Jumat Pekan
II Prapaskah (U)
Kej.
37:3-4,12-13, 17-28
Mzm. 105,
16-17,18-19,20-21
Mat. 21:33—43,45-46
Kej.
37:3-4,12-13, 17-28
37:3 Israel lebih
mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang
lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
37:4
Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf
dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau
menyapanya dengan ramah.
37:12
Pada suatu kali pergilah saudara-saudaranya menggembalakan kambing domba
ayahnya dekat Sikhem.
37:13
Lalu Israel berkata kepada Yusuf: "Bukankah saudara-saudaramu
menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada
mereka." Sahut Yusuf: "Ya bapa.
37:17
Lalu kata orang itu: "Mereka telah berangkat dari sini, sebab telah
kudengar mereka berkata: Marilah kita pergi ke Dotan." Maka Yusuf menyusul
saudara-saudaranya itu dan didapatinyalah mereka di Dotan.
37:18
Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada
mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya.
37:19
Kata mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu
datang!
37:20
Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur
ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan
lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!"
37:21
Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka,
sebab itu katanya: "Janganlah kita bunuh dia!"
37:22
Lagi kata Ruben kepada mereka: "Janganlah tumpahkan darah, lemparkanlah
dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan
dia" -- maksudnya hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan
membawanya kembali kepada ayahnya.
37:23
Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah
Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu.
37:24
Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong,
tidak berair.
37:25
Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka,
kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead dengan
untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam perjalanannya
mengangkut barang-barang itu ke Mesir.
37:26
Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu: "Apakah untungnya kalau
kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya?
37:27
Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan
dia, karena ia saudara kita, darah daging kita." Dan saudara-saudaranya
mendengarkan perkataannya itu.
37:28
Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam
sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh
syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir
Mat. 21:33—43,45-46
21:33 "Dengarkanlah
suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan
menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan
mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu
kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.
21:34 Ketika hampir tiba
musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk
menerima hasil yang menjadi bagiannya.
21:35 Tetapi
penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang
seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu.
21:36 Kemudian tuan itu
menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi
mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka.
21:37 Akhirnya ia menyuruh
anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani.
21:38 Tetapi ketika
penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang
lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi
milik kita.
21:39 Mereka menangkapnya dan
melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya.
21:40 Maka apabila tuan kebun
anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap
itu?"
21:41 Kata mereka kepada-Nya:
"Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan
disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya
kepadanya pada waktunya."
21:42 Kata Yesus kepada
mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang
oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari
pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
21:43 Sebab itu, Aku berkata
kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan
kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
21:45 Ketika imam-imam kepala
dan orang-orang Farisi mendengar perumpamaan-perumpamaan Yesus, mereka mengerti,
bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya.
21:46 Dan mereka berusaha
untuk menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang
banyak itu menganggap Dia nabi.
Keselamatan
Universal
Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak
kita untuk merenungkan sabda-Nya yang
berbicara mengenai anugerah keselamatan. Gambaran penggarap ladang aggur
dipakai, karena konteks pembicaraan zaman Yesus adalah pertanian. Biasa pemilik
modal menyewa lahan dan mengupah orang untuk menggarapnya. Masa panen mereka
mengutus orang kepercayaan untuk mengambil bagian atas keuntungan itu.
Hal yang ada di tengah-tengah mereka dimanfaatkan
Yesus untuk mengajar. Yesus tahu orang-orang Yahudi membunuh, menyiksa, dan
menolak para nabi. Lihat saja sejarah panjang perselisihan mereka dengan para
utusan Tuhan itu. Tidak hanya sekali dua
kali, namun berkali-kali.
Para utusan itu disiksa para penggarap, Si Pemilik
lahan berpikir lain, apalagi Anak-Ku sendiri akan berbeda. Maka diutuslah
Yesus. Dan Yesus pun telah menyatakan bahwa Ia sebagai Anak-Nya pun mengalami
keadaan yang tidak jauh berbeda.
Konsekuensi atas itu adalah, mereka tidak lagi
dipercaya, dan penggarap-penggarap lain yang setia, taat pada perjanjian, dan
memberikan buah atau hasil yang sepadan. Sindiran bagi bangsa Yahudi yang telah
dan selalu menolak, menyiksa, dan bahkan membunuh utusan Tuhan.
Saudara terkasih, siapa penggarap ladang anggur
adalah kita ini. penggarapa yang dulunya adalah tugas khusus, anugerah istimewa
bagi bangsa terpilih Israel. Kini karena sikapnya yang tidak pantas itu, tidak
patut itu, menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Keselamatan bukan hanya
untuk mereka semata.
Mereka, si pembuang batu penjuru itu tidak tahu
betapa berharganya Yesus juga para nabi sebelumnya. Mereka membuang dan
menyia-nyiakan apa yang seharusnya paling berharga dan mereka nanti-nantikan.
Sering dalam hidup kita, karena kejernihan nurani
kita yang buruk, hati kita yang dipenuhi kedengkian, kebencian, dan sejenisnya
membuat kita malah meninggalkan karunia Tuhan yang terbesar. Apa yang
seharusnya kita pertahankan malah hilang dan lepas.
Saudara terkasih, agar kita tidak membuang
kesempatan, kita perlu memiliki nurani yang baik. Sarana untuk itu adalah kita
menjalin relasi yang baik, mendalam, dan intim bersama Tuhan. Roh Kudus akan
membuat kita peka dan merasakan bahwa itu adalah kasih karunia, kesempatan, dan
ada kehadiran Allah di sana.
Jika kita memilih meyakini diri, percaya pada dunia
akan tersesat. Apa yang dicari-cari malah dibuang karena tidak tahu bahwa itu
yang kita cari. Apakah mau hidup seperti itu? Tidak demikian tentunya. BD. eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar