Sabtu, 31 Maret 2018

Kebangkitan Yesus


SABTU SUCI-MALAM PASKAH (P)
Kej 1:1-2:2
Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c
Kej. 22:1-18
Mzm. 16:5,8,9-10,11
Kel. 14:15-15:1
Kel. 15:1-2,3-4,5-6,17-18
Yes. 54:5-14
Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b
Yes. 55:1-11
Yes. 22:2-3,4bcd,5-6
Bar. 3:9-15,32-4:4
Mzm. 19:8,9,10,11
Yeh. 36:16-17a, 18-28
Mzm. 42:3,5bcd
Rm. 6:3-11
Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23
Mrk. 16:1-8


Kebangkitan Yesus

Kisah kebangkitan paling singkat dari keempat Injil. Dari sini ada informasi dan perintah. Informasi mengenai Yesus telah bangkit. Ini menjadi hal penting karena tidak ada saksi mata kebangkitan Yesus.
Mengenai perintah, ada dua. Pertama untuk melihat di mana mereka meletakkan jenazah Yesus. Bisa diandaikan bahwa mereka ikut serta di dalam prosesi pemakaman itu. Di sana ternyata jenazah Yesus tidak ada. Berbagai penafsiran bisa terjadi dengan adanya kubur kosong. Kubur kosong bukan bukti kalau Yesus itu bangkit. Markus memang tidak menyatakan adanya kemungkinan isu yang berkembang sebagaimana dalam Matius. Orang Yahudi terutama para pemukanya tentu tidak ingin kalau kebangkitan itu benar adanya, dengan pemikiran dengan menyuri jenazah Yesus. Mereka menempatkan penjaga untuk antisipasi jika jenazah Yesus dicuri dan dinyatakan sebagai kebangkitan.
Perintah kedua  untuk mewartakan khabar kebangkitan ini untuk semua murid. Khabar mengenai Yesus yang bangkit dan mendahului ke Galilea. Hal yang pernah dinyatakan sebelum hari itu. Nubuat untuk para murid yang tergoncang imannya dan akan menemui mereka di Galilea.
Kegentaran para perempuan ini memberikan gambaran mengenai karya Allah yang besar bagi mereka. Ingat bagaimana Petrus pun demikian ketika mereka bersama Yesus di puncak gunung. Petrus sampai tidak tahu harus mengatakan apa waktu itu.
Saudara terkasih, berbicara mengenai kebangkitan adalah khas Kristiani. Kelahiran Yesus semua menyatakan yang sama. Lahir dengan berbagai tindak luar biasa atas kasih Allah. pun karya Yesus dengan berbagai-bagai perbuatan besar. Namun mengapa kebangkitan tidak ada yang mau mengakuinya? Mengenai panggilan Allah turut serta di sana. Bagaimana orang yang tidak dipanggil Allah bisa memahami rencana dan perbuatan besar Allah.  Panggilan yang tidak bisa dipahami oleh orang yang buta, degil, dan tuli. Tentu buta dan tuli hati mereka.
Konsekuensi atas panggilan adalah salib, dan di sanalah banyak yang tidak suka. Coba jika kebangkitan itu tidak perlu salib, akan banyak yang berbondong-bondong mengikutinya. Di sinilah yang membedakan. Konsekuensi memanggul salib yang tidak disukai. BD.eLeSHa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar