Jumat, 22 Maret 2019

Keselamatan Universal


Jumat Pekan II Prapaskah (U)
Kej. 37:3-4,12-13, 17-28
Mzm. 105, 16-17,18-19,20-21
Mat. 21:33—43,45-46





Kej. 37:3-4,12-13, 17-28


37:3 Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
37:4 Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
37:12 Pada suatu kali pergilah saudara-saudaranya menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem.
37:13 Lalu Israel berkata kepada Yusuf: "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf: "Ya bapa.
37:17 Lalu kata orang itu: "Mereka telah berangkat dari sini, sebab telah kudengar mereka berkata: Marilah kita pergi ke Dotan." Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu dan didapatinyalah mereka di Dotan.
37:18 Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya.
37:19 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu datang!
37:20 Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!"
37:21 Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka, sebab itu katanya: "Janganlah kita bunuh dia!"
37:22 Lagi kata Ruben kepada mereka: "Janganlah tumpahkan darah, lemparkanlah dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia" -- maksudnya hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya.
37:23 Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu.
37:24 Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.
37:25 Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir.
37:26 Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu: "Apakah untungnya kalau kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya?
37:27 Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita." Dan saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu.
37:28 Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir


Mat. 21:33—43,45-46

21:33 "Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.
21:34 Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.
21:35 Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu.
21:36 Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka.
21:37 Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani.
21:38 Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.
21:39 Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya.
21:40 Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?"
21:41 Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya."
21:42 Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
21:43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
21:45 Ketika imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mendengar perumpamaan-perumpamaan Yesus, mereka mengerti, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya.
21:46 Dan mereka berusaha untuk menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Dia nabi.



Keselamatan Universal

Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak kita untuk  merenungkan sabda-Nya yang berbicara mengenai anugerah keselamatan. Gambaran penggarap ladang aggur dipakai, karena konteks pembicaraan zaman Yesus adalah pertanian. Biasa pemilik modal menyewa lahan dan mengupah orang untuk menggarapnya. Masa panen mereka mengutus orang kepercayaan untuk mengambil bagian atas keuntungan itu.
Hal yang ada di tengah-tengah mereka dimanfaatkan Yesus untuk mengajar. Yesus tahu orang-orang Yahudi membunuh, menyiksa, dan menolak para nabi. Lihat saja sejarah panjang perselisihan mereka dengan para utusan Tuhan itu.  Tidak hanya sekali dua kali, namun berkali-kali.
Para utusan itu disiksa para penggarap, Si Pemilik lahan berpikir lain, apalagi Anak-Ku sendiri akan berbeda. Maka diutuslah Yesus. Dan Yesus pun telah menyatakan bahwa Ia sebagai Anak-Nya pun mengalami keadaan yang tidak jauh berbeda.
Konsekuensi atas itu adalah, mereka tidak lagi dipercaya, dan penggarap-penggarap lain yang setia, taat pada perjanjian, dan memberikan buah atau hasil yang sepadan. Sindiran bagi bangsa Yahudi yang telah dan selalu menolak, menyiksa, dan bahkan membunuh utusan Tuhan.
Saudara terkasih, siapa penggarap ladang anggur adalah kita ini. penggarapa yang dulunya adalah tugas khusus, anugerah istimewa bagi bangsa terpilih Israel. Kini karena sikapnya yang tidak pantas itu, tidak patut itu, menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Keselamatan bukan hanya untuk mereka semata.
Mereka, si pembuang batu penjuru itu tidak tahu betapa berharganya Yesus juga para nabi sebelumnya. Mereka membuang dan menyia-nyiakan apa yang seharusnya paling berharga dan mereka nanti-nantikan.
Sering dalam hidup kita, karena kejernihan nurani kita yang buruk, hati kita yang dipenuhi kedengkian, kebencian, dan sejenisnya membuat kita malah meninggalkan karunia Tuhan yang terbesar. Apa yang seharusnya kita pertahankan malah hilang dan lepas.
Saudara terkasih, agar kita tidak membuang kesempatan, kita perlu memiliki nurani yang baik. Sarana untuk itu adalah kita menjalin relasi yang baik, mendalam, dan intim bersama Tuhan. Roh Kudus akan membuat kita peka dan merasakan bahwa itu adalah kasih karunia, kesempatan, dan ada kehadiran Allah di sana.
Jika kita memilih meyakini diri, percaya pada dunia akan tersesat. Apa yang dicari-cari malah dibuang karena tidak tahu bahwa itu yang kita cari. Apakah mau hidup seperti itu? Tidak  demikian tentunya. BD. eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar