Kamis, 15 Maret 2018

Asal Usul Yesus


Jumat Biasa Pekan IV prapaskah (U)
Keb. 2:1.12-22
Mzm. 34:17-18,19-20,21,23
Yoh. 7:1-2,10,25-30




Keb. 2:1.12-22

2:1 Karena angan-angannya tidak tepat maka berkatalah mereka satu sama lain: "Pendek dan menyedihkan hidup kita ini, dan pada akhir hidup manusia tidak ada obat mujarab; seseorang yang kembali dari dunia orang mati tidak dikenal.
2:12 Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita.
2:13 Ia membanggakan mempunyai pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan.
2:14 Bagi kita ia merupakan celaan atas anggapan kita, hanya melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita.
2:15 Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya.
2:16 Kita dianggap olehnya sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya seolah-olah najis adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan ia bermegah-megah bahwa bapanya ialah Allah.
2:17 Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang.
2:18 Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya.
2:19 Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya.
2:20 Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan."
2:21 Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka.
2:22 Maka mereka tidak tahu akan rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran kesucian, dan tidak menghargakan kemuliaan bagi jiwa yang murni.


Yoh. 7:1-2,10,25-30

7:1 Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya.
7:2 Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.
7:10 Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Ia pun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam.
7:25 Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh?
7:26 Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus?
7:27 Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorang pun yang tahu dari mana asal-Nya."
7:28 Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal.
7:29 Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku."
7:30 Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.



Asal Usul Yesus

Saudara terkasih, sering kita ingin atau berpikir bahwa Tuhan itu akan melakukan tindakan yang luar biasa, sangat menakjubkan, mukjizat yang sangat tidak bisa kita nalar. Apakah selalu demikian? sebenarnya tidak. Bisa saja Tuhan Allah melakukan dengan cara yang sangat sederhana, bahasa manusia sehingga bisa dipahami. Contoh saja, bagiamana Tuhan tidak mau membangkitkan orang dari kubur? Hanya akan menimbukan kehebohan, malah salah-salah dinyatakan sebagai orang gila dan sebagainya. Ternyata hal ini pun terjadi. Bagaimana pemuka jemaat Yahudi kesulitan menerima keberadaan Yesus sebagai Mesias. Mereka tahu bahwa Yesus melakukan perbuatan besar, mukjizat yang belum pernah terjadi.
Pola pikir bahwa selalu besar, yang tidak dipahami, dan sejenisnya membuat orang susah menerima kemesiasan Yesus. Mereka merasa mengenal Yesus sebagai tetangga mereka. Ahli Taurat, imam kepala, pun para pendengar bisa dipastikan mereka paham ajara para nabi, mengenai ciri-ciri Mesias. Namun karena kekakuan pemikiran mereka, tidak mau membuka mata hati dan telinga batin mereka, mengandalkan pemikiran dan logika sendiri, membuat mereka menolak Yesus.
Saudara terkasih, sering kita teriak minta tolong Allah, namun karena kita mengandalkan diri, merasa Tuhan akan menolong dengan cara yang dasyat, menjadi apa yang sebenarnya pertolongan Tuhan tidak terasakan. Tuhan dianggap sebagai diam saja. Tuhan hadir dengan cara manusia, kita ingin cara ilahiah. Di sinilah peran hati nurani. Tuhan akan memberikan bantuan yang terpenting bagi kita. Jika kita dapat memahami demikian, tentu kita akan paham juga Mesianitas Yesus. Mesias bukan karena asal usulnya, namun karya penyelamatan-Nya. BD.eLeSHa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar