan tidak mendengarkan
suara TUHAN, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah
diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya
Luk.
6:36-38
6:36 Hendaklah kamu murah
hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
6:37 "Janganlah kamu
menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum,
maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
6:38 Berilah dan kamu akan
diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang
tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai
untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Sebab
Ukuran yang Kamu Pakai untuk Mengukur,
akan
Diukurkan Kepadamu.
Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak
kita merenungkan firman Tuhan mengenai kemurahan hati. Tuhan meminta kita murah
hati seperti Bapa Yang Murahhati. Jelas Tuhan meminta kita namun sudah lebih
dulu melakukan. Ada keteladanan di sana.
Murah hati itu seperti apa sih? Tuhan memberikan
gambaran, agar kita berkualitas, yaitu jangan menghakimi kalau tidak mau
dihakimi. Padahal jelas sekali kita itu mudah untuk menghakimi orang lain. Minimal
minilai orang lain, di balik itu kita belum dan tidak tahu secara menyeluruh.
Permintaan selanjutnya adalah jangan menghukum. Orang
dengan mudah menghukum dan menuntu balas. Berbagai daerah dan bangsa ada budaya
itu, Madura dengan carok, atau ada yang gigi ganti gigi atau nyawa ganti nyawa.
Menghukum sangat biasa, minimal balas dendam.
Pengampunan, ini jelas sangat penting dan berbeda,
budaya, hal baru, di mana pengikut Yesus harus mengampuni. Pengampunan yang
menggambarkan kasih yang otentik, mendasar, dan penting. Biasa untuk
menghakimi, menghukum, kini malah mengampuni.
Mengampuni itu bukan semata melupakan, namun
benar-benar sudah tidak lagi mengingat apa yang sudah terjadi dan dengan pengampunan
itu tidak lagi terpengaruh dengan itu semua. Sering kita hanya pada taraf
melupakan dan belum sampai mengampuni. Apalagi mendoakannya.
Apa yang dikehendaki Tuhan itu, berkaitan dengan
apa yang akan kita terima jika mau melakukannya. Agar tidak dihakimi, tidak
dihukum, dan juga kita mendapatkan pengampunan juga. Apa yang kita lakukan akan
kita peroleh sebagaimana yang kita lakukan. Namun ingat ini bukan demi balasan
namun karena kasih karunia yang telah kita terima terlebih dahulu.
Jangan sampai kemurahan Tuhan itu salah dimaknai
dan kita berbuat baik agar juga mendapatkan balasannya. Ini yang tidak patut
dan pas. Apa yang seharusnya adalah melakukan kebaikan karena memang kita sudah
terlebih dahulu memperoleh kebaikan Tuhan. Ini sering kita salah memahami, akar
budaya, kebiasaan, dan sosiologis sering demikian berpengaruh. Hanya perlu penjernihan
untuk lebih tepat menjadi murid-murid Tuhan. Melakukan kebaikan karena sudah
mendapatkan kebaikan, bukan agar mendapatkan kebaikan. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar